Rauhanda Riyantama
Skuat Madura United di Liga 1 2020. (Dok. Madura United)

Bolatimes.com - Direktur Madura United, Haruna Soemitro mengatakan bahwa pihaknya tidak setuju jika Liga 1 2020 dilanjutkan. Sebab masih sangat berisiko jika kompetisi dilanjutkan saat wabah virus corona ini masih tinggi. 

Pria yang juga anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI itu menegaskan bahwa yang paling penting saat ini adalah kesehatan dan keselamatan semua pihak dari pandemi penyakit virus corona. Hal tersebut juga sudah disetujui oleh para pemain.

"Silakan kalau mau dilanjut. Madura United tidak ikut," ujar Haruna kepada Antara, dilansir dari Suara.com.

Baca Juga:
Sudah Sukses di Level Klub, Ini Ambisi Besar Pep Guardiola Selanjutnya

"Kami sudah meminta masukan dari banyak pihak termasuk pemain. Mereka mendukung penolakan ini karena risikonya masih tinggi," imbuhnya.

Meeting PSSI dan Klub-klub Liga 1 2020 (dok. PSSI).

Haruna juga mempertanyakan dasar usulan PSSI pada rapat virtual, Selasa (2/6/2020), agar Liga 1 digelar bulan September atau Oktober 2020.

Sebab, belum ada yang bisa memastikan bahwa saat itu sudah benar-benar aman untuk melangsungkan kompetisi.

Baca Juga:
Tidak Ada Degradasi, Liga 1 2020 Dilanjut September?

"Siapa atau lembaga apa yang bisa memberikan jaminan bahwa pada September atau Oktober itu COVID-19 sudah bisa terkendali?" kata Haruna.

Madura United juga belum mempertimbangkan soal sanksi andai mereka absen dari lanjutan Liga 1 2020.

Tim berjuluk Laskar Sape Kerrab pun belum membicarakan apakah akan membubarkan tim atau tidak setelah menolak adanya kompetisi di tengah pandemi.

Baca Juga:
Kepada Media Korsel, Shin Tae-yong Cerita Gajinya Dipotong 50 Persen

"Kami akan fokus membicarakan itu kalau PSSI sudah memutuskan status kompetisi musim 2020. Madura sudah mempunyai konsep, tetapi semua menunggu keputusan federasi," tutur Haruna.

PSSI secara maraton menggelar rapat virtual dengan klub-klub Liga 1, Liga 2, Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) dan Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI) pada, Selasa, 2 Juni 2020.

Agenda pertemuan tersebut adalah mendiskusikan usulan PSSI terkait kelanjutan Liga 1 2020 dan Liga 2 2020 yang dihentikan sejak bulan Maret karena pandemi virus corona.

Adapun usulan PSSI untuk Liga 1 2020 adalah, pertama, kompetisi bergulir kembali pada September atau Oktober 2020 dengan protokol kesehatan yang ketat.

Kedua, pembayaran subsidi pertermin dinaikkan menjadi Rp800 juta. Ketiga, tidak ada degradasi dan, terakhir, pertandingan dipusatkan di Pulau Jawa agar seluruh tim tidak perlu berada di tempat publik terutama bandara.

Kemudian, untuk Liga 2 musim 2020, PSSI menyarankan kompetisi bergulir kembali mulai kembali pada Oktober, subsidi pertermin dinaikkan menjadi Rp200 juta serta tanpa degradasi.

Selain itu, hanya ada dua tim, sebelumnya tiga, yang akan promosi ke Liga 1. Pertandingan Liga 2 juga diusulkan di Pulau Jawa dengan setiap tim dibagi menjadi empat grup, di mana masing-masing grup dihuni enam klub.

PSSI akan menggelar rapat komite eksekutif (Exco) untuk mengambil keputusan akhir soal kelanjutan liga. Namun, sampai berita ini diturunkan, belum ada informasi soal kapan pertemuan itu dilaksanakan.

Load More