Irwan Febri Rialdi
Suasana pencahayaan Jakarta International Stadium (JIS) di Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (11/12/2021). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Bolatimes.com - Polemik terkait Stadion Internasional Jakarta atau JIS masih terus menjadi pembicaraan. Topik ini kemudian ramai didebatkan dalam acara Indonesia Lawyers Club.

Berawal dari pernyataan menteri PUPR pasca melakukan kunjungan bersama menteri BUMN sekaligus Ketua Umum PSSI (4/7) yang menyatakan bahwa rumput JIS tidak sesuai dengan standar FIFA.

JIS masuk dalam daftar stadion yang dijadikan opsi untuk gelaran piala dunia U-17. Indonesia sebagai tuan rumah tentu ingin memberikan pelayanan terbaik, salah satunya terkait venue.

Baca Juga:
Heboh Pelemik JIS, Bung Ferry: Kami Jakmania yang Paling Lama Teriak Ingin Stadion

Jika kita tarik ke belakang, semula JIS dibangun karena adanya permintaan dari suporter sepak bola Jakarta (Jakmania) yang sudah lama menginginkan stadion sepakbola.

Maka dibangunlah JIS oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Anies Baswedan, untuk menjawab permintaan Jakmania.

Eks Anggota Komite Etik FIFA, Dali Tahir, pun sepakat jika JIS harus segara diverifikasi untuk kepentingan Persija. Dali Tahir melihat Persija adalah tim bersejarah yang banyak melahirkan pemain-pemain nasional.

Baca Juga:
Pemain Abroad Terlambat Gabung TC Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti Ungkap Sebabnya

Dali Tahir pun menilai Persija merupakan tim sepak bola yang memiliki basis supporter yang sangat banyak. Sehingga kenyamanan dan keamanan pendukungnya harus sangat diperhatikan. 

"Persija ini patut diperhatikan, karena Persija merupakan tim bersejarah," kata Dali Tahir.

"Sekarang mereka (Persija) ini seperti domba yang tidak punya tempat untuk bermalam. Sedangkan potensi fansclub-nya Persija itu sangat fantastic. JIS itu buat Persija seharusnya, itu saja," imbuhnya.

Baca Juga:
Diparkir Pelatih Jeonnam Dragons Hingga Menit 88, Asnawi Mangkualam Langsung Jadi Pembeda

(Suara.com/M. Nurdin)

Load More