Bolatimes.com - Penyerang Arema FC, Dendi Santoso, angkat bicara setelah mencetak gol bunuh diri pada pertandingan pekan ke-31 Liga 1 2021-2022 melawan Bali United.
Gol bunuh diri yang dicetak Dendi Santoso itu harus membuat Arema FC gagal meraih kemenangan pada laga yang berlangsung di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Selasa (15/3/2022).
Padahal, sebetulnya Arema FC sempat unggul sebelum Dendi Santoso mencetak gol. Namun, akhirnya Singo Edan kandas setelah Bali United berbalik unggul lewat gol penalti.
Dendi pun meminta maaf atas kesalahannya tersebut, Pemain yang telah 14 tahun memperkuat Arema FC itu cukup terpukul. Namun, hal itu berada di luar kehendaknya sebagai pemain.
“Saya pribadi meminta maaf atas gol yang saya tidak inginkan tadi. Saya merasa kecewa, tapi inilah sepak bola,” kata Dendi Santoso
“Saya sebagai manusia adalah tempat kesalahan. Saya meminta maaf kepada pelatih, rekan-rekan pemain, suporter, dan semuanya,” lanjutnya.
Dengan kekalahan ini, peluang Arema FC untuk meraih gelar juara Liga 1 2021-2022 sudah dipastikan tertutup. Sebab, mereka hanya mampu menduduki peringkat kelima dengan 58 poin.
Jumlah ini sudah tidak mungkin mengejar Bali United yang berada di puncak dengan koleksi 69 poin dari 31 pertandingan.
Dendi Santoso merupakan salah satu pemain yang paling setia di skuad Arema FC. Sebab, pemain asli kelahiran Malang, Jawa Timur, ini telah menghabiskan seluruh kariernya bersama tim Singo Edan.
Sebelum menembus skuad utama, Dendi Santoso mengawali perjalanannya di dunia sepak bola dengan berlatih bersama sekolah sepak bola (SSB) Unibraw.
Pada tahun 2004, Dendi mendapat kesempatan untuk berlatih bersama Akademi Arema. Setelah itu, ia sukses menembus tim Arema U-18 yang berkompetisi di Piala Soeratin pada tahun 2006.
Setahun berselang, Dendi sukses membawa Arema U-18 menjuarai Piala Soeratin Liga Remaja Nasional U-17 pada 2007.
Karena kiprah impresifnya itu, ia dipromosikan ke tim B atau Arema FC U-21 pada tahun 2008. Pada ajang Liga Super Indonesia 2008/2009, Dendi dipromosikan ke tim utama.
Salah satu posisi yang kerap kali dipercayakan kepada pemain berusia 31 tahun ini ialah penyerang sayap.
Dendi juga sempat menembus timnas Indonesia U-23 yang berkompetisi di ajang SEA Games 2009 di Vientiane, Laos.
Sepanjang 14 tahun kariernya bersama skuad Singo Edan, Dendi telah membantu meraih gelar juara Liga Super Indonesia 2009/2010 dan runner-up pada edisi 2010/2011.
Selain itu, ada pula pencapaian lain di ajang Piala Indonesia, yakni sebagai runner-up pada edisi 2010. Dendi Santoso juga ikut mengantarkan Arema FC menjuarai Piala Presiden 2019.
Kontributor: Muh Adif Setiawan
Berita Terkait
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Debut Panas Johnny Jansen, Bali United Siap Hajar Persik di Gianyar
-
Duo Legiun Asing Bikin Semangat Bali United Membuncah Jelang Super League 2025/2026
-
Senior Kevin Diks Hijrah ke Bali United, Usung Target Tinggi
-
Gabung Bali United, Jens Raven Dikeramasin Gerald Vanenburg
-
Breaking News! Eks Rekan Thom Haye Resmi ke Bali United
-
Pelatih Belanda Ramai di Super League Indonesia, Ancaman Buat Pelatih Lokal?
-
Baru Tandatangan Kontrak, Bos Bali United Peringatkan Jens Raven
-
Siapa Mike Hauptmeijer? Rekan Eliano Reijnders di PEC yang Baru Direkrut Bali United
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk