Bolatimes.com - Legenda tinju kelas berat dunia, Mike Tyson ternyata pernah mencoba mencicipi racun katak setelah merasa dirinya tak berguna hidup di dunia.
Mike Tyson sejatinya adalah petinju mematikan jika sudah berada di atas ring pertarungan. Namun siapa sangka ia pernah mencoba untuk mengakhiri hidupnya.
Bukan rahasia umum jika kehidupan di luar ring Mike Tyson sangat liar, minuman keras dengan obat-obatan hingga para wanita ada dalam kesehariannya.
Menyadari hidupnya berada dalam kegelapan, Mike Tyson pin pernah mencoba mengakhiri hidupnya dengan menenggak racun yang berasal dari katak.
Dikutip dari The Sun, Mike Tyson mencicipi racun katak atau dikenal dengan Toad Venom karena ia menderita 'kematian ego'.
Toad Venom merupakan racun yang berasal dari kelenjar katak Sungai Colorado, katak ini juga dikenal dengan nama Katak Gurun atau Bufo Alvarius.
Di tahun 80-an, banyak orang menjilat katak ini untuk mendapatkan efek halusinasi dan merupakan dampak dari racun ini, sebelum beralih ke rokok.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Mike Tyson dalam wawancara bersama The Post at Wonderland beberapa waktu yang lalu.
"Saya seolah mati selama percobaan pertama saya. Dalam perjalanan saya, saya telah melihat bahwa kematian itu indah," ucap Tyson dikutip dari talkSPORT.
"Hidup dan mati keduanya harus indah, tetapi kematian memiliki reputasi yang buruk. Katak telah mengajari saya bahwa saya tidak akan berada di sini selamanya.
"Terdapat masa kadaluwarsanya," imbuhnya.
Mike Tyson adalah 'binatang liar' dan hanya menggunakan obat-obatan seperti ganja dengan efek relaksasinya yang membuat dirinya bisa tenang.
Saking senangnya dengan ganja, Mike Tyson juga bangkit dari kebangkrutan dengan menjual bermacam produk ganja sejak 2016 silam bernama Tyson Holistic.
Mike Tyson pun juga kembali menjaga kebugaran badannya, usai terjerat dalam pola hidup tak sehat, pelan-pelan ia kembali berlatih di gim.
Hingga pada 2020 lalu, Mike Tyson kembali naik ring tinju bertanding melawan Roy Jones Jr dalam duel bertajuk ekshibisi.
Mike Tyson nekat mencoba racun katak setelah menganggap dirinya sebagai bangkai, selain itu ia juga pemakai obat-obatan terlarang sehingga berani-berani saja untuk itu.
"Sebelum saya mencoba katak, saya adalah bangkai kapal. Lawan terberat yang pernah saya hadapi adalah diri saya sendiri," ujar Si Leher Beton.
"Saya adalah orang dengan harga diri rendah. Orang dengan ego besar seringkali memiliki harga diri yang rendah, kami menggunakan ego kami untuk bisa melakukan itu.
"Katak itu sedikit demi sekit membuang ego saya," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Duel Mike Tyson vs Jake Paul: Pertarungan Ekshibisi akan Tayang di Netflix
-
Aksi Kontroversial Mike Tyson sampai Jual Permen Ganja Berbentuk Mirip Telinga
-
Keringat Dingin Donald Trump Dilabrak Mike Tyson, Dituduh Tiduri Istrinya
-
Tom and Jerry dan Mike Tyson, Ada Kaitan yang Buatnya Brutal Terhadap Lawan
-
Mike Tyson Muslim Tapi Hisap Ganja, Teman Khabib Ini Dibuat Bingung
-
Bosan dan Tak Dihormati di Penjara, Mike Tyson Ngamuk Jotosi Napi Lain
-
Dikenal Garang, Mike Tyson Ungkap Hal yang Membuatnya Menangis Ketakutan
-
Momen Mike Tyson Semprot Putranya yang Ingin Melawan Logan Paul
-
Mike Tyson Minta Inggris Legalkan Ganja, dengan Alasan Kesehatan Mental
-
Ketemu Pembunuh Paling Bengis di Afrika, Muhammad Ali Memilih Kabur
Terkini
-
Tantangan Pengangguran Muda Menguat, YES 2025 Dorong Arah Baru Ekonomi Hijau, Digital, dan Hilirisasi
-
VinFast Ubah Cara Pandang Dunia: Mobil Listrik Tak Harus Mahal untuk Andal dan Nyaman
-
Bisa Grandmaster dengan Mudah, Ini 7 Tips Push Rank Free Fire Untuk Pemula
-
Buat FOMO Padel Wajib Tahu Ini! Sistem Golden Point Bakal Kembali Diterapkan
-
Jangan Ngaku Anak Padel, Kalau Gak Tau Istilah-istilah Ini
-
Serba Serbi Padel: Dimainkan 25 Juta Orang di Seluruh Dunia
-
Kasih Vape ke Orangutan di Taman Safari, Petarung MMA Disebut Bodoh Tingkat Dewa
-
Insiden Mengerikan di Ring Tinju! Petinju Jepang Hilang Ingatan Usai KO
-
Suara.com Rayakan HUT ke-11 dengan Luncurkan Suara Hijau dan Green Media Network
-
Pimpin AFP Jawa Tengah, Muhammad Tursino Targetkan Lolos PON 2028