Husna Rahmayunita
Juara Indonesia Open 2018 dari sektor tunggal putra, Kento Momota di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (8/7/2018). (Suara.com/Arief Apriadi)

Bolatimes.com - Tunggal putra Jepang, Kento Momota termasuk atlet yang mengikuti turnamen Indonesia Masters 2021 di Bali. Pria yang kerap disebut Raja Bulu Tangkis itu mendapat hadiah.

Belakangan Badminton Lovers atau pecinta badminton memang kompak memberikan hadiah kepada para atlet yang menginap di Westin Resort, Nusa Dua, Bali.

Hadiahnya pun beragam, mulai dari buket bungai, makanan, hingga kenang-kenangan. Menariknya, hadiah yang diterima Kento Momota cukup berbeda.

Baca Juga:
Ucapan Mengharukan Dani Alves usai Pulang Kampung ke Barcelona

Itu terlihat lewat unggahan yang dibagikan oleh pebulu tangkis berusia 27 tahun tersebut. Tampak sebuah foto buket berisikan beberapa lembar uang Rp 50 ribuan dan Rp 10 ribuan yang disusun sedemikian rupa.

Pemberi hadiah juga menuliskan ucapan dalam berbahasa Jepang yang tak begitu ketara dalam unggahan Kento Momota.

Mendapat hadiah tersebut, Kento Momota dibuat semringah. Dia memberikan balasan singkat bernada gombalan.

Baca Juga:
3 Pemain Indonesia yang Catatkan Statistik Apik saat Hadapi Afghanistan

"I love you (aku cinta kamu--red), hehehe," celetuknya.

Reaksi Kento Momota usai dihadiahi uang. (Instagram/@momota_kento)

Sebelumnya Kento Momota berhasil menumbangkan wakil Indonesia Tommy Sugiarto di babak 32 besar Indonesia Masters 2021, Selasa (16/11/2021).

Duel Kento Momota vs Tommy Sugiarto berakhir dalam dua set dengan skor 21-12 dan 21-16. Meski menang, peringkat pertama BWF tersebut mengakui jika pemain Indonesia lebih sulit ditaklukkan saat bermain di negeri sendiri.

Baca Juga:
Lini Depan Mandul, 3 Striker Ini Pantas Dipertimbangkan Shin Tae-yong

"Saya tahu melawan (pemain) Indonesia akan lebih sulit kalau sudah main di kandang sendiri. Selalu sulit. Tapi untungnya saya sudah siap sejak awal dan bisa bermain dengan baik," kata Momota selepas pertandingan di Nusa Dua seperti dimuat Antara.

Ia pun termotivasi untuk melakukan adaptasi pukulan agar lebih enak dalam bermain lantaran shuttlecock yang dipakai terasa lebih berat jika dibandingkan dengan turnamen sebelumnya di Indonesia.

"Kalau di Indonesia sebelumnya cocknya selalu ringan, tapi kali ini sedikit berat. Pandangan saya bermain di sini selalu 'kencang', jadi agak mengagetkan. Meski pukulan jadi lebih lambat tapi saya harus bisa mengatasinya," pungkasnya.

Baca Juga:
Pesan Ronaldo usai Gagal Bawa Portugal Lolos Langsung ke Piala Dunia 2022

Load More