Husna Rahmayunita
Putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep menjadi Direktur Utama PT Persis Solo Saestu, Sabtu (20/3/2021). (Suara Surakarta)

Bolatimes.com - Direktur Utama Persis Solo Kaesang Pangarep bereaksi usai PSSI menolak rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan untuk merombak kepengurusan melalui Kongres Luar Biasa (KLB).

Melalui akun Twitter pribadinya, Kaesang Pangarep menuliskan kalimat satire, meminta agar diajari untuk mengajukan permohonan KLB.

Kaesang Pangarep mengaku sebagai anak baru di dunia sepak bola Tanah Air, karenanya ia merasa perlu bimbingan.

"Pak, izin tolong ajarin kami untuk meminta KLB. Maaf, kami anak baru di dunia sepak bola. Apakah kami perlu kirim surat resmi menggunakan kop surat perusahaan ke PSSI?," cuit akun @kaesangp menanggapi, Kamis (20/10/2022).

Lebih lanjut, ia mempertanyakan berapa banyak suara yang diperlukan supaya bisa mengajukan permohonan KLB.

"Tapi apa kami yang cuma 1 voter ini udah cukup?," imbuhnya.

Kaesang Pangarep sindiri PSSI. (Twitter/@kaesangp)

Seperti diketahui, pascatragedi Kanjuruhan TGIPF mengajukan sejumlah poin rekomendasi berdasarkan hasil penyelidikan. Salah satunya, TGIPF menyarankan PSSI untuk melakukan KLB demi menyelamatkan sepak bola nasional.

Namun usulan tersebut ditolak hingga memancing reaksi publik yang menuntut pertanggungjawaban moral pasca insiden berdarah di Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang.

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Ahmad Riyadh menyebut, KLB merupakan hak anggota PSSI. Oleh karena itu, PSSI baru akan melaksanakan KLB andai anggota menginginkannya.

"Kalau anggota minta sesuai statuta ya terlaksana. Kalau di luar ya tidak bisa serta merta. Harus melalui statuta yang ada," ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi Wasit PSSI seperti dimuat Antara.

Lebih lanjut, Riyadh mengatakan tidak perlu disuruh, PSSI akan melaksanakan KLB pada tahun 2023 sebagaiman regulasi yang ada.

"PSSI tidak pakai disuruh nanti tahun 2023 ya ganti dan perlu proses tiga bulan sebelumnya mundur," ujarnya.

Video yang mungkin Anda suka:

Load More