Rauhanda Riyantama
Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali. [ANTARA FOTO/Aprillio Akbar]

Bolatimes.com - Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali mengungkapkan dampak terburuk andai Indonesia disanksi FIFA. Salah satunya kompetisi bisa mandek sehingga menimbulkan pengangguran.

Sebagaimana diketahui, Indonesia berpotensi besar disanksi FIFA setelah dicoret jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Salah satu penyebabnya disinyalir karena muncul gelombang penolakan terhadap Israel yang lolos di turnamen tersebut.

"Kalau kita dibanned, berarti kita tidak bisa ikuti semua pertandingan yang dilaksanakan FIFA," kata Zainudin Amali dalam wawancara di Youtube Metro TV.

Baca Juga:
Hukum Sikat Gigi saat Puasa di Bulan Ramadan, Begini Penjelasannya

Zainudin Amali mengatakan sanksi FIFA sangat mempengaruhi kompetisi sepak bola di Indonesia. Bahkan liga Indonesia bisa terhenti.

"Tentu akan berpengaruh di kompetisi dalam negeri. Kan biasanya berujung ke kompetisi internasional untuk Timnas Indonesia. Bertanding di luar negeri. Kalau itu sudah tidak, kan terhenti juga untuk tim nasional kita. Itu akan berpengaruh ke kompetisi," paparnya.

FIFA resmi mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Ini menyusul pertemuan antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir.

Baca Juga:
Sudah Persiapan Lama, Shin Tae-yong Sakit Hati Piala Dunia U-20 di Indonesia Batal

"FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk menghapus Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U-20 World Cup 2023," tulis pernyataan resmi FIFA, Rabu (29/3/2023).

"Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin, dengan tanggal turnamen saat ini tetap tidak berubah," jelasnya.

Dalam keterangannya, FIFA juga berpotensi menjatuhi sanksi kepada Indonesia. Namun, belum diketahui apa yang terjadi kepada sepak bola Tanah Air.

Baca Juga:
3 Kerugian Timnas Indonesia U-20 seusai Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

"Potensi sanksi terhadap PSSI juga dapat diputuskan pada tahap selanjutnya," sambung pertanyaan tersebut.

FIFA ingin menggarisbawahi bahwa terlepas dari keputusan tersebut, FIFA tetap berkomitmen untuk aktif membantu PSSI, bekerja sama erat dengan dukungan pemerintahan Presiden Widodo, dalam proses transformasi sepakbola Indonesia pascatragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Oktober 2022.

Anggota tim FIFA akan terus hadir di Indonesia dalam beberapa bulan mendatang dan akan memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada PSSI, di bawah kepemimpinan Erick Thohir.

Baca Juga:
Piala Dunia U-20 2023 Batal Digelar di Indonesia, Persija Jakarta Beri Pesan Menyentuh

Pertemuan baru antara Presiden FIFA dan PSSI untuk pembahasan lebih lanjut akan dijadwalkan dalam waktu dekat.

Load More