Bolatimes.com - Mantan penyerang Timnas Belanda, Quincy Promes, saat ini tengah terjerat kasus hukum lantaran terlibat perdagangan kokain lintas negara yang beratnya mencapai ribuan kilogram.
Berdasarkan laporan yang ditulis The Guardian, Quincy Promes disebut-sebut memiliki andil dalam penyelundupan 1.360 kilogram kokain dari Belanda ke Belgia pada medio 2020 yang lalu.
Sampai saat ini, pemberitaan tentang keterlibatan Quincy Promes memang mulai ramai. Namun, kuasa hukum yang mendampingi Promes masih enggan berkomentas sala sekali tentang kasus yang dialami kliennya tersebut.
Menurut laporan yang dirilis surat kabar asal Belanda, Het Parool, kuasa hukum Promes baru bersedia untuk memberikan komentar dalam persidangan yang dijadwalkan digelar pada Senin (5/6/2023).
Apabila Promes nantinya terbukti bersalah dalam persidangan, maka ancaman hukuman berat bakal menjeratnya. Apalagi, saat ini dia juga masih terlibat kasus penyerangan yang membuatnya diamankan polisi pada Juli 2020.
Pemain yang memiliki nama lengkap Quincy Anton Promes sebetulnya menjadi salah satu sosok yang cukup sering diandalkan Timnas Belanda di ajang internasional. Sebab, dia sudah tercatat bermain sebanyak 50 kali dan menyumbangkan tujuh gol.
Debutnya bersama Timnas Belanda sudah diukir sejak 5 Maret 2014. Ketika itu, dia masih berusia 21 tahun saat bermain pertama kali bersama De Oranje pada laga uji coba melawan Prancis.
Pada Mei 2014, Promes sempat dicantumkan pelatih Louis van Gaal saat mengumumkan 30 nama pemain yang akan dibawa ke Piala Dunia 2014 di Brasil. Namun, dia gagal menembus daftar final yang berisi 23 nama.
Sayangnya, pada November 2021, Kejaksaan Negeri Belanda mengumumkan bahwa Promes harus menghadapi persidangan karena kasus criminal. Akibatnya, dia harus absen bersama Timnas Belanda di Piala Dunia 2022.
Kiprah pemain kelahiran Amsterdam, Belanda, ini sebetulnya cukup menjanjikan sejak berusia muda. Kariernya dimulai bersama Twente pada 2011 ketika usianya baru menginjak 19 tahun.
Dia menghabiskan tiga musim di sana dan sempat menjalani masa pinjaman bersama Go Ahead Eagles. Setelah itu, ia memutuskan merintis karier di RUsia bersama Spartak Moscow (2014-2018).
Kiprahnya bersama klub ini cukup istimewa. Sebab, dia sukses melesakkan total 59 gol dari 115 pertandingan di semua ajang. Setelah itu, dia sempat bermain selama satu musim bersama Sevilla (2018-2019) sebelum pindah ke Ajax Amsterdam (2019-2021).
Klub terakhir yang menggunakan jasanya ialah Spartak Moscow. Sayangnya, catatan 29 gol dari 59 laga harus terhenti karena terjerat kasus hukum.
Berita Terkait
-
Pelatih Belanda Ramai di Super League Indonesia, Ancaman Buat Pelatih Lokal?
-
Alhamdulillah! Louis van Gaal Menang Lawan Kanker, Kembali Latih Timnas?
-
Klub Milik Orang Indonesia Bernafsu Rekrut Bek AC Milan dan Wonderkid Belanda
-
Jadwal Perempatfinal Euro 2024, Jerman vs Spanyol hingga Portugal vs Prancis
-
Jalani Proses Naturalisasi Timnas Indonesia, Pemain Liga Belanda Dirujak Warganet Karena 'Memeras'?
-
Suporter Timnas Indonesia Ragukan Kualitas Jens Raven, Berikut ini adalah Profil Lengkapnya
-
Thom Haye Ungkap Kebahagiaan usai Resmi Menjadi WNI
-
Teka-teki Berita Besar Justin Hubner Mulai Terjawab, Diprediksi Bek 20 Tahun Itu Berlabuh ke Klub Ini
-
Kiper Dewa United Cetak Gol, Komentar Bek Persib Mengundang Tanya
-
Jadwal Lengkap Pertandingan Euro 2024, Cek Tayangan Live Streaming Gratis, Gratis Nonton di RCTI
Terkini
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Rahasia Gaji Ronaldinho di Barca Legends Dibongkar Eks Rekan Patrick Kluivert
-
Demi Uang Rp1 Triliun, Darwin Nunez Hijrah ke Arab Saudi
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Ronald Koeman Raih Penghargaan Tertinggi Eredivisie, Patrick Kluivert Gak Dapat?
-
Drama Transfer Rekan Kevin Diks di Gladbach: Maunya Pindah ke Ajax
-
Klub Anyar Justin Hubner Jadi Sorotan Jelang Kick Off Eredivisie 2025 Gegara Ini
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Air Mata Jose Mourinho untuk Jorge Costa