Bolatimes.com - Insiden memalukan terjadi saat pertandingan leg pertama babak delapan besar Liga 3 Zona Jawa Tengah (Jateng).
Tepatnya, saat Persitema Temanggung bersua PSIP Pemalang di Stadion Bumi Phala, Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (6/5/2018).
Pada laga tersebut, wasit dan asisten wasit menjadi korban kekerasan dalam laga tersebut.
Baca Juga:
Begini Jawaban Eden Hazard Saat Diminta Gabung Manchester United
Terkait insiden tersebut, Yanuar Dhuma, wasit utama yang memimpin pertandingan tersebut secara eksklusif bercerita kepada Bolatimes.com dan Suara.com.
Kami yang berusaha menghubungi wasit yang juga seorang mahasiswa S2 UNY itu baru terjawab sekitar pukul 18.00 WIB.
Baca Juga:
Trofi Liga Inggris Manchester City Terjatuh, Sergio Ramos Deja vu
Bagaimana sebenarnya kronologi kerusuhan hingga terjadi pemukulan?
Jadi, kondisi pertandingan baik-baik saja sampai menit ke-89. Berjalan dengan baik, kedua tim juga bermain sportif, namun setelah gol kedua tim dari Persitema sedikit prites terkait sah tidaknya gol kedua PSIP.
Padahal asisten wasit (AW II) telah memberi sinyal bahwa itu gol yang sah. Saya pun sudah di posisi yang tepat dan saya tahu betul bola itu gol, tetapi saya juga menunggu AW II untuk menegaskan keputusan saya.
Baca Juga:
Netizen Daulat Duo Super Junior Ini Jadi Pelatih di La Liga
Lalu, ada lemparan botol-botol dari luar lapangan saat para pemain Persitema melakukan protes.
Saya sempat mengehentikan pertandingan karena ada pemain yang cedera di dearah lapangan PSIP dan saya memanggil medis untuk segera memberikan perawatan. Lalu saya segera menghampiri AW II yang ternyata saat saya melihat sudah dalam kondisi terjatuh.
Saat saya hendak menghampiri, sudah banyak ofisial tim Persitema dan panitia pelaksana yang masuk ke lapangan dan menunjuk-nunjuk saya sembari memaki. Dan, saat itu saya sudah tidak melihat sportifitas yang bagus dari tim atau pun ofisial sehingga saya mengamankan diri, saya berlari karena sadar akan dikeroyok. Saya berlari kencang dan segera ke ruang wasit untuk mengamankan diri.
Baca Juga:
Shabnam Mobarez, Kapten Timnas Afghanistan yang Menginspirasi
Siapa yang memukul asisten wasit, dari tayangan video pukulan itu bukan berasal dari pemain?
AW II dicelakai oleh penitia pelaksana yang sedang bertugas, namanya Indriyanto, dia buka ofisial dan bukan suporter.
Saya sebenarnya sedikit kecewa dengan panpel karena tidak sesuai regulasi. Padahal kami sudah memberikan yang terbaik dan meminimalisir kealahan kami.
Untuk waktu pun, sebenarnya sudah selesai. Saya sungguh turut menyayangkan pertandingan tersebut yang semula telah berjalan dengan sangat baik. Untuk status pertandingan, telah ditetapkan skor 0-2 untuk kemenangan PSIP.
Bagaimana keadaan anda saat ini?
Kondisi saya baik-baik saja, saya tidak terkena pukulan atau tendangan. Namun, asisten wasit yang bernama Abdi Nur Alam mengalami rasa nyeri pada bagian kepala belakang akibat pukulan bapak Indriyanto. Kemaren sudah sempat dilarikan ke rumah sakit untuk diberikan perawatan.
Reaksi PSSI terkait kerusuhan tersebut?
Tadi pagi jam 10.00 WIB, Selasa (8/5/2018), saya dan perangkat pertandingan menghadiri sidang Komdis Disiplin PSSI Asprov Jateng bersama panpel pertandingan dan juga ofisial kedua tim untuk memberikan kesaksian. Kami perangkat pertandingan bertemu mereka yang bersangkutan dan mereka telah minta maaf atas semua emosi yang telah diluapkan kemarin.
PSSI cukup sigap, saya kira ini kejadian yang luar biasa karena ini tak semestinya terjadi. Saya salut dengan PSSI yang langsung menindak dan memanggil kami untuk sidang Komisi Disiplin.
Ini yang pertama kali?
Kejadian seperti ini baru pertama kalinya, sebelumnya hanya protes biasa secara verbal. Untuk kontak fisik baru kali ini dan cukup mengagetkan.
Harapan anda ke depannya?
Kami berharap, baik wasit, pelatih, ofisial, keamanan, medis dll, kita bisa bekerjasama sesuai dengan yang semestinya tidak melewati batas-batas yang tidak diinginkan. Sehingga pertandingan di Jawa Tengah dan Indonesia seperti kemarin tak akan terulang kembali.
Bolatimes.com/Irwan Febri Rialdi
Berita Terkait
-
Pernah Menimba Ilmu di Ajax, Tristan Alif Kini Resmi Gabung Klub Liga 3
-
Rencana Kompetisi PSSI Musim 2023/2024: dari Liga 1 hingga Piala Indonesia
-
Harlan Suardi, Kiper PSM Makassar yang Juara dengan 3 Klub di 3 Kasta Berbeda dalam 3 Musim Beruntun
-
PSSI Pastikan Format Liga 1 dan Liga 2 Musim Depan Tak Alami Perubahan Format Kompetisi
-
Kompetisi Mandek, Dua Pemain dari Liga 3 Gabung Klub Timor Leste
-
Profil AS Academica, Klub Timor Leste yang Resmi Rekrut Dua Pemain Muda Indonesia
-
Profil Amir Hamzah, Pemain Klub Liga 3 yang Hijrah ke Timor Leste akibat Kompetisi Mandek
-
Liga 3 Berhenti, Pemain Indonesia Ini Pilih Hijrah ke Klub Luar Negeri
-
3 Efek Positif usai Erick Thohir Jadi Ketum PSSI, Sinyak Kuat Sepak Bola Indonesia Makin Maju
-
Jika Jadi Ketum PSSI, Doni Setiabudi Ingin Terapkan VAR untuk Liga 1, Liga 2, dan Liga 3
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
Indomie Dukung Persib Sebagai Wakil Indonesia Di AFC Champions League 2 Musim 2024/2025
-
Jay Idzes Resmi Debut di Serie A Italia, Tampil Starter Lawan Fiorentina
-
Indra Sjafri Manfaatkan Turnamen di Korea Selatan untuk Uji Pemain Baru
-
Marselino Ferdinan Resmi Gabung Klub Divisi 2 Inggris, Lebih Tinggi dari Elkan Baggott
-
Persib Bandung Vs PSBS Biak: Regulasi Larangan Suporter Tamu Masih Berlaku
-
Piala Presiden 2024, Cerminan Hiburan Rakyat dan Indonesia
-
Persib Bandung Luncurkan Program Membersib
-
Dapatkan Tiketnya dan Berikan Dukungan Terbaik di Pesta Rakyat Persib
-
Update Terkini Kondisi Welber Jardim Jelang Lawan Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024
-
Persib Bandung Tak Pasang Target Tinggi di Piala Presiden 2024