Bolatimes.com - Tim bulu tangkis beregu putri Indonesia gagal menyabet medali emas SEA Games 2023. Komang Ayu dan kolega diminta menebus kekalahan di nomor perorangan.
"Saya harap kalau bertemu lagi dengan lawan tadi, kita bisa revans," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky dalam keterangan tertulis PP PBSI.
Sebelumnya, tim putri Indonesia harus puas meraih medali perak setelah kalah 0-3 dari Thailand pada babak final nomor beregu, Kamis (11/5/2023);
Di puncak tersebut, tiga wakil Indonesia yaitu tunggal putri Komang Ayu Cahya Dewi dan Ester Nurumi Tri Wardoyo, serta ganda Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi dipaksa mengakui keunggulan pebulu tangkis dari Negeri Gajah Putih.
Terkait kekalahan itu, Rionny menilai hasil tersebut paling tidak memberikan pengalaman bagi pebulu tangkis putri asuhan Pelatnas PBSI Cipayung.
"Hasil ini memberikan pengalaman bagi pemain-pemain putri kita. Mereka kan pemain muda, harus buat lebih yakin dalam bermain," Rionny menjelaskan.
Menurut Rionny, ketiga wakil Indonesia yang tadi bertanding sudah memberikan tekanan yang cukup menyulitkan kepada lawan meski hasilnya tidak sesuai harapan.
Komang yang membuka pertandingan babak final, kalah dua gim langsung 19-21, 17-21 dari Lalinrat Chaiwan. Tekanan yang dia berikan sebenarnya sudah baik, kata Rionny.
"Komang tadi main bagus tapi masih harus mengembangkan cara menekannya, saat memimpin harus lebih lagi tekanannya," ungkap Rionny.
Sementara pasangan Ana/Tiwi yang turun di partai kedua, menghadapi lawan sulit yaitu Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai. Ana/Tiwi juga kalah dengan dua gim langsung 11-21, 15-21 dari pasangan peringkat ke-9 dunia itu.
Perjuangan Ana/Tiwi disudahi hanya dalam 36 menit, bahkan permainan mereka pun tidak berkembang sejak awal pertandingan.
"Untuk Ana/Tiwi, start kurang bagus. Setelah itu mulai menemukan ritme tapi masih banyak salah sendiri, belum konsisten," papar Rionny.
Pada partai ketiga kembali dimainkan nomor tunggal yang kali ini diisi persaingan antara Ester melawan Supanida Katethong. Ester yang semula diharapkan bisa menyabet kemenangan dan memberikan nafas tambahan bagi Skuad Garuda Putri, sayangnya harus tertekuk dua gim langsung 11-21, 12-21.
"Untuk Ester tadi bagus, pukulan dan pola main sudah benar tapi masih kurang variasi. Ini harus terus diperbaiki dan ditingkatkan di perorangan," kata Rionny soal evaluasinya.
Meski harus pulang dengan membawa medali perak, namun Rionny bersyukur karena tim beregu putri bisa tampil baik. Ia berharap atlet-atletnya bisa mendapat hasil yang lebih baik pada nomor individu.
Selain itu, timnas bulu tangkis Indonesia juga masih berpeluang memboyong medali emas bulu tangkis beregu dari tim putra yang akan menghadapi Malaysia pada babak final.
"Bersyukur dengan pencapaian medali perak dari beregu putri dan diharapkan di beregu putra kita bisa ambil medali emas," pungkas Rionny.
(Antara)
Berita Terkait
-
Profil Agung Firman Sampurna, Ketum PBSI yang Disorot Usai Bulu Tangkis Nihil Medali di Asian Games
-
Susunan Lengkap Pelatih Peltnas PBSI, Herry IP Resmi Tangani Ganda Campuran
-
Profil Thomas Indratjaja, Calon Pelatih Ganda Putra Pelatnas PBSI yang Gantikan Herry IP
-
PBSI Disebut sebagai Federasi Olahraga Paling Benar di Indonesia
-
Kena Sanksi AFC, 3 Pemain Ini Masih Dipanggil Shin Tae-yong di Kualifikasi Piala Asia U-23
-
Prestasi Bulutangkis Indonesia 5 Bulan Terakhir: Cuma 2 Gelar dari 10 Turnamen
-
Jadwal Final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023: Jadi Satu-satunya Wakil Indonesia, Apriyani/Fadia Ditantang Ganda China
-
Apriyani/Fadia Jadi Satu-satunya Wakil Indonesia di Final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023
-
9 Pemain Jebolan Juara SEA Games Milik Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam di Final Piala AFF U-23 2023
-
Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023: Apriyani/Fadia Lawan Ganda Putri Korea di Semifinal
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk