Bolatimes.com - Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono mengaku PSSI tak bisa berbuat banyak untuk menghukum pelaku pengaturan skor yang tengah ramai dibicarakan baru-baru ini. Hal itu disebabkan lantaran berbenturan dengan wewenang dan tanggung jawab PSSI.
Isu pengaturan skor di sepak bola tanah air semakin heboh dibicarakan setelah prgoram Talkshow yang dipandu oleh Najwa Shihab pada Rabu (19/12/2018) membongkar busuknya sepak bola Indonesia. Termasuk yang heboh saat ini adalah diduga adanya pengaturan skor yang terjadi di final Piala AFF 2010.
Perihal dugaan pengaturan skor ini, Joko Driyono mengaku PSSI tak bisa berbuat banyak untuk mengusut tuntas pelaku yang terlibat dalam praktek kotor tersebut. Bahkan PSSI tak bisa memberikan hukuman.
Baca Juga:
Simon McMenemy Resmi Ditunjuk Sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Menurut Jokdri, hal tersebut berbenturan dengan wewenang dan tanggung jawab PSSI, sebab organinasi seperti FIFA, AFC, hingga PSSI, telah memiliki alat yang telah mengaturnya, yakni kode disiplin.
Maka dari itu PSSI tak bisa memberi hukuman kepada pelaku pengaturan skor hingga bandar judi. Kode disiplin tersebut hanya bisa menghukum mereka yang terlibat dalam ''football famliy'' atau orang-orang terjun dalam sepak bola.
''Struktur organisasi FIFA, AFC, dan PSSI menyiapkan tools yang namanya kode disiplin, tetapi hanya bisa menghukum mereka yang punya atribut football family (keluarga sepakbola). Jadi kita tidak bisa menghukum yang namanya bandar (judi) atau runner,'' terang Joko Driyono dikutip dari foxsports.co.id.
Baca Juga:
Terseret Isu Pengaturan Skor, Firman Utina Tutup Kolom Komentar Instagram
''Termasuk misalkan secara kasat mata tokoh daerah yang melanggar garis disiplin, PSSI tetap tidak bisa melakukan itu. Baru bisa (memberikan hukuman), apabila kejadian tadi masuk dalam yurisdiksi lain di luar PSSI misalkan yurisdiksi negara,'' sambungnya.
Pernyataan tersebut diutarakan Joko Driyono sebelum prorgram Najwa Shihab tayang di televisi. Tetapi setelah adanya diskusi panjang di acara Talkshow tersebut, Kapolri, Tito Karnavian pun dikabarakan telah membuat satuan tugas yang akan membantu PSSI untuk membasmi mafia sepak bola.
Baca Juga:
Media Malaysia: Maman Kini Jadi Pemain Paling Dibenci di Indonesia
Berita Terkait
-
Pemain LOSC Lille Mitchel Bakker Dilaporkan Keturunan Maluku, PSSI Bergerak
-
Erick Thohir: Lawan Filipina Harus Menang!
-
PSSI Kecam Pemain Myanmar: Bisa Mematahkan Karier Orang!
-
Ketum PSSI Puji Satoru Mochizuki yang Belajar Budaya Indonesia
-
PSSI Datang ke Kamboja, Beri Motivasi Jelang Semifinal Piala AFF Wanita 2024
-
Erick Thohir Senang Shin Tae-yong Resmi Perpanjang Kontrak hingga 2027
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
PSSI Bisa Kejar Maarten Paes Agar Tampil di Round 3 Kualifikasi Piala Dunia, Kasus Sama di CAS Selesai Cuma 2 Bulan
-
Erick Thohir Izinkan Shin Tae-yong Kembali Latih Korea Selatan
-
Erick Thohir Kagum dengan Kekuatan Fisik Pemain Timnas Indonesia U-16
Tag
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
PSS Sleman Fokus Tingkatkan Kebugaran dan Performa Penggawa
-
Imran Nahumarury Berharap Adaptasi Pemain Asing Baru Malut United Lancar
-
Shin Tae-yong Legowo Dipecat dari Timnas Indonesia
-
Debut Manis Pratama Arhan bersama Bangkok United, Kalahkan Buriram United 3-2
-
Ultras Garuda Ke Patrick Kluivert: Kami Butuh Pembuktian!
-
Shin Tae-yong ke Nova Arianto: Tolong Jaga Pemain Lokal Kita
-
8 Komentar Menarik Shin Tae-yong Selama Lima Tahun Melatih Timnas Indonesia
-
Pemain LOSC Lille Mitchel Bakker Dilaporkan Keturunan Maluku, PSSI Bergerak
-
Erick Thohir Ingin Timnas Indonesia Konsisten Lolos ke Piala Dunia
-
Marselino Ferdinan Minta Maaf Gagal Lolos Fase Grup Piala AFF 2024