Rauhanda Riyantama
Penyerang Manchester United, Mason Greenwood merayakan golnya ke gawang Brighton pada laga Liga Inggris 2020/2021 di Old Trafford, Manchester, Senin (5/4/2021). [CLIVE BRUNSKILL / POOL / AFP]

Bolatimes.com - Mason Greenwood kini berstatus tanpa klub setelah dilepas Manchester United. Jika berniat datangkan pemain 21 tahun itu, segini biaya yang harus dikeluarkan klub Indonesia.

Sebagaimana diketahui, Mason Greenwood sempat terlibat kasus hukum atas percobaan pemerkosaan pada mantan kekasihnya. Namun nyatanya ia masih menjadi salah satu pemain muda dengan gaji tertinggi.

Bukan hanya dari sepakbola, Mason Greenwood juga diketahui berhasil mengumpulkan pundi-pundi kekayaan dari bidang lain.

Baca Juga:
Jelang Bentrok di Semifinal Piala AFF U-23, Intip Rekor Pertemuan Timnas Indonesia U-23 vs Thailand U-23

Mason Greenwood adalah salah satu bintang muda yang bersinar di Manchester United. Pemain berusia 21 tahun ini dikenal sebagai penyerang yang tajam, cepat, dan lincah. Greenwood juga memiliki kemampuan untuk menggunakan kedua kakinya dengan baik, sehingga membuatnya sulit diprediksi oleh lawan.

Menurut laporan The Mirror, Greenwood menerima gaji sebesar 100 ribu poundsterling atau sekitar Rp 1,8 miliar per pekan dari Manchester United. Gaji ini ia dapatkan sejak menandatangani kontrak baru pada Oktober 2019, yang berlaku hingga Juni 2025 dengan opsi perpanjangan selama satu tahun.

Gaji Greenwood termasuk salah satu yang tertinggi di antara pemain muda di Manchester United. Ia bahkan mendapat kenaikan gaji hampir empat kali lipat dari gaji sebelumnya yang hanya 25 ribu poundsterling atau sekitar Rp 450 juta per pekan.

Baca Juga:
PSM Makassar Bantai Klub Myanmar 4-0, Lolos ke Fase Grup Piala AFC 2023/2024

Gaji Mason Greenwood bahkan lebih tinggi dari beberapa pemain senior di Manchester United, seperti Juan Mata (80 ribu poundsterling), Alex Telles (75 ribu poundsterling), dan Nemanja Matic (70 ribu poundsterling).

Pendapatan lain Mason Greenwood

Selain gaji dari Manchester United, Greenwood juga memiliki pendapatan lain dari berbagai sumber. Salah satunya adalah hak cipta, yaitu uang yang didapat dari penjualan barang-barang yang berkaitan dengan dirinya, seperti jersey, poster, atau mainan.

Baca Juga:
Jadi Pelatih Baru Arema FC, Fernando Valente: Saya Bukan Pesulap

Menurut The Sun, Greenwood mendapatkan 500 ribu poundsterling atau sekitar Rp 9 miliar dari hak citranya sebagai pemain Manchester United pada tahun 2020. Uang ini ia terima melalui perusahaan miliknya yang bernama TSM Sport Ltd.

Namun, pendapatan Greenwood dari hak citra kemungkinan menurun pada tahun 2021 dan 2022 akibat kasus hukum yang menimpanya.

Beberapa sponsor dan mitra bisnis memutus kerjasama dengan Greenwood karena alasan etika dan reputasi. Salah satunya adalah Nike, yang merupakan sponsor sepatu dan pakaian olahraga terbesar di dunia.

Baca Juga:
Selamatkan Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong Justru Sindir Vietnam: Setiap Laga Harusnya Memang Fair

Selain hak citra, Greenwood juga mendapatkan pendapatan lain dari bonus dan insentif yang diberikan oleh Manchester United maupun federasi sepak bola.

Bonus ini biasanya diberikan berdasarkan kinerja individu maupun tim, seperti jumlah gol, assist, penampilan, kemenangan, gelar, atau pencapaian lainnya.

Melalui situs resmi Manchester United, mereka telah mengumumkan bahwa pihaknya telah memutuskan kerjasama dengan Mason Greenwood setelah melakukan beberapa investigasi terkait kasus yang sedang dihadapi oleh pemain berusia 21 tahun itu.

Mason Greenwood mendapatkan hukuman dari Manchester United. Sejak Januari 2022, ia tidak bergabung dengan pemain lain serta menyerahkan segala urusannya kepada pihak yang wajib.

Dengan demikian, Mason Greenwood bebas jika ingin melanjutkan karir di berbagai belahan dunia. Namun demikian, kecil kemungkinan ia melanjutkan karirnya di EPL karena potensi tekanan besar kepada dirinya.

Sejumlah klub diisukan mulai mendekati wonderkid tersebut, mulai dari AS Roma hingga Besiktas atau menjajaki MLS. Bahkan, tidak menutup opsi bermain di Liga 1 jika ada klub yang meminangnya. 

Kontributor: Hillary Sekar Pawestri

Load More