Rauhanda Riyantama | Irwan Febri Rialdi
Mantan Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mahmud Mattalitti. (Istimewa)

Bolatimes.com - Masih ingat mantan Ketua Umum (Ketum) PSSI, La Nyalla Mattalitti? Kini kiprahnya di kancah politik semakin naik daun. Ia baru saja terpilih sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2019-2014.

Dalam proses pemungutan suara untuk memilih Ketua DPD RI pada Selasa (1/10/2019) malam, La Nyalla meraup 47 suara, beda tipis dari anggota DPD asal Maluku Nono Sampono yang mendapatkan 40 suara.

Di bawahnya, ada senator asal Kalimantan Timur Mahyudin (28 suara), dan senator asal Bengkulu Sultan Bachtiar Najamuddin (18 suara).

Baca Juga:
Serge Gnabry Ditekel Teman Sendiri usai Bikin Quattrick Lawan Tottenham

Kesuksesan La Nyalla dalam menempati posisi strategis di pemerintahan menimbulkan fakta menarik tersendiri. Ia menambah daftar mantan Ketum PSSI yang kini duduk manis di pemerintahan.

Selain La Nyalla, ada Djohar Arifin Husin, Ketum PSSI periode 2011-2015. Ia terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024 dari fraksi Gerindra Sumatera Utara III.

Mantan Ketua Umum PSSI periode 2015 Djohar Arifin Husin. (Suara.com/Welly Hidayat)

Kemudian, yang ketiga adalah Edy Rahmayadi. Mantan Pangkostrad TNI itu sejatinya terpilih sebagai Ketum PSSI pada periode 2016-2020. Namun, ia mundur pada Januari 2019, setelah menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023.

Baca Juga:
Lumat Tottenham, Cuitan Gelandang Bayern Munchen Bikin Fans Arsenal Baper

Mantan Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi (kedua kiri) menyampaikan keterangan kepada pers terkait pengunduran dirinya seusai pembukaan Kongres PSSI 2019 di Nusa Dua, Bali, Minggu (20/1). (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)

Dari ketiga mantan Ketum PSSI tersebut, La Nyalla dan Djohar Arifin menjadi sosok yang paling fenomenal ketika menjabat sebagai orang nomor satu di PSSI. Alih-alih prestasi, permasalahan justru selalu muncul silih berganti.

Momen yang paling diingat dalam masa kepemimpinan La Nyalla adalah saat PSSI dibanned oleh FIFA akibat intervensi dari pemerintah. Sementara Djohar Arifin adalah sosok yang menghadirkan dualisme kompetisi Indonesia, karena menciptakan liga baru yang bernama Liga Primer Indonesia (LPI).

Baca Juga:
Pelatih Barcelona Was-was dengan Inter Milan ala Conte

Load More