Husna Rahmayunita
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Komang Ayu Cahya Dewi mengembalikan kok ke arah lawannya pebulu tangkis tunggal putri Prancis Qi Xuefei dalam pertandingan babak penyisihan grup A Piala Thomas Uber 2018 di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Minggu (8/5/2022). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww)

Bolatimes.com - Tim bulu tangkis beregu putri Indonesia gagal menyabet medali emas SEA Games 2023. Komang Ayu dan kolega diminta menebus kekalahan di nomor perorangan.

"Saya harap kalau bertemu lagi dengan lawan tadi, kita bisa revans," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky dalam keterangan tertulis PP PBSI.

Sebelumnya, tim putri Indonesia harus puas meraih medali perak setelah kalah 0-3 dari Thailand pada babak final nomor beregu, Kamis (11/5/2023);

Baca Juga:
Tiba di Qatar, Erick Thohir Ditemani Shin Tae-yong Hadiri Drawing Piala Asia 2023 untuk Timnas Indonesia

Di puncak tersebut, tiga wakil Indonesia yaitu tunggal putri Komang Ayu Cahya Dewi dan Ester Nurumi Tri Wardoyo, serta ganda Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi dipaksa mengakui keunggulan pebulu tangkis dari Negeri Gajah Putih.

Terkait kekalahan itu, Rionny menilai hasil tersebut paling tidak memberikan pengalaman bagi pebulu tangkis putri asuhan Pelatnas PBSI Cipayung.

"Hasil ini memberikan pengalaman bagi pemain-pemain putri kita. Mereka kan pemain muda, harus buat lebih yakin dalam bermain," Rionny menjelaskan.

Baca Juga:
Suporter Vietnam Akui Siap Ketemu Timnas Indonesia U-22 Di Semifinal, Ajak Main Santai saat Lawan Thailand

Menurut Rionny, ketiga wakil Indonesia yang tadi bertanding sudah memberikan tekanan yang cukup menyulitkan kepada lawan meski hasilnya tidak sesuai harapan.

Komang yang membuka pertandingan babak final, kalah dua gim langsung 19-21, 17-21 dari Lalinrat Chaiwan. Tekanan yang dia berikan sebenarnya sudah baik, kata Rionny.

"Komang tadi main bagus tapi masih harus mengembangkan cara menekannya, saat memimpin harus lebih lagi tekanannya," ungkap Rionny.

Baca Juga:
Video Atlet Badminton Sewaan Kamboja Asal Cina Ikut Selebrasi di SEA Games 2023, Langsung Diamankan Biar Tak Ketahuan

Sementara pasangan Ana/Tiwi yang turun di partai kedua, menghadapi lawan sulit yaitu Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai. Ana/Tiwi juga kalah dengan dua gim langsung 11-21, 15-21 dari pasangan peringkat ke-9 dunia itu.

Perjuangan Ana/Tiwi disudahi hanya dalam 36 menit, bahkan permainan mereka pun tidak berkembang sejak awal pertandingan.

"Untuk Ana/Tiwi, start kurang bagus. Setelah itu mulai menemukan ritme tapi masih banyak salah sendiri, belum konsisten," papar Rionny.

Baca Juga:
Vietnam Diminta Hindari Timnas Indonesia U-22 di Semifinal SEA Games 2023, Ciut Nyali?

Pada partai ketiga kembali dimainkan nomor tunggal yang kali ini diisi persaingan antara Ester melawan Supanida Katethong. Ester yang semula diharapkan bisa menyabet kemenangan dan memberikan nafas tambahan bagi Skuad Garuda Putri, sayangnya harus tertekuk dua gim langsung 11-21, 12-21.

"Untuk Ester tadi bagus, pukulan dan pola main sudah benar tapi masih kurang variasi. Ini harus terus diperbaiki dan ditingkatkan di perorangan," kata Rionny soal evaluasinya.

Meski harus pulang dengan membawa medali perak, namun Rionny bersyukur karena tim beregu putri bisa tampil baik. Ia berharap atlet-atletnya bisa mendapat hasil yang lebih baik pada nomor individu.

Selain itu, timnas bulu tangkis Indonesia juga masih berpeluang memboyong medali emas bulu tangkis beregu dari tim putra yang akan menghadapi Malaysia pada babak final.

"Bersyukur dengan pencapaian medali perak dari beregu putri dan diharapkan di beregu putra kita bisa ambil medali emas," pungkas Rionny.

(Antara)

Load More