Bolatimes.com - Mengenal lebih jauh sosok Akhirul Waddan, mantan pemain Persiraja Banda Aceh yang mengalami cedera patah kaki saat bertanding tarkam.
Jagat sepak bola Tanah Air dikejutkan dengan kabar cedera horor yang menimpa Akhirul Waddan kala mengikuti sebuah turnamen antar kampung atau tarkam.
Kabar cedera horor ini hadir setelah beredarnya video pemain berusia 25 tahun itu mendapat tekel keras dari lawannya saat tengah mendribel bola.
Dalam video yang beredar di jagat maya, terlihat Akhirul Waddan tengah mengontrol bola dengan kaki kanannya dan mencoba menggiring bola itu.
Tapi saat tengah menggiring bola, pemain lawan melancarkan tekel dengan dua kaki, di mana satu kakinya saat menekel tersebut terangkat.
Tekel keras itu pun menghantam kaki kanan Akhirul Wadda yang kemudian terkapar dan kaki kanannya pun mengalami cedera patah.
Akibat tekel keras dan cedera horor ini, nama Akhirul Waddan pun menjadi perbincangan netizen yang ingin mengetahui kiprahnya di kancah profesional sehingga sampai bermain di level tarkam.
Lantas, siapakah sosok Akhirul Waddan tersebut? Berikut profil dan sepak terjangnya sebagai pemain profesional di Indonesia.
Pemain Liga 2
Akhirul Waddan merupakan pesepak bola kelahiran Tualang, Siak, Provinsi Riau pada 26 September 1997 atau saat ini berusia 25 tahun.
Kariernya di sepak bola bermula di klub Peureulak Raya pada 2015. Diketahui, ia bermain di klub tersebut selama 1,5 tahun hingga tahun 2017.
Usai berpisah dengan Peureulak Raya, Akhirul Waddan sempat menganggur. Setelahnya ia mendapat tawaran bermain untuk Aceh United pada Januari 2018.
Usai membela Aceh United, Akhirul Waddan sempat kembali ke Peureulak Raya pada 2019, dan kariernya berlanjut kala dirinya masuk dalam tim sepak bola Aceh untuk PON Papua 2021.
Usai berkarier di PON bersama Aceh, Akhirul Waddan berkesempatan bermain bagi Persiraja Banda Aceh yang berkiprah di Liga 1 pada musim 2021/22 lalu.
Bersama Persiraja di Liga 1, Akhirul Waddan bermain sebanyak 14 kali dan mampu menyumbangkan satu gol saat tim berjuluk Laskar Rencong itu bermain imbang 2-2 dengan Persela Lamongan.
Sayangnya saat itu Akhirul Waddan tak mampu membawa Persiraja bertahan di Liga 1, usai menjadi juru kunci sehingga harus terdegradasi.
Usai Persiraja terdegradasi dari Liga 1, Akhirul Waddan pun kemudian bergabung tim Liga 2, yakni PSDS Deli Serdang pada 2022 lalu.
Namun perjalanannya bersama PSDS Deli Serdang di tahun 2022 tak berlangsung lama karena Liga 2 dihentikan akibat Tragedi Kanjuruhan.
Besar kemungkinan, penghentian kompetisi Liga 2 membuat Akhirul Waddan kehilangan sumber pemasukan sehingga mengambil tawaran bermain di level tarkam.
Sebab bukan rahasia lagi jika pemain profesional di Indonesia mendapat bayaran besar per pertandingan jika mau membela suatu tim di level tarkam.
Berita Terkait
-
Resmi! Presiden Persiraja Dek Gam Laporkan Anggota Exco PSSI Arya Sinulingga ke Polisi, Begini Responnya
-
Profil Budiarjo Thalib, Pelatih Persiraja yang Mundur usai Bantai Klub Liga Malaysia 4-0
-
Profil PDRM FC, Klub Kasta Tertinggi Liga Malaysia yang Dibantai Persiraja Banda Aceh di Laga Uji Coba
-
Masalah Klasik, Sembilan Klub Masih Tunggak Gaji Pemain Jelang Bergulirnya Liga 2 2023/2024
-
Profil Ikhsan Ayyub, Mantan Pemain Persiraja yang Tekel Kaki Akhirul Waddan hingga Patah
-
Ngeri, Video Detik-detik Mantan Pemain Persiraja Cedera Patah Kaki saat Main Tarkam
-
Bola Panas Liga 2 Disetop PSSI, Klub Tegaskan Tolak Kompetisi Selesai di Tengah Jalan
-
Buntut Insiden di Stadion H Dimurthala, Persiraja Banda Aceh Dihukum Kalah 0-3 dari PSMS Medan
-
Insiden Mati Lampu dan Jaring Dibakar saat Lawan Persiraja, PSMS Medan Ngadu ke PT LIB
-
Viral Laga Liga 2 antara Persiraja Banda Aceh vs PSMS Medan Batal karena Mati Lampu, Penonton Bakar Stadion
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk