Irwan Febri Rialdi
Mantan wasit terbaik FIFA, Pierluigi Collina. (Dok. FIFA)

Bolatimes.com - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, berencana untuk mendatangkan salah satu wasit legendaris dunia, Pierluigi Collina, untuk membenahi kualitas perangkat pertandingan Indonesia.

Rencana Erick Thohir untuk mengundang Pierluigi Collina ini sudah disampaikan secara resmi kepada FIFA melalui surat. PSSI membutuhkan Collina yang saat ini bertugas sebagai instruktur wasit FIFA.

Erick Thohir mengatakan, tidak hanya pemain dan pelatih saja yang butuh motivasi dari tokoh sepak bola dunia. Itulah sebabnya, PSSI sudah bersurat ke FIFA untuk meminta kehadiran Collina ke Indonesia.

Baca Juga:
10 Pemain ASEAN di Liga 1 2023/2024, Negara yang Belum Pernah Juara Piala AFF Ini Laku Paling Keras

"Kami mendorong FIFA mengirimkan wasit Collina, ya. Instruktur dari FIFA untuk datang ke Indonesia agar ketemu para wasit juga, supaya kasih semangat juga," kata Erick Thohir dalam konferensi pers di GBK Arena, Jakarta, Kamis (22/6/2023).

"Jadi bukan hanya (Roberto) Carlos, (Juan Sebastian) Veron, wasitnya pun perlu semangat, suratnya sudah dikirim Pak Sekjen (Yunus Nusi) ke FIFA," jelasnya.

"Itu agar wasit bisa punya kewibawaan dan kepercayaan diri karena mereka juga manusia biasa yang perlu perhatian dan pondasi untuk kehidupan mereka," pungkasnya.

Baca Juga:
4 Wasit Berlisensi FIFA yang Gagal Lolos Seleksi di Liga 1 2023-2024, Ada Pengadil Indonesia vs Argentina

Profil Pierluigi Collina

Pierluigi Gollina merupakan mantan wasit asal Italia yang sudah punya rekam jejak luar biasa di dunia perwasitan. Bahkan, dia pernah mendapat penghargaan sebagai ‘The World’s Best Referee’ dari Federasi Internasional Sejarah dan Statisik Sepak Bola (IFFHS).

Lelaki kelahiran Bologna, Italia, pada 13 Februari 1960 ini sudah mengawali kariernya di dunia perwasitan sejak 1977. Padahal, awalnya saat itu dia masih bermain sebagai bek tengah di klub lokal.

Baca Juga:
Kejutan, Arab Saudi Dikabarkan Mundur dari Bursa Calon Tuan Rumah Piala Dunia 2030

Selama tiga tahun, dia sudah memimpin pertandingan regional tingkat tertinggi, sembari menyelsaikan wajib militernya. Lalu, pada tahun 1988, dia berkembang lebih pesat ketimbang wasit-wasit pada umumnya.

Sebab, Pierluigi Collina sudah berhasil menembus Divisi Tiga Nasional, Serie C1, dan Serie C2. Setelah tiga musim, dia dipromosikan menjadi wasit pertandingan Serie B dan Serie A.

Pada tahun 1995, setelah dia memimpin 43 pertandingan Serie A, Pierluigi Collina kemudian ditempatkan dalam daftar wasit FIFA. DIa mendapatkan alokasi lima pertandingan di Olimpiade 1996, termasuk final antara Nigeria melawan Argentina.

Baca Juga:
Profil Lee Man FC, Klub Muda Hong Kong yang Jadi Lawan Bali United di Play-off Liga Champions Asia

Selain itu, dia juga menjadi wasit laga final Liga Champions 1999 antara Bayern Munich melawan Manchester United. Menurut Collina, ini adalah pertandingan yang paling berkesan karena sorakan di bagian akhir yang terus menggelegar.

Setelah bertahun-tahun melintasi perjalanan karier di dunia perwasitan, Pierluigi Collina akhirnya gantung peluit pada 24 Agustus 2005, tepatnya pada laga kualifikasi Liga Champions antara Everton melawan Villarreal.

Setelah itu, dia menjadi konsuitan di Asosiasi Wasit Sepak Bola Italia (AIA), menjadi Kepala Divisi Perwasitan Sepak Bola Ukraina sejak 2010, dan anggota Komite Wasit UEFA, dan Kepala Komite Wasit FIFA.

Kontributor: M Faiz Alfarizie
Load More