Bolatimes.com - Duta besar untuk Piala Dunia 2022 sekaligus eka pemain Qatar, Khalid Salman, dengan tegas mengatakan bahwa homoseksualitas sebagai "kerusakan dalam pikiran" dalam sebuah wawancara dengan penyiar Jerman ZDF.
Komentar tersebut muncul hanya dua minggu sebelum Piala Dunia dimulai di negara Teluk dan menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut atas hak asasi manusia dan perlakuan LGBTQ+ di negara tersebut.
Mantan pemain internasional Qatar Khalid Salman mengatakan kepada seorang reporter Jerman bahwa homoseksual itu hukumnya adalah haram.
"(Homoseksualitas) adalah haram. Anda tahu apa artinya haram (terlarang)?" Ungkap Khalid Salman.
"Selama Piala Dunia, banyak hal akan datang ke sini ke negara ini. Mari kita bicara tentang gay: yang paling penting adalah semua orang akan menerima bahwa mereka datang ke sini, tetapi mereka harus menerima aturan kami,"
Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser mengutuk pernyataan Salman pada hari Selasa (9/11/2022) jelang dua minggu bergulirnya Piala Dunia.
"Tentu saja, komentar seperti itu mengerikan, dan itulah alasan mengapa kami mengerjakan hal-hal di Qatar untuk diharapkan meningkat," ucap Nancy Faeser.
Wawancara itu dipotong oleh seorang petugas media dari panitia penyelenggara Piala Dunia setelah Salman mengungkapkan pandangannya tentang homoseksual, ZDF melaporkan.
Faeser, yang juga bertanggung jawab untuk olahraga, mengatakan perdana menteri negara itu telah memberinya jaminan keamanan untuk para penggemar, tidak peduli dari mana mereka berasal, siapa yang mereka cintai dan apa yang mereka yakini, ketika dia mengunjungi Qatar seminggu yang lalu.
Faeser mengklaim tidak ada perubahan sikap dari perdana menteri, yang juga menteri dalam negeri Qatar, dan berencana untuk menghadiri pertandingan pembukaan Piala Dunia Jerman melawan Jepang secara langsung.
Baca Juga
Bulan lalu, duta besar Jerman untuk negara Teluk dipanggil oleh pemerintah Qatar setelah Faeser muncul untuk mengkritik negara itu karena catatan hak asasi manusianya.
Pihak FIFA tetap yakin bahwa semua tindakan yang diperlukan akan dilakukan bagi penggemar LGBTQ+ untuk menikmati turnamen dalam lingkungan yang ramah dan aman.
FIFA juga menunjuk sejumlah tindakan yang diterapkan di Qatar, termasuk sesi pelatihan hak asasi manusia dan sistem pemantauan anti-diskriminasi di dalam stadion.
Kontributor SuaraJogja.id: Moh. Afaf El Kurnia
Tag
Berita Terkait
-
Chelsea Juara Dunia, Bonus Rp249 Miliar Mengalir ke Keluarga Jota
-
Jelang Piala Dunia U-17 2025: Timnas U-17 Hadapi Raksasa Afrika dan Asia di Medan
-
Timnas Indonesia U-17 Siap Uji Nyali di Medan! Nova Arianto: Kami Sangat Butuh
-
Bocor! Pemain Keturunan Indonesia Rp31 M Bakal Dinaturalisasi Bareng Mauro Zijlstra
-
Otoritas Pajak AS Getok Chelsea Rp210 M Usai Juara Piala Dunia Antarklub
-
Pilih Jualan Parfum Dibanding Cari Klub Baru, Ini Duit yang Diraup Justin Hubner
-
Media Timur Tengah Remehkan Timnas Indonesia Segrup dengan Arab dan Irak
-
Kapan Tiket Piala Dunia 2026 Resmi Dijual? Begini Kata FIFA
-
Harga Gila Tiket Paket VIP Piala Dunia 2026, Setara Mobil Matic!
-
Timnas Indonesia di Grup Neraka, Pembantu Presiden Prabowo Bilang Begini
Terkini
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Rahasia Gaji Ronaldinho di Barca Legends Dibongkar Eks Rekan Patrick Kluivert
-
Demi Uang Rp1 Triliun, Darwin Nunez Hijrah ke Arab Saudi
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Ronald Koeman Raih Penghargaan Tertinggi Eredivisie, Patrick Kluivert Gak Dapat?
-
Drama Transfer Rekan Kevin Diks di Gladbach: Maunya Pindah ke Ajax
-
Klub Anyar Justin Hubner Jadi Sorotan Jelang Kick Off Eredivisie 2025 Gegara Ini
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Air Mata Jose Mourinho untuk Jorge Costa