Irwan Febri Rialdi | Arief Apriadi
Manajer Manchester United, Erik ten Hag, memberikan instruksi kepada pDonny van de Beek (kanan), Cristiano Ronaldo (C), dan Diogo Dalot (kiri) pada babak pertama pertandingan Liga Inggris antara Aston Villa dan Manchester United di Villa Park di Birmingham, Inggris, pada 6 November 2022. (Geoff Caddick/AFP)

Bolatimes.com - Manchester United secara tak terduga dipaksa bertekuk lutut ketika menghadapi Aston Villa di Villa Park pada matchday pekan ke-15 Liga Inggris 2022-2023, Minggu (6/11/2022) malam WIB.

Alih-alih melanjutkan tren positif, Manchester United asuhan Erik ten Hag takluk 1-3 dari Aston Villa di mana dalam laga ini tak satu pemain Setan Merah pun yang mampu mencetak gol.

Ya, Manchester United memang mengemas satu gol dalam laga ini. Namun, gol itu tercipta lewat bunuh diri pemain Aston Villa Jacob Ramsey.

Manajer Manchester United Erik ten Hag memberi isyarat di pinggir lapangan selama matchday pekan ke-15 Liga Inggris antara Aston Villa vs Manchester Utd di Villa Park di Birmingham, Inggris pada 6 November 2022.Geoff Caddick / AFP.

Hasil ini membuat kedigdayaan Manchester United atas Aston Villa di Villa Park berakhir. Sebelumnya, Setan Merah tak terkalahkan selama 9.941 hari ketika menyambangi markas The Villa di liga.

Setidaknya terdapat lima masalah besar Manchester United yang terekspos pasca kekalahan ini. Berikut ulasannya:

1. Tumpulnya Cristiano Ronaldo

Striker Manchester United Cristiano Ronaldo (kiri) berbicara dengan wasit Inggris Anthony Taylor (kanan) selama matchday pekan ke-15 Liga Inggris antara Aston Villa vs Manchester Utd di Villa Park di Birmingham, Inggris pada 6 November 2022.Geoff Caddick / AFP.

Erik ten Hag memberikan ban kapten kepada Cristiano Ronaldo yang juga tampil sebagai starter saat Harry Maguire dan Bruno Fernandes absen di laga ini.

Keputusan itu nyatanya tak berakhir manis. Cristiano Ronaldo yang baru mencetak tiga gol dan dua assist dalam 16 laga sebelumnya, terbukti gagal jadi solusi di lini depan.

Bintang Timnas Portugal itu tak mampu memberikan impak bagi Manchester United. Seperti melansir Mirror, dia cuma mencatatkan satu tembakkan tepat sasaran di laga kontra Aston Villa.

Setelah Man United kebobolan cepat dalam tujuh menit, Cristiano Ronaldo selaku kapten tidak berhasil memberikan dorongan moral untuk rekan-rekannya.

Alih-alih bangkit, Man United justru kebobolan lagi tiga menit kemudian. Mirisnya, dalam kekalahan 1-3 ini, satu-satunya gol Setan Merah berasal dari bunuh diri lawan, tepatnya Jacob Ramsey pada penghujung babak pertama.

2. Donny van de Beek Bukan Bruno Fernandes

Donny van de Beek mendapat kesempatan bermain sebagai starter dalam dua laga beruntun Manchester United saat menghadapi Aston Villa setelah kontra Real Sociedad di Liga Europa tengah pekan ini.

Namun, gelandang asal Belanda itu gagal membuktikan dirinya layak untuk satu tempat di starting XI. Memainkan peran Bruno Fernandes yang absen karena hukuman akumulasi kartu kuning, Van de Beek gagal memberikan impak besar.

Tercatat, Van de Beek hanya memenangkan satu dari duelnya, baik di tanah atau udara, dan tidak benar-benar menciptakan peluang selama berada di lapangan.

3. Duet Casemiro-Eriksen

Ten Hag memainkan Casemiro dan Christian Eriksen untuk berduet di lini tengah Manchester United saat bertandang ke markas Aston Villa. Namun, penampilan mereka jauh dari harapan.

Keduanya gagal melindungi lini belakang dari hujan peluang yang diciptakan para pemain Aston Villa. Gol pertama dan ketiga Villa sangat mengecewakan dari sudut pandang Ten Hag, di mana Casemiro dan Eriksen cuma berdiri diam dalam prosesnya.

Fakta bahwa Ramsey mampu masuk ke kotak tanpa penjagaan sebelum melepaskan tembakan melewati David de Gea untuk gol ketiga menunjukkan kurangnya kesadaran atau menurunnya kebugaran kedua pemain.

Casemiro dan Eriksen yang kerap berduet dalam beberapa laga terakhir kemungkinan mengalami kekelahan dalam laga ini. Pilihan Ten Hag jelas dipertanyakan lantaran dia masih punya Fred dan Scott McTominay di bangku cadangan.

4. Reaksi Lambat Erik ten Hag

Manajer Manchester United, Erik ten Hag (kedua kiri) memberikan instruksi pada para pemainnya pada laga Liga Inggris kontra Aston Villa di Stadion Villa Park, Birmingham, Inggris, Minggu (6/11/2022) malam. [GEOFF CADDICK / AFP]

Erik ten Hag yang terkenal dengan respons taktiknya, terlihat jadi sosok yang berbeda ketika menghadapi Aston Villa. Mirror menganggap pelatih asal Belanda itu lambat bereaksi meski Setan Merah tertinggal 1-3 di awal babak kedua.

Butuh 15 menit bagi Erik ten Hag untuk melakukan pergantian pemain pertamanya. Tyrell Malacia, Anthony Elanga dan Anthony Martial untuk mencari cara membalikan keadaan.

Tetapi pada saat itu, Villa telah di atas angin dan memilih tampil lebih bertahan untuk menjaga keunggulan. Barisan penyerang Man United pun pada akhrinya tak mampu untuk menembus kokohnya pertahanan Villa.

5. Kehilangan Detail

Erik ten Hag pasca laga menyesali sikap para pemainnya yang baik di babak pertama dan kedua dinilainya tampil di bawah standar. Dia merasa performa Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan memang tak cukup untuk memenangi laga ini.

Salah satu yang jadi sorotan Erik ten Hag adalah hilangnya detail-detail kecil dalam permainan Manchester United. Salah satunya terkait penempatan posisi pagar betis saat lawan mendapat hadiah pelanggaran.

Pada gol kedua di mana Lucas Digne membawa Villa unggul 2-0 lewat tendangan bebas, Erik ten Hag merasa pagar betis Manchester United berdiri terlalu jauh.

Itu disebut Ten Hag menjadi tanda para pemainnya kurang konsentrasi, salah satunya karena kondisi fisik yang kurang bugar pasca melewati jadwal padat antara Liga Europa dan Liga Inggris.

“Saya pikir tendangan bebas bisa dihentikan karena tembok terlalu jauh. Oke, detail kecil tapi detail membuat perbedaan di sepak bola papan atas. Itu menceritakan segalanya dari kami karena kami tidak bugar," kata Ten Hag dikutip dari Manchester Evening News.

Load More