Husna Rahmayunita
Menpora Zainudin Amali menyambangi Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Rabu (23/10/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]

Bolatimes.com - PSSI melaporkan kasus dugaan pengaturan skor yang melibatkan sejumlah mantan pemain Perserang Serang ke polisi. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali buka suara.

Zainudin Amali berharap agar polisi dapat mengungkap kasus match fixing yang telah dilaporkan dan segera memperoleh hasilnya, termasuk soal siapa otak di bali pelanggaran tersebut.

"Mudah-mudahan langkah yang dilakukan PSSI segera ada hasilnya," katanya usai menghadiri acara sosialisasi Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) di salah satu hotel di Makassar, Minggu (7/11/2021).

Baca Juga:
Menangi Perang Saudara, Kevin/Marcus Juarai Hylo Open 2021

"Kalau tidak ada otaknya, maka tidak mungkin. Semoga ini memberikan efek jera agar tidak terjadi lagi kedepan," sambungnya

Zainudin Amali juga berharap sepak bola Indonesia yang makin baik dan telah mendapatkan kepercayaan masyarakat pecinta bola di tanah air terus terjaga.

"Jadi jangan sampai rusak karena ulah satu dua orang," ungkapnya.

Baca Juga:
Ini Daftar Harga Tiket World Superbike 2021 di Sirkuit Mandalika

Dalam kesempatan yang sampa, Menpora juga mengatakan pihaknya siap mendiskusikan soal satgas mafia bola yang diharapkan bisa kembali diaktifikan untuk mencegah kejadian memalukan di sepak bola Indonesia.

Sebelumnyaa Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, berharap Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk kembali mengaktifkan Satuan Tugas Anti Mafia Bola yang sempat aktif pada 2018-2020.

"Saya mohon kepada Kapolri untuk membentuk kembali karena kami senang sekali sepak bola bisa dikawal Satgas," ujar Iriawan di Jakarta, Sabtu (6/11).

Baca Juga:
Catat! Begini Prokes World Superbike Indonesia 2021 di Sirkuit Mandalika

Menurut pria yang akrab disapa Iwan Bule itu, keberadaan Satgas dapat membuat pihak-pihak jahat mengurungkan niat mereka untuk "macam-macam", demikian dimuat Antara.

Load More