Husna Rahmayunita | Arif Budi Setyanto
Suporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya dalam pertandingan sepak bola BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.

Bolatimes.com - Suporter remaja Arema FC, Farukh yang berasal dari Watugede, Singosari, Kabupaten, sempat mengalami pingsan di area tribune Stadion Kanjuruhan usai pertandingan Singo Edan menghadapi Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022).

Farukh menyaksikan pertandingan tersebut bersama sembilan temannya. Remaja berusia 15 tahun ini menceritakan sempat terpisah ketika ada tembakan gas air mata.

Ia pun mengalami kejadian yang memilukan. Farukh mengaku dirinya tertindih suporter lain ketika hendak keluar dari stadion.

Saat tertindih, Farukh mengatakan dirinya tidak sadarkan diri. Kendati begitu, ia berhasil diselamatkan suporter lainnya.

Ketika dibopong suporter lain untuk keluar dari area tribune, Farukh menyebutkan dirinya baru setengah sadar.

"Sadar kalau dibawa orang. Turun ke gerbang, pagernya runtuh. Terus merasa dibawa dibantu orang, itu baru sadar," ucap Farukh ketika ditemui di Watugede, Singosari, Kabupaten Malang pada Senin (3/10/2022).

Ketika sadar, remaja 14 tahun itu mengatakan dirinya tidak berdaya dan akhirnya meminta minuman untuk menenangkan diri.

Meski begitu, Farukh harus merasakan kesedihan atas terjadinya tragedi Kanjuruhan ini. Sebab, seorang teman yang berangkat menonton laga bersama dengannya meninggal dunia.

Hingga Senin (3/10/2022), dilaporkan total korban tragedi Kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya sebanyak 455 orang.

Dari jumlah total para korban itu sebanyak 125 orang di antaranya meninggal dunia, sementara sisanya adalah korban yang mengalami luka ringan dan berat.

Load More