Bolatimes.com - Striker lokal Arema FC, Muhammad Rafli, menjadi salah satu nama pemain yang mendapat sorotan tajam dari publik karena tak dianggap berkualitas untuk dipanggil timnas Indonesia.
Performanya yang kurang impresif bersama Arema FC di Liga 1 2022-2023 membuat pemanggilan Muhammad Rafli ke timnas Indonesia menyisakan tanda tanya besar.
Sejauh Liga 1 musim 2022/2023 bergulir hingga pekan ke-10, Rafli tidak pernah bermain secara penuh bersama Singo Edan. Selain itu, ia juga belum berkontribusi mencetak gol atau assist di Arema FC.
Dari total enam penampilannya bersama skuad Singo Edan, hanya satu pertandingan yang dicatatkan pemain berusia 23 tahun ini sebagai starter. Sedangkan lima laga lainnya turun sebagai pemain pengganti.
Itulah sebabnya, publik menilai bahwa pemanggilan Rafli ke timnas Indonesia untuk menghadapi Curacao pada ajang FIFA Matchday ini adalah keputusan yang ganjil.
Meskipun demikian, sebetulnya pemain Arema FC ini memiliki sejumlah kelebihan yang barangkali tak banyak diketahui oleh publik.
Berikut Bolatimes.com menyajikan tiga kelebihan Muhammad Rafli yang tidak banyak diketahui publik.
1. Pemain yang Bisa Bermain di Banyak Posisi
Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh Muhammad Rafli ialah kemampuannya untuk bermain di sejumlah posisi yang berbeda.
Selain posisi utamanya saat ini sebagai seorang striker, pemain kelahiran Tangerang pada 24 November 1998 ini juga bisa dipasang sebagai gelandang serang atau sayap kanan.
Baca Juga
Di Arema FC, misalnya, kehadiran penyerang asing memaksa Rafli untuk mundur dan bermain sebagai gelandang serang. Namun, di timnas Indonesia, dia juga harus bersaing dengan pemain-pemain lainnya di pos tersebut.
Sehingga, hal inilah yang membuat posisi Rafli tampak melebar ke sisi sayap, alih-alih menempati ruang khusus di sektor juru gedor sebagai pemain nomor sembilan.
2. Cukup Sering Cetak Gol di Timnas Junior
Sebetulnya, Muhammad Rafli sudah menjadi bagian dari skuad tim nasional sejak di level usia muda, yakni mulai dari U-19 hingga U-23.
Selama bermain untuk level junior itu, striker dengan tinggi badan 180 cm ini sukses mencatatkan namanya sebagai pencetak gol.
Di level timnas Indonesia U-19, misalnya, dia sudah mencetak total dua gol dari empat penampilan. Adapun di level U-23, Rafli sudah menyumbang empat gol dari total tujuh penampilannya di semua ajang.
3. Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Muhammad Rafli merupakan salah satu pemain binaan Aji Santoso International Football Academy (ASIFA) yang berbasis di Malang, Jawa Timur.
Saat masih bermain di level usia muda itu, Muhammad Rafli sering kali dipercaya untuk menjadi kapten yang memimpin rekan-rekannya di atas lapangan.
Hal ini sebetulnya menunjukkan bahwa Rafli memiliki potensi besar untuk menjadi seorang pemimpin, meskipun akhirnya untuk saat ini belum layak mengemban amanah tersebut di level senior.
Meskipun demikian, karena usianya yang masih relatif muda dibandingkan nama-nama pemain lainnya di timnas Indonesia, dia tak mendapatkan kepercayaan itu dari Shin Tae-yong.
Berita Terkait
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Kedatangan Rekan Baru, Eks AC Milan
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Mees Hilgers Menghilang Saat FC Twente Digebuk Eliano Reijnders Dkk
-
Jay Idzes Sah ke Sassuolo, Venezia Singgung Soal Profesionalisme
-
Sassuolo: Dari Seluruh Keluarga Neroverde, Selamat Datang, Jay Idzes!
-
Justin Hubner: Saya Merasa Seperti Cristiano Ronaldo!
-
Justin Hubner Bongkar Klub Indonesia yang Coba Goda Dirinya: Saya Tolak Lha!
-
Ada Cerita Lain yang Membuat Venezia Relakan Jay Idzes ke Sassuolo
-
Jay Idzes Menuju Torino: Gaji Fantastis Menanti dan Rekor Sejarah Tercipta
-
Mimpi Buruk Timnas Indonesia Bikin PSV Panen Cuan Rp37 Miliar
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk