Bolatimes.com - Mantan Presiden FIFA, Sepp Blatter, mengakui bahwa pemilihan Qatar sebagai tuan rumah penyelenggara ajang Piala Dunia 2022 merupakan sebuah kesalahan.
Sebagai informasi, Sepp Blatter merupakan pejabat tertinggi FIFA ketika Qatar mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 pada tahun 2010.
“Qatar adalah sebuah kesalahan. Pilihan tersebut terburuk. Qatar terlalu kecil sebagai negara penyelenggara Piala Dunia. Sepak bola dan Piala Dunia terlalu besar untuk itu,” kata Sepp Blatter dalam wawancara dengan Tages Anzeiger.
Seiring berjalannya waktu, muncul sejumlah kontroversi yang mengiringi penunjukkan Qatar sebagai tuan rumah penyelenggara Piala Dunia 2022.
Beberapa di antaranya ialah pelanggaran hak asasi manusia (HAM) hingga kasus-kasus korupsi. Oleh sebab itu, Blatter mengaku telah mendapatkan banyak pelajaran dari hal ini.
Bahkan, FIFA juga akhirnya melakukan perubahan terhadap kriteria pemilihan negara tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia 2022 sejak tahun 2012.
Beberapa klausul yang akhirnya menjadi tambahan ialah pertimbangan sosial dan penghormatan terhadap hak asasi manusia (HAM).
Sepp Blatter merupakan tokoh sepak bola yang tercatat lahir di Valais, Swiss, pada 10 Maret 1936. Dia memiliki rekam jejak yang panja dunia sepak bola dunia.
Sebetulnya, latar belakang Sepp Blatter ialah sebagai seorang pengusaha, relasi publik, hingga administrator olahraga. Kiprahnya di FIFA bermula pada tahun 1981 saat ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen).
Setelah belasan tahun mengabdi bersama induk sepak bola dunia itu, Sepp Blatter kemudian terpilih menjadi Presiden FIFA pada Kongres ke-51 yang berlangsung pada 8 Juni 1998.
Blatter kemudian kembali terpilih untuk mempertahankan jabatan itu pada Kongres FIFA yang berlangsung pada 2002, 2017, 2011, hingga 2015.
Selama masa kepemimpinannya, Blatter sukses membuat FIFA mendulang banyak sekali pendapatan melalui penyelenggaraan Piala Dunia.
Namun, dia juga tak luput dari berbagai skandal karena diduga terlibat dalam kasus-kasus suap dan korupsi dalam proses pemilihan tuan rumah sejumlah ajang yang berada di bawah naungan FIFA.
Per bulan Oktober 2015, Blatter dan sejumlah pejabat tinggi FIFA lainnya mendapatkan skorsing di tengah masa penyelidikan. Lalu, pada Desember di tahun yang sama, Komite Etik FIFA mengambil keputusan tegas.
Mereka mengeluarkan Blatter dari kantor dan melarangnya ambil bagian dalam kegiatan FIFA selama delapan tahun berikutnya.
Pada 24 Maret 2021, Blatter mendapatkan larangan kedua selama enam tahun dan didenda sebesar CHF 1.000.000 oleh Komite Etik setelah penyelidikan pembayaran bonus besar-besaran.
Berita Terkait
-
Meroket! Timnas Indonesia Bisa Naik 6 Peringkat Ranking FIFA Jika Menang dari Arab Saudi
-
Ranking FIFA Terbaru Timnas Indonesia, Selangkah Lagi Pecahkan Rekor Peringkat pada 2011
-
Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Seharga Rp1,3 M Bakal Menjadi Amunisi Baru Shin Tae Yong di Laga Kontra Irak
-
Jadwal Timnas Indonesia U-23 vs Irak di Perebutan Posisi ketiga Piala Asia, Optimis Olimpiade Paris 2024?
-
Wasit Thailand Sivakorn Pu-Udom Kembali Jadi Wasit VAR Laga Timnas Indonesia U-23, Erick Thohir Lapor ke FIFA?
-
FIFA Sanksi Persija Jakarta dan Empat Klub Lainnya
-
Pelatih Tim Nasional Indonesia Shin Tae-yong Sampaikan Terimakasih Kepada Klub dan Pelatih Liga 1
-
Pimpin Klasemen MotoGP 2024 Singkat, Jorge Martin Bereaksi Begini
-
Francesco Bagnaia Dinilai Berani Ambil Risiko Besar usai Merebut Kemenangan Perdana di MotoGP 2024
-
Marquez Bersudara Kompak Menuai Poin pada Balapan Perdana MotoGP 2024
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
Indomie Dukung Persib Sebagai Wakil Indonesia Di AFC Champions League 2 Musim 2024/2025
-
Jay Idzes Resmi Debut di Serie A Italia, Tampil Starter Lawan Fiorentina
-
Indra Sjafri Manfaatkan Turnamen di Korea Selatan untuk Uji Pemain Baru
-
Marselino Ferdinan Resmi Gabung Klub Divisi 2 Inggris, Lebih Tinggi dari Elkan Baggott
-
Persib Bandung Vs PSBS Biak: Regulasi Larangan Suporter Tamu Masih Berlaku
-
Piala Presiden 2024, Cerminan Hiburan Rakyat dan Indonesia
-
Persib Bandung Luncurkan Program Membersib
-
Dapatkan Tiketnya dan Berikan Dukungan Terbaik di Pesta Rakyat Persib
-
Update Terkini Kondisi Welber Jardim Jelang Lawan Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024
-
Persib Bandung Tak Pasang Target Tinggi di Piala Presiden 2024