Rauhanda Riyantama
Kiper Tira Persikabo, Syahrul Trisna Fadillah. (Instagram/syahrulfadil1)

Bolatimes.com - Syahrul Trisna Fadillah menjadi pilihan utama Shin Tae-yong saat Timnas Indonesia bertemu Kamboja di laga penyisihan Grup B Piala AFF 2020. Pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang itu kemudian menjadi pusat perhatian.

Tak berlebihan, karena selama persiapan, nama Syahrul nyaris tak terdengar. Penjaga gawang Tira Persikabo ini baru dipanggil Shin dan staf pelatih Timnas Indonesia saat akan mentas di Piala AFF.

Pilihan Shin tak selamanya salah. Kendati kebobolan 2 gol di laga kontra Kamboja, Kamis (9/12) malam WIB, penampilan Syahrul layak diapresiasi. Dan keputusan Shin untuk menurunkan Syahrul juga terbilang tepat, mengapa?

Baca Juga:
3 Rekrutan Gagal Liverpool di Era Jurgen Klopp, No 1 Main di Championship

Sepak Terjang Syahrul di Persikabo

Menengok statistik Syahrul di Liga 1 2021 ini, agaknya ia cocok menempati pos penjaga gawang nomor 1 di Timnas Indonesia. Pasalnya, dari 11 laga yang sudah dilaluinya, jala Laskar Padjadjaran yang ia kawal jebol 11 kali.

Bila dikalkulasi, rasio kebobolan Syahrul selama berada di bawah mistar adalah 1 gol per laga. Dan hebatnya Syahrul, dari 11 laga itu, 4 kali ia catatkan nir bobol.

Baca Juga:
Atalanta Terdepak ke Liga Europa, Gian Piero Gasperini Nyesek

Melansir situs Liga Indonesia Baru, Syahrul ternyata juga masuk dalam 5 besar kiper dengan jumlah penyelamatan terbanyak. Syahrul berada di posisi ketiga dalam urutan kiper terbanyak lakukan penyelamatan (38 kali).

Dengan atribut yang telah dimiliki Syahrul, sudah cukup buat Shin untuk mengedepankannya sebagai penjaga gawang utama.

Syahrul Trisna Fadillah saat memperkuat Timnas Indonesia. (Instagram/syahrulfadil1)

Profil Syahrul Trisna Fadillah

Baca Juga:
Kisah Jose Mourinho yang Rela Berurusan dengan Polisi karena Anjing

Syahrul Trisna Fadillah lahir pada 26 November 1995. Selain pesepak bola profesional, ia adalah seorang militer berpangkat sersan dua.

Syahrul memulai belajar sepak bola di Sekolah Sepakbola (SSB) AMTRI yang ada di kampungnya, Beran, Tridadi, Sleman. Kemudian ia memperkuat klub amatir PSST Tridadi dalam kompetisi lokal di Sleman.

Pada 2011-2014, Syahrul diterima menjadi siswa Diklat Salatiga, dan sempat memperkuat Persab Brebes pada 2013 dan Persera Seruyan pada 2014 yang berlaga di Divisi 3 Liga Indonesia.

Baca Juga:
Usai Diserbu, Safee Ali Klarifikasi soal Indonesia Gagal di Piala AFF 2020

Awal karir profesional dimulai setelah memperkuat tim PON DIY pada 2016 dan sejurus kemudian ja dikontrak PSS Sleman dalam tusnamen ISC B. Hanya menjadi cadangan, di tengah kompetisi ISC B, Syahrul memutuskan mengikuti seleksi sebagai anggota TNI dan direkrut PS TNI U-21 dalam Kompetisi ISC U-21. 

Bersama PS TNI U-21, Syahrul dipercaya menjadi kapten tim dan berhasil menjadi juara. Ia akhirnya menjadi kiper utama PSS Sleman dalam kompetisi Liga 2 2017. Aturan kompetisi Liga 2 2017 yang hanya memperbolehkan 5 pemain usia diatas 25 tahun, membuka kesempatan bagi Syahrul untuk bisa tampil.

Namun, pada 2018, Syahrul kemudian pulang ke PS TNI yang belakangan bertranformasi menjadi PS Tira Persibako, Tira Persikabo, dan saat ini menjadi Persikabo 1973. Dan bersama tim yang disebutkan, ia menjadi pilihan utama. 

Kontributor: Kusuma Alan
Load More