Irwan Febri Rialdi
Gol offside PSIS Semarang ke gawang Persija Jakarta. (Screenshot/Vidio.com)

Bolatimes.com - Pertandingan pekan ke-14 kompetisi Liga 1 2022/2023 antara PSIS Semarang melawan Persija Jakarta turut diwarnai dengan terciptanya gol kontroversial yang berbau offside.

Dalam duel antara PSIS Semarang kontra Persija Jakarta yang berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Selasa (13/12/2022) itu, kemenangan Mahesa Jenar mendapat sorotan karena mencetak gol yang berbau offside.

Momen gol offside yang justru disahkan oleh wasit ini terjadi ketika PSIS Semarang melancarkan serangan balik cepat pada menit ke-20 ke area pertahanan Persija Jakarta.

Berawal dari penetrasi Carlos Fortes dari sektor kiri penyerangan, striker asal Portugal ini sukses mengecoh pemain bertahan Persija Jakarta.

Setelah mendapat ruang yang lebar, Fortes lalu mengirimkan umpan silang ke depan gawang Macan Kemayoran yang dikawal oleh Andritany Ardhiyasa.

Bola pun sukses disambut oleh pemain PSIS, Riyan Ardiansyah, yang berdiri bebas tanpa pengawalan. Sambaran Riyan sukses meneruskan bola untuk mengoyak jala gawang Persija.

Namun, dari tayangan ulang pertandingan, Riyan ternyata sudah terlebih dahulu berada dalam posisi offside saat Carlos Fortes mengirimkan umpan silang tersebut.

Para pemain bertahan Persija Jakarta pun sempat mengangkat tangan untuk memberi tanda kepada hakim garis bahwa Rian sudah berada dalam posisi offside.

Hanif Sjahbandi, pemain yang paling dekat dengan Riyan, sebetulnya sudah membiarkan pemain lawan itu untuk menerima umpan silang Fortes.

Sebab, Hanif memang sudah mengetahui bahwa posisi Riyan sebetulnya berada dalam posisi offside. Namun, ternyata asisten wasit tetap menganggap gol ini sah meski akhirnya menuai kontroversi.

Di media sosial gol-gol kontroversial ini memang menuai sorotan tajam dari public. Sebab, situasinya tak hanya sekali saja terjadi.

“Fix, aturan offside berubah, khusus di Indonesia,” bunyi cuitan GIBOLofficial yang mengunggah potongan video berisi gol berbau offside tersebut.

“Ini para wasit gak pernah melihat cuplikan seperti ini atau bagaimana ya. Jadi bahan evaluasi gitu, aneh banget,” tulis @_adityaIM.

“Enal ya jadi wasit di Indonesia. Gaji gede kerjaan cuma lari-larian doang. Apalagi wasit gawang itu. Gaji lebih tinggi dari UMR Jogja, kerjaan cuma berdiri doang,” tulis @Wbp12_.

“Kapan majunya sepak bola Indonesia kalau di dalam ada mafia, lalu di lapangan perangkat pertandingannya model beginian,” tulis @namz_iam.

Kontributor: M Faiz Alfarizie
Load More