Galih Priatmojo
Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi memaparkan program pencapaian prestasi sepak bola Indonesia di Medan, Sumatera Utara, Rabu (5/12/2018). PSSI akan memproyeksikan timnas U-16 Indonesia nantinya lolos di Olimpiade Paris, Perancis 2024 dan Piala Dunia 2030 serta peningkatan pendidikan kepelatihan bagi pelatih sepak bola lokal. (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)

Bolatimes.com - Kabar terkait upaya penggulingan Edy Rahmayadi dari jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI, ternyata benar adanya. Bahkan terungkap ada sejumlah uang beredar untuk memuluskan upaya tersebut.

Indikasi itu terungkap di talkshow Mata Najwa, semalam. Dalam acara yang bertajuk PSSI Bisa Apa Jilid 3 itu, tuan rumah acara Mata Najwa yakni Najwa Shihab memutarkan sebuah rekaman pembicaraan dengan salah satu voter yang disebut hadir dalam pertemuan untuk melakukan upaya penggulingan Edy Rahmayadi.

Dalam rekaman tersebut didedahkan bahwa tiga hari sebelum kongres tahunan PSSI di Bali, terdapat satu pertemuan yang melibatkan sejumlah voter. Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai upaya untuk melengserkan Ketua Umum PSSI lewat mosi tidak percaya.

Baca Juga:
Krzysztof Piatek Resmi Berseragam AC Milan

Screenshoot acara Mata Najwa bertajuk PSSI Bisa Apa Jilid 3, Rabu (23/1/2019).

"Suratnya sudah jadi. Intinya itu Mosi tidak percaya," ungkap suara voter yang identitasnya dirahasiakan.

Lebih jauh, voter tersebut menyebutkan bahwa untuk memuluskan pengajuan mosi tidak percaya, bagi mereka yang setuju mendapat imbalan. Disebutkan ia mendapat uang hingga 1000 dollar Singapura atau sekitar Rp 10 juta seusai tandatangan sikap mosi tidak percaya.

"tidak ada iming-iming hanya dikasih aja sudah tandatangan dikasih. Itu 1000 dollar singapura, dalam bentuk tunai," terangnya.

Baca Juga:
Ditolak AFC, Persija Tanpa Pemain Asing serta Ryuji di Liga Champions Asia

Pertemuan itu diketahui dilakukan di Hotel Royal Kuningan, Jakarta. Sebelum digelar pertemuan para voter sudah diundang lebih dulu untuk datang, kemudian baru kemudian terjadi pertemuan tersebut.

"Dari sana baru kita tahu seperti tujuannya. Kita respon karena sepakbola harus diperbaiki dengan mengharap targetnya Pak Jendral mundur," tambahnya.

Baca Juga:
Hasil Piala Indonesia 2018: Persija Jakarta dan PSS Sleman Raih Kemenangan

Load More