Husna Rahmayunita
Kapten timnas Korea Selatan,Son Heung-min menangis di Piala Dunia 2018 (AFP)

Bolatimes.com - Mantan murid Shin Tae-yong di Timnas Korea Selatan, Son Heung-min rela mengambil risiko demi bisa mentas di Piala Dunia 2022. Ia bertekad tampil selepas mengalami cedera. 

Son Heung-min mempertaruhkan risiko kesehatannya demi membahagiakan pendukung Timnas Korea Selatan. Walau masih dalam masa pemulihan, ia bertekad memberikan yang terbaik.

"Saya hanya ingin memberikan kegembiraan dan harapan kepada penggemar kami. Saya lebih dari bersedia menanggung risiko itu." kata Son dalam konferensi pers di Doha seperti dikutip kantor berita Yonhap, Rabu (16/11/2022).

Son melakukan sesi latihan pertamanya dengan Korea Selatan di Doha pada Rabu setelah mendarat di ibu kota Qatar sebagai pemain Korea Selatan terakhir di negara tuan rumah Piala Dunia 2022.

Bintang Tottenham Hotspur itu menjalani operasi untuk memperbaiki patah tulang di sekitar mata kirinya pada 4 November yang dideritanya akibat tabrakan dengan lawan saat pertandingan Liga Champions UEFA.

Namun baru beberapa hari kemudian, Son mengumumkan di media sosialnya bahwa dia siap bermain dalam Piala Dunia 2022 dengan topeng pelindung.

Dan dia memakai topeng karbon hitam, gaya "Zorro", dalam sesi hari Rabu di Fasilitas Pelatihan Al Egla di Doha, dengan nomor bajunya, "7," ditulis dengan warna putih di sisi kiri.

Pada konferensi pers setelah sesi tersebut, Son tidak memiliki jawaban pasti atas pertanyaan di benak sebagian besar penggemar sepak bola: jadwalnya untuk kembali tampil.

"Saya bukan dokter. Sulit bagi saya untuk mengatakan kapan saya bisa bermain," kata Son, yang pertandingan Grup H pertama timnya adalah 24 November melawan Uruguay.

"Saya akan melakukan yang terbaik yang saya bisa dalam keadaan ini. Tetapi sulit bagi saya untuk mengatakan sekarang bahwa saya akan memainkan setiap pertandingan."

Son mengakui risiko cedera yang dihadapi para pemain sepak bola, tetapi mengatakan itu wilayah seorang atlet.

"Dari sudut pandang penggemar, saya mungkin mendorong ini terlalu jauh. Tapi pemain sepak bola selalu bersaing di bawah risiko seperti itu," tambah Son.

(Antara)

Load More