Bolatimes.com - Ada sosok pemain yang berposisi sebagai mazella dalam sepak bola. Namanya mungkin asing, tapi jika diartikan posisi ini biasa disebut gelandang sayap.
Mazella sendiri memang punya arti harfiah demikian. Pemain yang berada di posisi mazella adalah mereka yang cekatan di posisi gelandang dan bisa merangsek lewat tepi sayap.
Bicara peran pemain mazella, mereka yang ada di posisi ini kudu memiliki atribut kompelt. Dua yang pasti adalah si pemain punya daya jelajah luas dan kudu punya pemikiran luas dalam menyerang melebihi gelandang box to box.
Sejarah Mazella
Mazella sudah ada sejak sepak bola bergulir pada 1930an. Timnas Italia adalah pionir dalam menelurkan pakem ini dengan para pemainnya.
Gli Azzuri kali pertama memploklamirkan sistem ini adalah dengan menumpuk dua gelandang di dekat garis depan. Dan hingga hari ini, Mazella bahkan masih digunakan untuk menutup cela penyerangan.
Tugas Mazella
Pemain di posisi ini dituntut untuk memainkan 2 peran. Untuk menyerang dan menstabilkan keseimbangan tim.
Umumnya, pemain yang ada di posisi ini adalah sosok yang pemberi umpan baik silang atau terobosan. Untuk menyerang, mereka adalah senjata dalam urusan serangan balik.
Contoh Pemain Mazella
Paul Pogba cukup familiar dalam memerankan mazella. Saat membela Juventus beberapa musim lalu, dia bertugas di lini tengah dan bahu membahu bersama Arturo Vidal dan Andrea Pirlo.
Pogba lebih ke tipe pemain yang menyerang, Vidal penyeimbang dan Pirlo sebagai ragista. Pakem untuk para pemain ini biasa menggunakan 3-5-2. Antonio Conte yang ketika menjadi pelatih sukses menjalankan skema ini selama tiga musim.
Kelebihan Penggunaan Mazella
Memanfaatkan cela di lini tengah pertahanan lawan dengan umpan terobosan adalah salah satu kelebihannya. Selain itu, peran si pemain juga menambah daya tekan terhadap pertahanan lawan.
Imbas dari kepiawaian pemain ini adalah membuat gerakannya dinamis. Lebih dari itu, efek kejut umpan terobosan, aliran bola ke sayap, jadi senjata lain dari pemain di posisi ini.
Kekurangan Penggunaan Mazella
Jika tak disiplin di area mereka, si pemain bisa saja meninggalkan lubang. Posisi mereka praktis lowong saat lawan melepaskan serangan balik.
Karena permainan yang melebar ke tepi sayap, membuat lini tengah tak terlalu terisi. Di titik ini, lawan yang paham, akan menyerang dari sana.
Berita Terkait
-
Tudor Murka! Bela Mati-Matian Vlahovic dari Ejekan Suporter Juventus
-
Bursa Transfer Serie A: Juventus Terancam Gagal Permanenkan Kolo Muani
-
Terbongkar! Rincian Lengkap Transfer Timothy Weah ke Marseille, Juventus Raup Rp105 M
-
Tegas tapi Elegan: Cara Juventus Hadapi Pemain yang Banyak Ulah
-
Juventus Buka Harga Rp412 M untuk Vlahovic, AC Milan Sanggup Bayar?
-
Juventus Cuma Imbang Lawan Reggiana: Igor Tudor Tetap Puas, Kok Bisa?
-
Pakai Bekas Nomor Andrian Mutu, Jonathan David Usung Target Tinggi
-
Legenda Serbia Sarankan Dusan Vlahovic Tinggalkan Juventus: Manchester United Opsi Ideal
-
Juventus Pagari Kenan Yildiz hingga 2031: Gaji Naik 3 Kali Lipat
-
Jersey Juventus 2025/2026: Segar dengan Warna Pink tapi Tetap Klasik
Terkini
-
Dari Klub Malam ke Pelaminan: Kontroversi Cinta Ronaldo dan Georgina Rodrguez
-
Akhirnya! Cristiano Ronaldo Lamar Georgina Rodriguez Setelah 9 Tahun Bersama
-
Lamine Yamal Kembali Tersandung Skandal! Diduga Bercumbu dengan Nicki Nicole
-
Pesona Anita Vidovic, Pendamping Setia Striker Baru Manchester United Benjamin Sesko
-
Gaya Jennifer Coppen Saat Dampingi Justin Hubner di Fortuna Sittard bak WAGs Papan Atas
-
Kepergok Cium Wanita Ini di Konser Coldplay, Lionel Messi Disoraki Fans
-
HP Istri Berisi Data Penting Hilang, Gustavo Almeida Gelar Sayembara Berhadiah iPhone 15
-
Pilih Jualan Parfum Dibanding Cari Klub Baru, Ini Duit yang Diraup Justin Hubner
-
Selain Cetak Gol! Erling Haaland Punya Bakat Lenggak Lenggok
-
Here We Go! Legenda Liverpool Steven Gerrard Sandang Status Baru