Bolatimes.com - Rombongan suporter remaja Arema FC yang berasal dari Dusun Sanan, Watugede, Singosari, Kabupaten Malang, harus berduka karena tragedi Kanjuruhan.
Adalah Ahmad Fajar Khoirun (15 tahun) suporter remaja Arema FC yang berpulang dalam tragedi Kanjuruhan. Almarhum berangkat ke stadion bersama sembilan temannya sekitar jam 4 sore, Sabtu (1/10/2022).
Rombongan suporter remaja ini sampai di Stadion Kanjuruhan pada jam 7. Mereka pun menonton laga Arema FC vs Persebaya Surabaya yang berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan tim tamu.
Setelah pertandingan usai, ada oknum suporter yang kemudian turun ke lapangan. Namun, almarhum Fajar dan teman-temannya tidak ikut dan bertahan di tribunr 10, tempat mereka menyaksikan laga.
Celakanya kericuhan terjadi kemudian polisi menembakkan gas air mata ke arah tribun. Sontak mereka berusaha untuk menyelamatkan diri dengan cara berangkulan.
"Suporter turun, terus saya di tribune enggak ikut turun. Tapi dilempar air mata (di tribune). Saya sama teman-teman dan almarhum (Fajar) sudah rangkulan, terus terpisah," ucap seorang teman almarhum bernama Farukh (14 tahun) ketika ditemui di Watugede, Singosari, Kabupaten Malang pada Senin (3/10/2022).
Sementara itu, satu teman Fajar lainnya, yakni Angga (17 tahun) menceritakan dirinya memang sudah merangkul Fajar dan teman-teman lainnya untuk mengamankan diri.
"Awalnya ada gas air mata, terus saya merangkul Farukh dan almarhum Fajar buat saya amankan. Saya juga merangkul Zidan (teman yang lain) ditaruh di depan saya," ujarnya.
"Pertama ada teman bilang cepat untuk keluar. Namun, saya ngomong 'santai saja jangan panik di sini dulu'," imbuhnya lagi.
Kendati demikian, rombongan suporter remaja Arema FC dari Watugede, Singosari tersebut terpisah karena terjadi desak-desakan di tribun akibat adanya gas air mata.
Baca Juga
"Kami terdorong, terus saya merangkul (teman-teman), saya gandeng sambil keluar. Tapi, saya ketarik orang ke tengah. Awalnya kami di pinggir pagar, rangkulan saya terlepas dari Farukh dan Fajar," ceritanya
Setelah terpisah, diceritakan almarhum Fajar berhasil dibawa keluar stadion oleh orang lain. Namun, keadannya sudah tidak bernapas.
Ia lantas dibawa ke rumah sakit dengan ambulans. Pihak keluarga sempat mencari Fajar dan akhirnya jenazahnya diketemukan pada pukul 3 dini hari WIB, Minggu (2/10/2022) di Rumah Sakit Hasta Husada, Kepanjen, Kabupaten Malang.
Berita Terkait
-
Ngeri! Amukan Suporter di Laga Playoff Sampdoria vs Salernitana
-
Tragedi Berdarah di Stadion 5 Juli Alzajair: 3 Suporter Tewas, 81 Alami Luka-luka
-
Ngeri! Rusuh di Liga Libya: Bus Dibakar, Wasit Diserang, Polisi Tembakkan Peluru Tajam
-
Fakta: Timnas Indonesia Kalahkan Jerman, Spanyol hingga Italia
-
Erick Thohir Jelang Timnas Indonesia vs China: Suporter Jangan Diskriminatif!
-
Ultras Garuda Ke Patrick Kluivert: Kami Butuh Pembuktian!
-
Tragedi Memilukan! Buntut Kontroversi Wasit, Bentrokan Suporter Tewaskan Puluhan Orang
-
Persib Bandung Vs PSBS Biak: Regulasi Larangan Suporter Tamu Masih Berlaku
-
Jadwal Liga 1 Hari Ini: Persikabo vs Arema, dan Bhayangkara vs Madura United
-
Kok Bisa PSIS Tetap Gacor meski Ditinggal Striker Tajam Sekelas Carlos Fortes
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk