Bolatimes.com - Keputusan PSSI untuk menunjuk Frank Wormuth menjadi Direkrut Teknik terbilang tepat karena ia punya rekam jejak yang impresif.
Durasi kontrak Frank Warmouth terbilang sangat singkat, ia hanya akan bertugas selama empat bulan. Wormuth mendapat tugas spesial menjadi pendamping Bima Sakti dalam membentuk tim Garuda Muda.
Harapannya dengan kehadiran Frank Wormuth, Timnas Indonesia U-17 dapat bersaing di Piala Dunia U-17 2023 yang akan digelar pada November-Desember mendatang.
Meski durasinya singkat, Frank punya CV mentereng yang bisa membantu PSSI. Ia berpengalaman melatih klub-klub Eropa dan Jerman U-20.
Lantas, pemain mana saja yang pernah dipoles Frank Wormuth hingga bisa menjadi pemain kelas dunia?
Mustafi pernah menjadi anak asuh Frank Wormuth di Jerman U-20 pada periode 2011 hingga 2013. Di periode itu, Mustafi mencatatkan 10 penampilan.
Setelah dilatih oleh Wormuth, Mustafi menjalani karier cukup sukses bersama klub-klub elite Eropa seperti Valencia, Arsenal hingga Schalke 04.
Masih dari eks penggawa Arsenal, Wormuth juga pernah melatih Sead Kolasinac di Jerman U-20. Tercatat Kolasinac memainkan dua pertandingan di bawah arahan Wormuth.
Kolasinac pada akhirnya memang memilih untuk membela Bosnia di level timnas senior. Kolasinac pun tumbuh menjadi pemain dunia dengan membela klub-klub top macam Arsenal, Schalke 04, Marseille, dan kini Atalanta.
3. Niklas Sule
Masih dari skuad Jerman U-20 periode kepelatihan Frank Wormuth, ada nama Niklas Sule yang juga jadi anak asuhnya.
Bek berusia 27 tahun tersebut pun tumbuh menjadi pemain kelas dunia dengan pernah membela Bayern Munchen dan kini memperkuat Borussia Dortmund.
4. Loris Karius
Sebelum namanya terkenal karena blunder fatal di final Liga Champions, Loris Karius ternyata pernah menjadi andalan Frank Wormuth di Jerman U-20 pada 2012.
Karius pun terbilang menjalani karier cukup sukses sebagai pesepakbola dengan memperkuat Mainz 05, Liverpool, hingga kini Newcastle United.
Bek andalan Real Madrid ini juga pernah jadi andalan Frank Wormuth di Jerman U-20 pada 2012. Setelah itu, ia naik level ke senior pada 2014.
Rudiger juga merasakan perjalanan yang bermacam-macam bersama klub top Eropa seperti VfB Stuttgart, AS Roma, Chelsea, dan Real Madrid.
Berita Terkait
-
Gaduh Pernyataan Erick Thohir Soal Fokus PSSI ke Timnas, Apa yang Salah?
-
Siapa Bilang PSSI Tak Peduli Sepak Bola Putri? Ini Ada Piala Pertiwi
-
Rekam Jejak Takeyuki Oya Jebolan J-League yang Ditunjuk Jadi GM Operation PT LIB
-
Kapan Mauro Zijlstra Ambil Sumpah Jadi Warga Negara Indonesia?
-
Pelajaran untuk PSSI! Media Eropa Semprot China yang Pecat Branko Ivankovic
-
FIFA Investigasi Dugaan Serangan Rasial kepada Antonio Rudiger
-
Ricuh Real Madrid vs Pachuca, Antonio Rudiger Klaim Jadi Korban Serangan Rasial
-
Bukan Lagi Underdog! Timnas Indonesia Jadi Skuad Termahal, Korea Ketar-ketir
-
Here We Go! Akui Peran Penting Indonesia, FIFA Bangun Kantor di Jakarta
-
Sindiran Menohok Ketum PSSI-nya Vietnam kepada Jay Idzes Cs, Ada Apa?
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk