Bolatimes.com - Manajemen Arema FC menyatakan keputusan Komisi Disiplin PSSI yang menjatuhkan hukuman untuk Aremania akan sangat merugikan berbagai pihak yang terlibat di klub Arema FC.
Komdis PSSI menjatuhkan sanksi berat untuk Arema FC terkait perilaku suporter mereka, Aremania yang melakukan sejumlah pelanggaran pada saat laga Arema FC vs Persebaya Surabaya yang digelar di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (6/10/2018).
Sanksi tersebut dirilis oleh Komdis PSSI pada Rabu (11/10/2018) sore WIB, dalam rilis tersebut komdis PSSI menjatuhkan tiga poin sanksi untuk suporter Arema FC.
Pertama, suporter Arema FC dilarang menyaksikan Arema FC disaat laga kandang maupun tandang hingga akhir musim. Kedua, Arema FC didenda Rp 100 juta karena ada suporter yang menyalakan flare.
Ketiga, dirigen Aremania, Yuli Sumpil dan rekannya Fandy tidak boleh masuk stadion di wilayah Republik Indonesia seumur hidup karena memprovokasi penonton lain dengan cara turun ke lapangan.
''PSSI memastikan setiap pelanggaran disiplin Kompetisi, mendapatkan sanksi. Tidak ada toleransi,'' kata Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono.
Sementara itu CEO Arema FC, Iwan Budianto mengatakan keputusan ini akan merugikan berbagai pihak secara ekonomi mulai dari sponsor klub hingga pedagang kaki lima yang hidup dari industri sepak bola di Malang.
''Tidak hanya bagi klub yang kehilangan dukungan dari Aremania di saat posisi Arema FC di klasemen masih berada di posisi yg mengkhawatirkan, Klub juga kehilangan pendapatan, tentu akan berpengaruh terhadap operasional kelangsungan hidupnya. Tidak hanya pemain dan official, tapi nasib karyawan juga akan terdampak,'' kata Iwan Budianto.
Namun, Iwan Budianto yang juga menjabat Wakil Ketua Umum II PSSI menegaskan klub Arema FC yang ia pimpin dapat menerima keputusan komdis PSSI itu dengan lapang dada sebagai bentuk konsekuensi pelanggaran aturan.
Pria berusia 44 tahun itu juga meminta Aremania dan seluruh suporter sepak bola di Indonesia menjadikan rentetan kisruh sepak bola nasional yang terjadi belakangan ini sebagai momentum untuk merenung dan merubah perilaku ke hal yang lebih positif saat mendukung klub kebanggaannya.
''Jangankan dihukum sampai akhir musim, Sejujurnya Arema FC ikhlas jika harus dihukum 10 tahun tanpa penonton dan sanksi lainnya, asalkan mampu membawa revolusi perubahan perilaku positif bagi suporter Indonesia. Kita siap menjadi martir perubahan kebaikan dalam sepak bola kita,'' jelas Iwan Budianto.
Selanjutnya, Iwan meminta seluruh Aremania agar tidak tersulut emosi dengan keputusan komdis PSSI, mengurangi menghentikan di media sosial dan introspeksi diri lebih dalam lagi.
Manajemen Arema FC kini fokus untuk melakukan evaluasi dan instrospeksi terhadap perilaku suporter serta menjaga komitmen kerja sama dengan sponsor agar klub berjulukan Singo Edan itu tetap bisa berjuang di Liga 1.
Tag
Berita Terkait
-
Gaduh Pernyataan Erick Thohir Soal Fokus PSSI ke Timnas, Apa yang Salah?
-
Siapa Bilang PSSI Tak Peduli Sepak Bola Putri? Ini Ada Piala Pertiwi
-
Rekam Jejak Takeyuki Oya Jebolan J-League yang Ditunjuk Jadi GM Operation PT LIB
-
Kapan Mauro Zijlstra Ambil Sumpah Jadi Warga Negara Indonesia?
-
Pelajaran untuk PSSI! Media Eropa Semprot China yang Pecat Branko Ivankovic
-
Geliat PSIM di Bursa Transfer: Boyong Eks Dewa United dan Persita
-
Semua Pemain Persib Bandung Divaksin Jelang Musim Baru
-
Bukan Lagi Underdog! Timnas Indonesia Jadi Skuad Termahal, Korea Ketar-ketir
-
Here We Go! Akui Peran Penting Indonesia, FIFA Bangun Kantor di Jakarta
-
Sindiran Menohok Ketum PSSI-nya Vietnam kepada Jay Idzes Cs, Ada Apa?
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk