Bolatimes.com - Salah satu pemain bertahan yang serbaguna tetapi justru menghilang di timnas Indonesia era Shin Tae-yong ialah Ricky Fajrin.
Sejak kariernya melesat bersama timnas Indonesia U-19, Ricky Fajrin sempat menjadi salah satu pemain langganan di timnas Indonesia.
Salah satunya yakni saat dia bermain di bawah Luis Milla. Bisa dibilang, Ricky Fajrin adalah salah satu nama pemain kesayangan pelatih asal Spanyol tersebut.
Sebab, bek asal Semarang itu, memiliki sejumlah posisi bermain yang berbeda karena transformasi yang dilakukan oleh Luis Milla.
Kini, Ricky Fajrin menjadi salah satu nama pemain yang perlu dicoba Shin Tae-yong untuk kembali memperkuat timnas Indonesia.
Apalagi bek kiri Timnas Indonesia saat ini, Edo Febriansyah kerap meragukan publik. Apalagi baru-baru ini dia membuat Shin Tae-yong terpeleset karena umpannya yang tidak akurat.
Berikut Bolatimes.com menyajikan tiga alasan yang membuat Shin Tae-yong perlu mencoba Ricky Fajrin di timnas Indonesia.
1. Berpengalaman di timnas Indonesia
Ricky Fajrin sudah memiliki banyak pengalaman bermain bersama timnas Indonesia di berbagai kelompok usia.
Awalnya, Ricky Fajrin ditarik Indra Sjafri dari tim PON Jawa Tengah karena bermain impresif saat beruji coba melawan timnas Indonesia U-19 pada 2014.
Setelah itu, Ricky Fajri jadi salah satu bek kiri andalan Luis Milla di skuad timnas Indonesia U-23 di berbagai ajang, yakni SEA Games 2017 hingga Asian Games 2018.
Selain itu, pemain berusia 26 tahun ini juga sempat mengisi pos bek kiri timnas Indonesia. Sejauh ini, ia sudah mencatatkan 13 caps bersama tim Merah Putih.
2. Sama-sama baik saat menyerang dan bertahan
Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh Ricky Fajrin ialah kapasitasnya yang mumpuni baik saat bertahan maupun menyerang.
Ricky Fajrin sering kali memberikan bantuan kepada rekan-rekannya dari sisi sayap kiri saat menyerang pertahanan lawan.
Performanya saat membantu serangan cukup impresif. Sebab, Ricky memiliki kecepatan berlari dan umpan-umpan panjangnya relatif akurat.
Hal ini sering kali melahirkan assist untuk para pemain Bali United di sektor lini serang. Meskipun demikian, Ricky lebih banyak bermain sebagai bek tengah ketika di timnas Indonesia.
Posisi ini diberikan oleh Luis Milla karena Ricky Fajrin memiliki kemampuan tekel yang bersih, sehingga mumpuni untuk mengawal jantung pertahanan.
3. Mental Teruji
Jam terbang yang dimiliki Ricky Fajrin, baik di level klub maupun di timnas Indonesia, tentu menghasilkan pengalaman yang berharga.
Pengalaman dan jam terbang memang menjadi beberapa aspek yang akan membentuk mental bermain seorang pesepak bola.
Itulah sebabnya, Ricky Fajrin yang telah banyak mengenyam pertandingan bersama Bali United dan timnas Indonesia memiliki mental yang teruji.
Sehingga, dia sudah tak perlu beradaptasi lagi saat dipanggil Shin Tae-yong untuk memperkuat timnas Indonesia.
Berita Terkait
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Kedatangan Rekan Baru, Eks AC Milan
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Mees Hilgers Menghilang Saat FC Twente Digebuk Eliano Reijnders Dkk
-
Jay Idzes Sah ke Sassuolo, Venezia Singgung Soal Profesionalisme
-
Sassuolo: Dari Seluruh Keluarga Neroverde, Selamat Datang, Jay Idzes!
-
Justin Hubner: Saya Merasa Seperti Cristiano Ronaldo!
-
Justin Hubner Bongkar Klub Indonesia yang Coba Goda Dirinya: Saya Tolak Lha!
-
Ada Cerita Lain yang Membuat Venezia Relakan Jay Idzes ke Sassuolo
-
Jay Idzes Menuju Torino: Gaji Fantastis Menanti dan Rekor Sejarah Tercipta
-
Mimpi Buruk Timnas Indonesia Bikin PSV Panen Cuan Rp37 Miliar
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk