Bolatimes.com - Timnas Indonesia dinilai akan mendapatkan sejumlah keuntungan apabila memutuskan untuk meninggalkan AFF dan bergabung ke EAFF.
Saat ini, wacana baru yang beredar di kalangan publik ialah memunculkan opsi EAFF sebagai opsi federasi regional yang bisa dituju PSSI dan Indonesia andai meninggalkan AFF.
Wacana ini bermula dengan ketidakpuasan suporter setelah timnas U-19 Indonesia gagal melaju ke semifinal Piala AFF U-19 2022 karena indikasi kecurangan yang dilakukan oleh Vietnam dan Thailand.
Baca Juga:
Anggap Hal Mustahil, Media Vietnam Sangat Yakin Indonesia Tak Akan Keluar dari AFF
Oleh karena itu, netizen ramai-ramai menyerukan kepada PSSI untuk segera meninggalkan AFF karena federasi yang menaungi negara-negara ASEAN ini sebagai sarang mafia.
Salah satu opsi yang diajukan apabila nantinya meninggalkan AFF ialah bergabung dengan East Asian Football Federation (EAFF) alias Federasi Sepak Bola Asia Timur.
Bahkan, sebetulnya ada sejumlah keuntungan yang bisa didapat PSSI dan timnas Indonesia apabila nantinya benar-benar memutuskan untuk menjadi salah satu negara anggota EAFF.
Baca Juga:
Hijrah dan Bundesliga ke Persija Jakarta, Hanno Behrens Belum Mau Pasang Target Tinggi
Berikut Bolatimes.com menyajikan tiga keuntungan yang didapat timnas Indonesia apabila memutuskan gabung EAFF setelah meninggalkan AFF.
1. Terbukanya Peluang Karier bagi Pemain Indonesia
Keuntungan yang paling menjanjikan dari sudut pandang pemain ialah meningkatnya peluang untuk berkarier di kompetisi elite Asia Timur.
Baca Juga:
Chelsea Selangkah Lagi Dapatkan Bek Tangguh Napoli, Kalidou Koulibaly
Sebab, ada beberapa negara yang memiliki kompetisi sepak bola berkualitas yang bisa menjadi pelabuhan baru bagi para pemain asal Indonesia.
Beberapa di antaranya yakni Jepang dengan J.League dan Korea Selatan dengan K-League. Kompetisi-kompetisi ini dinilai sebagai salah satu yang terbaik di Benua Asia.
Kompetisi berkualitas semacam ini tentu saja akan ikut meningkatkan performa para pemain Indonesia karena diasah dengan tempaan yang tinggi.
Baca Juga:
Jumpa di Semifinal Piala AFF U-19 2022, Pelatih Malaysia U-19 Klaim Vietnam Lebih Diuntungkan
2. Hadapi Lawan Berkualitas
Dari segi tim nasional, keuntungan Indonesia apabila memutuskan bergabung dengan EAFF ialah peluang untuk menghadapi lawan-lawan berkualitas dari Asia Timur.
Apabila dibandingkan dengan AFF, EAFF jauh lebih mentereng lantaran memiliki tiga negara yang saat ini berada di level top dunia. Setidaknya berada di urutan 100 besar ranking FIFA.
Mereka adalah Jepang (24), Korea Selatan (28), dan China (78). Sementara itu, negara-negara lainnya berada di urutan 100 hingga 200 ranking FIFA.
Hal ini jauh berbeda dengan kondisi AFF karena pesaingnya tak terlalu tinggi di ranking FIFA, seperti Vietnam (97), Thailand (111), Filipina (134), dan Malaysia (147).
3. Peringkat FIFA Ikut Terdongkrak
Sejurus dengan lawan berkualitas itu, keuntungan selanjutnya yang memiliki keterkaitan ialah peluang Indonesia mendongkrak ranking FIFA.
Timnas Indonesia dan PSSI tentu akan lebih terdorong untuk meningkatkan kualitas sepak bola dalam negeri agar bisa bersaing dengan negara-negara elite di kawasan Asia itu.
