Stephanus Aranditio
Pemain Persija Jakarta, Bambang Pamungkas berusaha menenangkan kerusuhan saat laga Persija vs PSIS Semarang di Stadion Sultan Agung, Bantul, Selasa (18/9/2018) (BOLATIMES/STEPHANUS ARANDITIO)

Bolatimes.com - Legenda hidup Persija Jakarta, Bambang Pamungkas tak kuasa menahan emosi ketika mengetahui ada satu orang The Jakmania yang nekat berangkat ke Bandung pada laga Persib vs Persija dan berakhir kematian.

The Jakmania tersebut adalah Haringga Sirila, ia nekat berangkat seorang diri ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada Minggu (23/9/2018). Haringga nekat berangkat meski Bambang sudah melarang seluruh The Jakmania untuk memaksakan diri berangkat ke Bandung.

Emosi Bepe (sapaannya -red) tertuang lewat sebuah tulisan yang ia tulis sendiri dalam blog pribadinya berjudul ''KITA (MUNGKIN) MEMANG TAK PANTAS'', dalam tulisan tersebut ia mengatakan sudah risau dengan rentetan korban jiwa yang selalu melayang sia-sia dalam setiap pertandingan Persib vs Persija.

Baca Juga:
Hajar Wasit, Pemain Persiwa Wamena Dilarang Main Seumur Hidup

''Entah untuk keberapa kali dalam kurun waktu 10 tahun saya menulis artikel tentang hal ini. Entah berapa puluh kali saya men-tweet tentang hal yang sama, dan entah berapa ratus kali secara terbuka saya berbicara mengenai hal serupa. Namun kejadian ini toh terus saja terulang, lagi dan lagi,'' tulis Bepe pada kalimat pembuka tulisannya.

Pemain Persija Jakarta, Bambang Pamungkas (BOLATIMES/STEPHANUS ARANDITIO)

Bepe sangat menyayangkan tindakan keji para suporter Persib yang terhadap Haringga, meski tindakan Haringga yang berangkat ke Bandung atas nama fanatisme yang menggebu dalam dirinya juga tidak dibenarkan oleh Bepe.

Menurut Bepe apa yang dilakukan Haringga bukanlah sebuah fanatisme dan loyalitas terhadap tim Persija Jakarta, Haringga hanya mengikuti egonya saja.

Baca Juga:
Raih Puskas Award, Mohamed Salah Kalahkan Messi dan Ronaldo

''Bagi saya itu bukan fanatisme, namun sebuah ego, iya sebuah ego yang terlalu besar,'' jelas Bepe.

Bepe memiliki ide untuk PSSI dan PT LIB sebagai yang berwenang bisa melakukan tindakan sanksi pengurangan poin kepada tim yang dinilai melanggar, ini merupakan cara yang efektif menurut Bepe karena denda uang tidak akan memberikan efek jera pada klub dan suporter.

''Ketakutan atau kekecewaan terbesar suporter adalah ketika melihat tim kebanggaannya kalah (tidak mendapatkan poin). Menurut saya federasi dalam hal ini PSSI harus mulai bermain di zona tersebut. Dengan apa? dengan pengurangan poin,'' usul Bepe.

Baca Juga:
Media Malaysia Hingga India Soroti Tewasnya Haringga Sirla

Lebih lanjut, mantan pemain timnas Indonesia itu menjelaskan sistem besaran poin yang dikurangi nanti bisa diatur berdasarkan penilaian seberapa ekstrem pelanggarannya.

Bepe menambahkan jika semua ide dan usaha diatas telah dilakukan dan tak juga memberikan efek yang lebih baik, tak ada jalan lain selain bubarkan sepak bola Indonesia.

''Jika hal tersebut sudah diberlakukan, dan ternyata kekerasan dalam dunia sepak bola Indonesia masih saja terjadi. Maka satu-satunya jalan keluar terbaik adalah mengilangkan sepak bola dari Republik ini. Karena ternyata kita memang belum cukup pantas untuk memainkan olah raga sakral ini, selesai masalah,'' tegas Bepe.

Baca Juga:
Persib Bandung Didenda Rp 110 Juta oleh Komdis PSSI

Load More