Bolatimes.com - Sepak bola Indonesia masih banyak menyisakan konflik antar fans fanatik masing-masing klub. Walau jajaran Polri dan pihak pengamanan sudah bekerja secara penuh, bentrok antar suporter masih tetap tak terhindarkan.
Presiden Brajamusti (sebutan pendukung PSIM Yogyakarta), Burhan Tole, menilai terdapat dua faktor yang menjadi kendala masing-masing pengurus suporter menangani persoalan konflik antar suporter. Yakni, letak geografis suporter dan massa yang banyak.
"Dari jajaran pengurus suporter, kami berharap konflik itu dapat diminimalisasi. Namun faktor geografis suporter yang ada dari daerah luar kota dan massa yang banyak menjadi kendala kami meredam konflik itu," kata Burhan saat ditemui di Hotel Rich Jogja, Selasa (14/5/2019).
Kendati demikian, pihaknya sudah mengarahkan setiap laskar Brajamusti di luar daerah DIY untuk mengkoordinir masing-masing suporter agar menahan konflik yang dapat terjadi, baik di kandang atau tandang.
"Tindakan saat ini yang paling baik adalah menggerakkan masing-masing laskar untuk mengontrol suporter agar santun di mana pun mereka berada. Memang hal tersebut membutuhkan waktu, namun dari langkah itu kami harapkan suporter dapat memahami dan menciptakan pertandingan yang kondusif tanpa ada konflik," katanya menambahkan.
Hal senada juga disampaikan Presidium Slemania (sebutan pendukung PSS Sleman), Asep Handi Kurniawan, bahwa dua faktor itu masih menjadi kendala terberat menghindari konflik antar suporter berbeda. Namun jalinan komunikasi antar pengurus suporter harus terjaga baik, sehingga dari kedekatan antar pengurus suporter dengan pengurus lain dapat ditiru suporter-suporter dan ikut menjalin kerukunan tersebut.
"Kami tak bosan untuk menjalin komunikasi antar pengurus. Karena dari komunikasi itu kami bisa membentuk persaudaraan dan meminimalisasi konflik yang lebih besar. Cita-cita saya suporter di DIY ini melebur menjadi satu. Artinya mereka tetap mendukung klub masing-masing namun persaudaraan antar klub di dalam satu wilayah ini tetap terjaga," tandasnya.
Berita Terkait
-
Here We Go! Eks Rekan Ole Romeny Jadi Senjata Baru PSIM Yogyakarta
-
Geliat PSIM di Bursa Transfer: Boyong Eks Dewa United dan Persita
-
Ngeri! Amukan Suporter di Laga Playoff Sampdoria vs Salernitana
-
Tragedi Berdarah di Stadion 5 Juli Alzajair: 3 Suporter Tewas, 81 Alami Luka-luka
-
Ngeri! Rusuh di Liga Libya: Bus Dibakar, Wasit Diserang, Polisi Tembakkan Peluru Tajam
-
PSIM Tunjuk Eks Pelatih Pemain Keturunan Indonesia sebagai Nakhoda Anyar
-
Fakta: Timnas Indonesia Kalahkan Jerman, Spanyol hingga Italia
-
Erick Thohir Jelang Timnas Indonesia vs China: Suporter Jangan Diskriminatif!
-
PSS Sleman Fokus Tingkatkan Kebugaran dan Performa Penggawa
-
Ultras Garuda Ke Patrick Kluivert: Kami Butuh Pembuktian!
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk