Bolatimes.com - Jelang leg kedua playoff Kualifikasi Piala Asia 2023 melawan Indonesia, hari ini Senin (11/10/2021), kapten Timnas Taiwan, Wu Chun Ching, mengingat comeback manis yang pernah dilakukan timnya enam tahun silam.
Timnas Indonesia akan kembali bentrok dengan Taiwan pukul 20.00 WIB nanti di di Chang Arena, Buriram, Thailand.
Pada leg kedua ini, Timnas Indonesia unggul agregat 2-1 atas Taiwan. Namun, posisi skuat Garuda masih belum aman karena Taiwan berhasil mencuri satu gol tandang.
Meski tertinggal, Taiwan tidak menyerah untuk membalikkan keadaan. Kapten tim yang bernama Wu Chun Ching lantas mengobarkan semangat kepada rekan setimnya dengan kenangan manis enam tahun lalu.
Balik enam tahun silam tepatnya tahun 2015, Taiwan punya poisi yang hampir mirip ketika mereka berjuang di putaran pertama Kualifikasi Piala Dunia 2018. Saat itu, mereka harus bertemu dengan Brunei Darussalam dengan sistem dua leg.
Pada pertandingan pertama, Taiwan mengalami kekalahan tipis 0-1 dari Brunei di kandang. Akan tetapi, mereka akhirnya mampu bangkit saat bertandang ke Bandar Seri Begawan.
Berstatus sebagai tim tamu, Taiwan tampil trengginas menghadapi tuan rumah Brunei. Taiwan kemudian memetik kemenangan 2-1 di kandang lawan, hingga lolos ke babak berikutnya.
Sosok Wu Chun Ching juga ikut membela Taiwan kala itu. Kini posisinya sudah berganti menjadi kapten dan dia teringat comeback manis yang pernah diraih timnya.
Dengan modal sejarah manis itu, Wu Chun Ching bertekad untuk mengalahkan Indonesia dan melaju ke babak berikutnya. Walau dia mengaku Taiwan kini sedang tidak dalam performa terbaik.
"Setelah gelombang naturalisasi di luar negeri, kurangnya pengalaman intenasional, serta jumlah pertandingan untuk pemain muda jadi masalah yang berdampak langsung. Era kita dimulai sekarang," ucap Wu Chun Ching dikutip dari China Times.
"Mereka harus menghadapi pertandingan ini dengan mentalitas ini (tahun 2015). Pertama dengan keberanian dan kepercayaan diri. Kita harus bisa untuk mengalahkan lawan," tegasnya.
Sementara itu, Timnas Indonesia hanya butuh hasil imbang untuk lolos. Skenario terburuknya, jika mengalami kekalahan, maka anak asuh Shin Tae-yong setidaknya hanya kalah satu selisih gol dengan mencetak dua gol atau lebih (misal kalah 2-3; 3-4 dan seterusnya).
Tag
Berita Terkait
-
Tantangan Pengangguran Muda Menguat, YES 2025 Dorong Arah Baru Ekonomi Hijau, Digital, dan Hilirisasi
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Kedatangan Rekan Baru, Eks AC Milan
-
Blunder Memalukan Manchester City: Nama Tijjani Reijnders Typo di Jersey
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Mees Hilgers Menghilang Saat FC Twente Digebuk Eliano Reijnders Dkk
-
Pemain Keturunan Indonesia Pascal Struijk Tampil Kece Saat Leeds Lawan AC Milan
-
Jay Idzes Sah ke Sassuolo, Venezia Singgung Soal Profesionalisme
-
Sassuolo: Dari Seluruh Keluarga Neroverde, Selamat Datang, Jay Idzes!
-
Justin Hubner: Saya Merasa Seperti Cristiano Ronaldo!
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk