Galih Priatmojo
Wakasatgas Anti Mafia Bola, Krishna Murti. [@krishnamurti_bd91/Instagram]

Bolatimes.com - Penyakit kronis pengaturan skor yang selama ini hanya jadi rumor, ternyata benar, nyata dan ironisnya telah menggerogoti hampir di semua kompetisi sepak bola Indonesia termasuk di Liga 1. Hal itu terungkap lugas dari pengakuan para narasumber yang dihadirkan pada acara talkshow Mata Najwa, semalam. Menariknya ada nama PSM Makassar yang bikin banyak orang terkejut.

Saga pengaturan skor di kompetisi sepak bola memasuki babak yang makin krusial. Satu per satu dalangnya mulai dijaring. Sementara yang terlibat makin merembet luas. Dari tim level kecil hingga besar disebut tak sedikit yang terlibat praktek kotor tersebut.

Semua fakta itu berhasil didedahkan dalam talkshow Mata Najwa bertajuk PSSI Bisa Apa yang sudah memasuki jilid 4. Dari narasumber yang dihadirkan Najwa Shihab selaku tuan rumah Mata Najwa terkuak bahwa sejumlah klub besar di Indonesia memiliki keterkaitan dengan kasus pengaturan skor.

Baca Juga:
Hasil Lengkap Babak 16 Besar Liga Champions Hingga Dini Hari Tadi

Beberapa klub yang disebut di antaranya Arema FC, Bali United, Borneo FC hingga kampium Liga 1 2018 lalu, Persija Jakarta.

"Laga di Liga 1 sudah banyak diatur, setiap pertandingan meskipun beberapa klub tidak bermain," kata narasumber yang memang disamarkan identitasnya.

Narasumber itu juga mengungkapkan bahwa perangkat pertandingan juga ikut terlibat dalam praktek kotor tersebut. Mereka bahkan sudah dijanjikan imbalan tertentu.

Baca Juga:
Disingkirkan Borneo FC, PSS Sleman Tetap Sanjung Pemain

"Perangkat pertandingan datang kalau menang dijanjikan sekian dan semua wasit melakukan pengaturan, mereka berasal dari penugasan dari Komite Wasit, kalau menang dapat sekian," bebernya.

Namun yang menarik, dari sekian banyak klub Liga 1 yang terlibat pengaturan skor, nama PSM Makassar tidak tersebut di dalamnya. Runner up Liga 1 2018 itu disebut sebagai salah satu tim yang pelit soal urusan sogok menyogok untuk pengaturan skor.

Baca Juga:
Ditahan Imbang, PSS Sleman Gagal ke Babak Delapan Besar Piala Indonesia

Dan, PSM tak sendirian lho. Masih ada Persipura Jayapura yang juga disebut punya reputasi apik jauh dari aroma pengaturan skor. Lima kali juara Liga itu disebut juga pelit untuk urusan sogok menyogok wasit.

Dalam kasus pengaturan skor, tim Satgas Anti Mafia Bola sudah menetapkan 15 tersangkat termasuk Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono. Pria yang akrab disebut Jokdri itu disangkakan atas dua kasus. Selain pengaturan skor ia juga disangkakan atas kasus perusakan barang bukti. 

Baca Juga:
Usai Tahan Imbang Indonesia, Ong Kim Swee Puji Penampilan Anak Asuhnya

Load More