Irwan Febri Rialdi
Winger Timnas Indonesia, Egy Maulana Vikri, dalam pertandingan melawan Curacao, Selasa (27/9/2022). (dok. PSSI)

Bolatimes.com - Lima klub luar negeri yang dimiliki oleh orang Indonesia. Salah satunya, mungkin bisa jadi pelabuhan baru bintang Timnas IndonesiaEgy Maulana Vikri, setelah resmi berpisah dengan tim Slovakia, FC ViOn Zlate Moravce.

Kabar mengejutkan datang dari Slovakia di tengah persiapan Timnas Indonesia menghadapi Piala AFF 2022 kala Egy Maulana Vikri memutuskan kontrak dengan klubnya, FC ViOn Zlate Moravce.

Dilansir dari laman resmi klub, pemain berusia 22 tahun itu akan berpisah dengan FC ViOn pada akhir tahun ini, atau tepat pada periode bursa transfer musim dingin di Eropa.

Adapun alasan Egy Maulana Vikri memutuskan kontraknya dengan FC ViOn berkaitan dengan minimnya menit bermain yang didapatkannya sejak bergabung pada Agustus 2022 lalu.

 Tercatat, eks Persab Brebes ini baru bermain sebanyak delapan kali bagi FC ViOn dengan sumbangan satu assist saja sejak bergabung.

“Saya ingin berterima kasih kepada FC ViOn, rekan setim, dan tim pelatih. Terima kasih atas waktu yang dihabiskan di klub ini, meski singkat. Saya berharap Golden Mavarians menjadi yang terbaik dan sukses di sisa musim ini,” ujar Egy dikutip dari laman resmi klub.

Karena telah berstatus tanpa klub alias bebas transfer, Egy Maulana Vikri pun kini bisa bergabung tim lainnya secara cuma-cuma.

Dengan berbagai opsi yang ada, kemanakah Egy Maulana Vikri akan berlabuh dan melanjutkan kariernya kelak?

Sampai saat ini, belum ada gosip ke mana pemain asal Medan itu akan berlabuh. Namun, jika masih ingin berkarier di luar negeri, ada lima klub milik orang Indonesia yang mungkin bisa dipertimbangkan.

Apa saja klub luar negeri yang dimiliki oleh orang Indonesia. Berikut Bolatimes.com merangkum:

1. Como 1907

FC Como atau Como 1907, klub Serie B Italia. (Instagram/@comofootball)

Nama klub ini belakangan ramai diperbincangkan dan diberitakan setelah menunjuk legenda sepak bola Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, sebagai asisten pelatih.

Como sendiri merupakan klub asal Italia yang berkompetisi di Serie B atau kasta kedua di Italia. Klub ini ternyata dimiliki oleh Grup Djarum, perusahaan yang didirikan oleh Michael Bambang Hartono.

Grup Djarum mengakusisi Como 1907 pada 2019 lalu dan berhasil menjuarai Serie C musim 2020/21 dan berhak promosi ke Serie B.

2. Oxford United

Oxford United vs Manchester City (Dok. highlightfootballs.com/galih)

Nama Erick Thohir memang dikenal sebagai pengusaha yang gemar menginvestasikan duitnya di klub-klub olahraga. Selain basket, dia juga memiliki saham di klub asal Inggris, Oxford United.

Klub yang kini berlaha di divisi ketiga Inggris itu diakuisisi sahamnya oleh Erick Thohir sebanyak 51% pada 2021. Jika gabung Oxford United, Egy Maulana mungkin bisa satu liga dengan Elkan Baggott, yakni Ipswich Town.

Namun, Elkan kini tengah dipinjamkan ke divisi yang lebih bawah bersama Gillingham FC.

3. Tranmere Rovers

Aksi Serge Aurier (kanan) kala Tottenham Hotspur bentrok kontra Tranmere Rovers di lanjutan Piala FA, Jumat (4/1/2019). (PAUL ELLIS / AFP)

Pengusahaan Indonesia lainnya yang memiliki klub di Inggris adalah Wandi Wanandi dari Santini Group. Dia memiliki saham di klub kasta keempat Inggris, Tranmere Rovers.

Wandi dan grup perusahaannya membeli Tranmere sejak 2019 lalu dan kini punya peluang besar untuk promosi ke League One atau divisi ketiga Inggris.

4. FC Verbroedering Dender

Tidak terlalu terdengar, tapi salah satu pengusaha dan politikus asal Indonesia, Sihar Sitorus, juga punya saham di klub Eropa.

Bukan di Inggris atau Italia, dia merupakan pemilik saham dari klub asal Belgia, FC Verbroedering Dender. Dibeli sejak 2018, kini klub tersebut berlaga di divisi ketiga Liga Belgia.

5. Brisbane Roar

Salah satu klub besar di luar negeri yang dimiliki oleh orang Indonesia adalah kontestan Liga Australia, Brisbane Roar, yang diakuisisi oleh Bakrie Group sejak 2011.

Brisbane Roar sendiri punya ikatan spesial dengan Shin Tae-yong. Pelatih Timnas Indonesia pernah bermain di sana pada 2005.

Load More