Galih Priatmojo
Petinju Kubrat Pulev. [GEOFF CADDICK / AFP]

Bolatimes.com - Lakukan aksi cium sembarangan pada seorang wartawan, petinju asal Bulgaria, Kubrat Pulev harus berurusan dengan Komisi Atletik Negara Bagian California (CSAC).

Mantan juara tinju kelas berat IBF International itu pun dilarang tanding di California untuk sementara waktu, hingga ada keputusan terkait masalah ini. menyandungnya.

"Kami memandang serius insiden ini," kata Wakil Direktur Komunikasi CSAC, Veronica Harms, dilansir dari Boxing Scene, Jumat (29/3/2019).

Baca Juga:
Salip Ezra Walian, Penyerang Persebaya Ini Jadi yang Termahal di Timnas

"Sebelum diizinkan kembali bertarung di California, petinju Kubrat Pulev harus memenuhi panggilan kami dan menunjukkan bahwa dia mematuhi aturan komisi etik," Harms menambahkan.

Rencananya pihak CSAC akan memanggil Kubrat Pulev untuk dimintai keterangan terkait dugaan pelecehan seksual tersebut pada 14 Mei mendatang.

Petinju asal Bulgaria, Kubrat Pulev. [AFP/Geoff Caddick]

Masalah ini bermula saat Kubrat Pulev diwawancarai wartawati dari media Vegas Sports Daily, Jenny Sushe.

Baca Juga:
Video: Pergerakan Tanpa Bola Ini Adalah Bukti Ronaldo Penyerang Pintar

Wawancara dilakukan seusai petinju berusia 37 tahun itu menang KO atas Bodgan Dinu (Rumania) di The Hangar, California, AS, Sabtu (23/3/2019) lalu.

Semula wawancara tersebut berlangsung normal. Saat Sushe menanyakan kepada Pulev apakah setelah ini dia ingin hadapi petinju Inggris, Tyson Fury, Pulev pun menjawab ya.

Setelah itu Pulev langsung meraih area kepala Sushe dan menciumnya dengan kuat di bibir, sebelum pergi meninggalkan juarnalis tersebut sembari tertawa.

Baca Juga:
Demi Permanenkan Solskjaer, MU Rela Rogoh Uang Segini ke Klub Norwegia

Sontak hal ini membuat Sushe terkejut. Dia pun merasa malu dengan insiden ciuman di depan kamera tersebut.

Sushe juga mengklaim Kubrat Pulev telah melakukan pelecehan seksual terhadapnya di hadapan kamera, dengan memegang bagian bokongnya dan meremas dengan kedua tangannya.

Baca Juga:
Terungkap, Ternyata Bagus Kahfi Sempat Ragu Berangkat ke Inggris

"Lalu dia pergi tanpa mengatakan apapun kepada saya dan tertawa," kata Sushe, dalam konferensi pers yang digelar bersama pengacaranya, Gloria Allred, di Los Angeles, AS, Kamis (28/3/2019) waktu setempat atau Jumat pagi WIB.

"Insiden itu membuat saya tak nyaman dan frustasi. Kubrat Pulev memperlakukan saya dengan caya tidak profesional," tambahnya.

"Saya tidak bisa menolak atau menyetujui Pulev mencium atau meraih punggung saya. Saya ada di acara untuk meliput pertandingan tinju sebagai jurnalis profesional," ujar Sushe.

Melalui postingan di akun Twitter pribadinya, Kubrat Pulev memberikan klarifikasi terkait insiden ciuman tersebut.

Dia menyebut memiliki hubungan pertemanan dengan jurnalis perempuan dari media Vegas Sports Daily tersebut.

Bahkan, Kubrat Pulev mengklaim Jenny Sushe ikut bergabung dengan dirinya dan temannya dalam sebuah pesta untuk merayakan kemenangan dirinya atas Dinu.

"Kepada para penggemar saya. Kalian mungkin telah menonton tayangan ciuman saya dengan seorang jurnalis perempuan saat wawancara setelah saya memenangkan pertarungan pada Sabtu malam. Reporter tersebut, Jenny, adalah teman saya, dan setelah wawancara, saya begitu senang, hingga menciumnya. Di tengah malam, Jenny bergabung dengan saya dan teman-teman lainnya merayakan pesta kemenangan. Dalam video tersebut, setelah kami berciuman, kami menertawakan hal itu dan berterima kasih satu sama lain," cuit Kubrat Pulev.

Klarifikasi Kubrat Pulev terkait insiden ciuman paksa terhadap seorang wartawati. [Twitter@KubratPulev]

Jenny Sushe sendiri membantah berteman dengan Kubrat Pulev. Dia kembali menegaskan bahwa mantan juara dunia tinju kelas berat IBF itu memaksanya berciuman.

"Seorang pria harus bertanya kepada seorang wanita sebelum menciumnya. Itu tidak dilakukan Pulev. Itulah sebabnya saya angkat bicara hari ini," tukas Jenny Sushe.

Kemenangan atas Bodgan Dinu membuat rekor tanding Kubrat Pulev kini menjadi 27 kali menang—14 diantaranya menang KO—dan sekali kalah.

Load More