Bolatimes.com - Berikut ini profil dari Timnas Tunisia yang belum lama ini mendapat ancaman akan dicoret oleh FIFA dari partisipasinya di Piala Dunia 2022.
Di tengah belum tuntasnya rumor Iran akan didepak dari Piala Dunia 2022, kini muncul kembali kabar akan adanya negara yang didepak FIFA dari ajang empat tahunan ini.
Negara tersebut adalah Tunisia. Kabar bakal dicoretnya tim nasional satu ini dari Piala Dunia 2022 belakangan menyeruak jelang bergulirnya ajang bergengsi itu.
Dilansir dari BBC Sport, Tunisia terancam dicoret oleh FIFA setelah pemerintahnya mencampuri urusan Federasi Sepak Bola Tunisia atau FTF.
FIFA selaku induk sepak bola dunia pun langsung memberikan peringatan kepada FTF menyusul adanya intervensi dari pemerintah Tunisia tersebut.
Bahkan, FIFA mengirimkan peringatan kepada FTF agar tetap menjalankan urusan mereka secara independen tanpa ada campur tangan pemerintah.
Dalam statuta FIFA sendiri sudah dijelaskan bahwa pemerintah dilarang mencampuri urusan federasi yang ada di bawah keanggotaan FIFA.
“Setiap kegagalan untuk mematuhi kewajiban ini dapat mengakibatkan pengenaan hukuman berdasarkan undang-undang FIFA, termasuk penangguhan asosiasi terkait,” bunyi surat FIFA kepada FTF seperti yang dikutip dari BBC Sport.
Karena adanya ancaman penangguhan ini, beredar rumor bahwa Tunisia pun akan dicoret dari kesertaannya di Piala Dunia 2022 yang akan berlangsung kurang dari 22 hari lagi.
Lantas, seperti apa sepak terjang Timnas Tunisia beserta federasinya FTF? Berikut profilnya.
Sepak bola Tunisia sendiri sudah berlangsung sejak awal-awal tahun 1900 an. Saat itu, Timnas Tunisia non resmi hadir pertama kali pada tahun 1928.
Usai mendapat kemerdekaannya pada 1956, akhirnya Timnas Tunisia pun terbentuk, seiring hadirnya Federasi Sepak Bola Tunisia atau FTF pada 1957.
Pertandingan resmi Tunisia sebagai negara merdeka pun didapat saat menjalani laga persahabatan melawan Aljazair di tengah berkecamuknya Perang Aljazair pada 1 Juni 1957.
Sedangkan kompetisi resmi pertama yang diikuti Tunisia adalah PAN Arab Games pada 1957, di mana tim berjuluk Elang Kartago ini mampu menembus final, sebelum dikalahkan Suriah dengan skor 1-3.
Usai tiga tahun berdiri, sepak bola Tunisia kemudian bergabung menjadi anggota FIFA dan CAF atau Konfederasi Sepak Bola Afrika pada 1960.
Setelah bergabung menjadi anggota FIFA dan CAF, Tunisia pun mulai banyak berpartisipasi di ajang resmi, salah satunya adalah Olimpiade 1960 Roma.
Di era 1960 hingga akhir 1970 an, sepak bola Tunisia pun langsung mencapai puncak kesuksesannya dengan kehadiran generasi emas.
Dalam rentang waktu tersebut, Tunisia bisa menembus Piala Afrika, Piala Arab, dan juga tampil pertama kalinya di Piala Dunia 1978.
Namun setelahnya Tunisia mengalami kemerosotan di tahun 1978 hingga 1994, dengan kegagalan menembus beberapa kompetisi internasional.
Barulah setelah itu Tunisia mulai perlahan bangkit hingga berhasil menembus tiga edisi Piala Dunia secara beruntun, yakni pada edisi 1998, 2002, dan 2006.
Bahkan pada tahun 2004, Tunisia berhasil menjuarai Piala Afrika perdananya dan menjuarai sederet turnamen non resmi di level internasional.
Kebangkitan sepak bola Tunisia di akhir tahun 1990 an hingga saat ini sempat membuat Elang Kartago mampu mencapai ranking 14 FIFA, yang menjadi ranking tertinggi sepanjang sejarahnya.
Berita Terkait
-
Wasit Thailand Sivakorn Pu-Udom Kembali Jadi Wasit VAR Laga Timnas Indonesia U-23, Erick Thohir Lapor ke FIFA?
-
FIFA Sanksi Persija Jakarta dan Empat Klub Lainnya
-
Bawa Nama FIFA, FIFPRO Bela 29 Pemain Kalteng Putra, Desak PSSI Intervensi Klub Bayar Gaji Serta Hentikan Proses Pidana
-
Babak Belur oleh Asutralia di 16 Besar Piala Asia, Fakta Data Baru Timnas Indonesia Termasuk Rangking FIFA
-
Lawan Australia di 16 Besar Piala Asia,Timnas Menang Dapat Tambahan Poin, Kalah Tak Dikurangi, Sesuai Regulasi FIFA
-
Bukan Timnas Indonesia Top Ranking FIFA di ASEAN, Negara Ini yang Sanggup Menggeser Vietnam
-
Ranking FIFA Timnas Indonesia Bakal Melesat Naik 10 Peringkat Jika Berhasil Kalahkan Jepang
-
Turun Peringkat FIFA Setelah Kalah dari Timnas Indonesia, Vietnam Bisa Terlempar dari 100 Besar
-
Timnas Indonesia Naik Peringkat pada Ranking FIFA usai Kalahkan Vietnam di Piala Asia
-
European Super League (ESL) Dapat Angin Segar Dari CJEU, Presiden UEFA Sambut Dengan Dingin
Terpopuler
-
Gagal Finis di Portugal, Bagnaia Langsung Alihkan Fokus ke MotoGP Amerika Serikat
-
Marco Bezzecchi Menumbuhkan Kepercayaan Diri Jelang Balapan MotoGP Portugal 2024
-
Shin Tae-yong Apresiasi Bantuan Erick Thohir, Timnas Indonesia U23 Bisa Berangkat Lebih Awal
-
Soal Kompetisi Liga 1 Ditunda, CEO Bali United dan Pelatih Berbeda Pandangan
-
Pelatih Tim Nasional Indonesia Shin Tae-yong Sampaikan Terimakasih Kepada Klub dan Pelatih Liga 1
Terkini
-
Ini Tiga Negara yang Baru Bergabung ke Babak Final Euro 2024
-
Jadwal Vietnam vs Indonesia Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Putaran Kedua
-
5 Fakta Menarik Jelang Laga Euro 2024, Tiket Nonton Tahap Pertama Jadi Buruan Suporter
-
Ngeri! Pemain Incaran Sebut Barcelona Disebut Miskin, Hina gak sih?
-
Xabi Alonso Benar-Benar akan Jadi Milik Liverpool, Bisa Bikin Bayern Muenchen Gigit Jari
-
Link Live Streaming Resmi dan Jadwal Semifinal Piala FA: Man United Jumpa Klub Divisi 2 Usai Duel Gila vs Liverpool
-
Olivier Giroud Siap Bikin Kejutan, Siap-Siap AC Milan Gigit Jari
-
5 Ribu Gol Pulisic di AC Milan Bikin Merinding, Legenda Brasil Bisa Geleng-Geleng
-
2 Wakil Israel Remuk, Ini 8 Klub yang akan Bertarung di Perempatfinal UEFA Europa Conference League
-
VAR Selamatkan Setan Merah dan Gol Telat Casemiro Bikin Manchester United Harus Ladeni Liverpool