Apabila Indonesia mampu bersaing, maka ada peluang besar untuk mengatrol ranking FIFA. Sebab, semakin tinggi lawan yang dihadapi, Indonesia akan mendapat poin yang lebih tinggi apabila mampu menang.
Berita Terkait
-
Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Seharga Rp1,3 M Bakal Menjadi Amunisi Baru Shin Tae Yong di Laga Kontra Irak
-
Jadwal Timnas Indonesia U-23 vs Irak di Perebutan Posisi ketiga Piala Asia, Optimis Olimpiade Paris 2024?
-
Jalani Proses Naturalisasi Timnas Indonesia, Pemain Liga Belanda Dirujak Warganet Karena 'Memeras'?
-
Suporter Timnas Indonesia Ragukan Kualitas Jens Raven, Berikut ini adalah Profil Lengkapnya
-
Jalani Proses Naturalisasi, Jens Raven Diragukan Kualitasnya di Timnas Indonesia, Bakal Gacor?
-
Kiper Naturalisasi Timnas Indonesia Maarten Paes Optimis Debut Kontra Irak, Kasus CAS sudah Clear?
-
Bukan Kaleng-kaleng, Ini Impian Kiper Naturalisasi Timnas Indonesia Maarten Paes Usai Resmi Menjadi WNI, Juara AFF?
-
Wasit Thailand Sivakorn Pu-Udom Kembali Jadi Wasit VAR Laga Timnas Indonesia U-23, Erick Thohir Lapor ke FIFA?
-
Sivakorn Pu-Udom Kembali Jadi Wasit VAR Laga Timnas Indonesia U-23 Kontra Irak, Erick Thohir Dituntut Turun Tangan
-
Salah Sasaran! Bukan Sivakorn Puudom, Suporter Timnas Indonesia U-23 Malah Ancam Artis Thailand ini
Terpopuler
-
Gagal Finis di Portugal, Bagnaia Langsung Alihkan Fokus ke MotoGP Amerika Serikat
-
Marco Bezzecchi Menumbuhkan Kepercayaan Diri Jelang Balapan MotoGP Portugal 2024
-
Shin Tae-yong Apresiasi Bantuan Erick Thohir, Timnas Indonesia U23 Bisa Berangkat Lebih Awal
-
Soal Kompetisi Liga 1 Ditunda, CEO Bali United dan Pelatih Berbeda Pandangan
-
Pelatih Tim Nasional Indonesia Shin Tae-yong Sampaikan Terimakasih Kepada Klub dan Pelatih Liga 1
Terkini
-
Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Seharga Rp1,3 M Bakal Menjadi Amunisi Baru Shin Tae Yong di Laga Kontra Irak
-
Jadwal Timnas Indonesia U-23 vs Irak di Perebutan Posisi ketiga Piala Asia, Optimis Olimpiade Paris 2024?
-
Jalani Proses Naturalisasi Timnas Indonesia, Pemain Liga Belanda Dirujak Warganet Karena 'Memeras'?
-
Suporter Timnas Indonesia Ragukan Kualitas Jens Raven, Berikut ini adalah Profil Lengkapnya
-
Jalani Proses Naturalisasi, Jens Raven Diragukan Kualitasnya di Timnas Indonesia, Bakal Gacor?
-
Kiper Naturalisasi Timnas Indonesia Maarten Paes Optimis Debut Kontra Irak, Kasus CAS sudah Clear?
-
Bukan Kaleng-kaleng, Ini Impian Kiper Naturalisasi Timnas Indonesia Maarten Paes Usai Resmi Menjadi WNI, Juara AFF?
-
Wasit Thailand Sivakorn Pu-Udom Kembali Jadi Wasit VAR Laga Timnas Indonesia U-23, Erick Thohir Lapor ke FIFA?
-
Sivakorn Pu-Udom Kembali Jadi Wasit VAR Laga Timnas Indonesia U-23 Kontra Irak, Erick Thohir Dituntut Turun Tangan
-
Salah Sasaran! Bukan Sivakorn Puudom, Suporter Timnas Indonesia U-23 Malah Ancam Artis Thailand ini