Husna Rahmayunita
Pasoepati meleparkan strimer dan menaburkan potongan kertas dari tribun stadion Manahan saat laga antara Persis melawan PSPS Pekanbaru, Jumat (6/10). (JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu)

Bolatimes.com - Kabar tak sedap datang dari DPP Pasoepati, pendukung setiap Persis Solo. Muncul isu perpecahan di kabinet.

Isu tersebut berhembus menyusul mundurnya Menteri Keuangan DPP Pasoepati, Milia Jatmiati. Wanita yang karib disapa Lia itu mengungkap alasannya mundur.

Ia mengaku tak nyaman dengan suasana di kabinet kini. Terlebih menurutnya banyak program yang tidak dijalankan sesuai janji kampanye Presiden dan wakil Presiden DPP Pasoepati.

Baca Juga:
Kisah Diego Forlan, Ditendang Sir Alex dari Man United Gara-gara Sepatu

"Benar, saya memutuskan mengundurkan diri dari DPP Pasoepati," kata Lia, Rabu (8/9/2021) seperti dikutip dari SuaraSurakarta.com.

Lia menyebut, salah satu hal utama yang menjadi alasannya mundur adalah tidak ada niatan dari Presiden dan Wapres Pasoepati merangkul elemen-elemen Pasoepati dan tokoh-tokoh Pasoepati yang punya loyalitas, integritas serta berpengalaman dalam menjalankan organisasi untuk membesarkan Pasoepati

“Legalitas Pasoepati yang tidak di prioritaskan, sehingga sampai hari ini (8 bulan setelah kongres) belum diselesaikan. Sementara itu konsolidasi dan sosialisasi kepengurusan DPP Pasoepati kepada korwil-korwil serta suku-suku se-Solo Raya, tidak dijalankan oleh Presiden Pasoepati (Maryadi Gondrong),”jelasnya.

Baca Juga:
Profil Cucu Sumantri, Wakil Ketum PSSI yang Kini Jarang Nongol

Selain itu, Lia menyoroti janji adanya program KTAnisasi yang hingga detik ini belum terealisasi. Menurutnya, program yang dijalankan Presiden Pasoepati justru bukan program-program unggulan sesuai janji kampanye, tapi lebih banyak program improvisasi yang diputuskan sepihak oleh Presiden Pasoepati tanpa melalui rapat DPP Pasoepati.

"Loyalitas saya (di DPP Pasoepati) serta pengorbanan waktu, tenaga, pikiran serta materi saya selama ini terhadap presiden-wapres dan DPP Pasoepati tidak dianggap," tegasnya.

"Saya merasa dilecehkan. Loyalitas dan integritas saya dalam rapat DPP Pasoepati pada Senin tanggal 23 Agustus 2021 bertempat di RM Penyet Banyuwangi (Utara UMS) saat saya menyampaikan beberapa hal tentang laporan keuangan secara transparan ke DPP Pasoepati," urainya.

Baca Juga:
Lengkap! Jadwal Pertandingan Liga 1 2021 Pekan Kedua

Dalam laporan itu, Lia sebagai Menkeu DPP Pasoepati sudah membuat laporan keuangan dan dilaporkan ke presiden dan wapres Pasoepati.

"Segala bentuk upaya menkeu untuk kemajuan Pasoepati sama sekali tidak dihargai. Kalau perlu, laporan keuangan yang kami buat bisa disampaikan ke publik melalui media sosial," tuturnya.

Lia pun minta maaf dan berterima kasih jika selama masuk dalam kepengurusan organisasi belum maksimal, menyusul keputusannya mundur dari jabatan Menkeu DPP Pasoepati.

Baca Juga:
Daftar Pemain Barcelona yang Rela Kena Potong Gaji

Load More