Bolatimes.com - Melihat rekam jejak Israel yang keluar dari AFC atau konfederasi Asia dan kemudian bergabung dengan UEFA atau konfederasi Eropa.
Secara geografis, Israel sendiri berada di timur Laut Mediterania yang berbatasan dengan Lebanon, Suriah, dan Mesir. Jika melihat geografisnya, maka negeri Medinat Yisrael itu sejatinya berada di kawasan Asia.
Namun untuk urusan olahraga, terutama sepak bola, Israel nyatanya berpartisipasi di konfederasi Eropa atau UEFA.
Hal ini terlihat dari partisipasi Israel dan klub-klubnya di ajang-ajang Eropa seperti Liga Europa, Liga Champions, UEFA Nations League, Kualifikasi Euro dan bahkan Euro U-19.
Di ajang terakhir itu atau Euro U-19, Israel mampu menembus babak final usai finis sebagai Runner Up grup B dan mengalahkan Prancis di babak semifinal.
Kiprah Israel yang ternyata ikut bermain di ajang-ajang sepak bola Eropa pun membuat banyak pihak bertanya-tanya, bukankah seharusnya Medinat Yisrael bermain di Asia jika melihat geografisnya?
Ternyata ada rekam jejak yang panjang sehingga Israel tak berkiprah di sepak bola Asia dan justru berkiprah di sepak bola Eropa.
Seperti apa rekam jejaknya?
Terusir dari Asia
Dalam sejarahnya, Israel ternyata punya kiprah menarik di kancah sepak bola Asia. Diketahui, mereka merupakan salah satu negara pendiri AFC yang tak lain konfederasi sepak bola Asia pada 1954.
Baca Juga
Namun 20 tahun berselang, Israel yang berstatus salah satu pendiri, justru terdepak dari AFC dan akhirnya kini bermain di UEFA.
Terdepaknya Israel sendiri bermula dari masalah yang lahir pada 1957. Saat itu, negara-negara Arab yang tergabung di Arab League, memboikot Israel atas konfliknya dengan Palestina.
Pada 1974, para anggota AFC melakukan pemungutan suara yang awalnya diajukan oleh Kuwait. Pemungutan suara ini terkait nasib Israel di AFC.
Dari pemungutan suara itu didapatkan hasil yakni 17 negara ingin Israel keluar dari AFC, 13 negara ingin Israel tetap bertahan, dan 6 negara lainnya abstain.
Karena kalah jumlah suara dalam pemungutan tersebut, Israel pun akhirnya resmi terdepak dari konfederasi sepak bola Asia per tahun 1974.
Karena tak memiliki induk yang bisa menaungi kiprahnya di sepak bola, Israel pun sempat bergabung dengan Konfederasi Oceania (OFC) pada 1985.
Namun, partisipasi Israel tak bertahan lama. Tercatat, mereka hanya bertahan di Konfederasi Oceania selama empat tahun saja, atau hingga 1989.
Meski sempat keluar dari Konfederasi Oceania, Israel tetap bisa mengikuti Kualifikasi Piala Dunia 1990 melalui OFC.
Israel pun menemukan secercah harapan pada tahun 1991, saat tim-timnya memilih berpartisipasi di kompetisi naungan UEFA atau sepak bola Eropa.
Hingga akhirnya pada 1994, Israel mendapatkan keanggotaan penuh dari UEFA dan akhirnya mendapat induk untuk sepak bolanya di Konfederasi Eropa.
Ironisnya, Israel baru mendapat keanggotaan di sebuah konfederasi 20 tahun, tepat setelah mereka terusir dari AFC.
Meski bergabung di Eropa, Israel dan klub-klubnya sendiri tak punya kiprah mentereng dan kerap menjadi bulan-bulanan oleh negara-negara sepak bola benua biru lainnya.
Namun, stigma ini bisa saja berubah menyusul keberhasilan Israel U-19 yang menembus final Euro U-19 dan akan berhadapan dengan Inggris.
Selain itu, Israel U-19 juga baru saja mencetak sejarah dengan lolos putaran final Piala Dunia U-20 2023 yang akan diselenggarakan di Indonesia.
Berita Terkait
-
Timnas Putri U-17 Indonesia Siap Tempur di Grup C Kualifikasi Piala Asia AFC 2026
-
Cerita Pepe Losada Pelatih Spanyol yang Terjebak di Perang Iran-Israel
-
Amarah Fans Memuncak! Suporter Crystal Palace: UEFA Mafia
-
Dunia Sepak Bola Kembali Berduka! Pemain Palestina Tewas Dibom Israel
-
Sayang Nyawa! Eks Rekan Kevin Diks Batal Gabung ke Klub Israel
-
Parodikan Rudal Iran bak Gol Sepak Bola, Pemuda Yahudi Ditangkap Polisi Israel
-
Biadab! Israel Tewaskan 200 Pemain Palestina, Terbaru 2 Orang Jadi Korban
-
Italia Lawan Israel di Kandang Udinese, Calon Klub Jay Idzes
-
Beda dengan Suara Suporter! PSSI Sambut Positif Keputusan AFC
-
Qatar dan Arab Saudi Tuan Rumah Ronde Keempat, Tagar AFC Mafia Bergema
Terkini
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Rahasia Gaji Ronaldinho di Barca Legends Dibongkar Eks Rekan Patrick Kluivert
-
Demi Uang Rp1 Triliun, Darwin Nunez Hijrah ke Arab Saudi
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Ronald Koeman Raih Penghargaan Tertinggi Eredivisie, Patrick Kluivert Gak Dapat?
-
Drama Transfer Rekan Kevin Diks di Gladbach: Maunya Pindah ke Ajax
-
Klub Anyar Justin Hubner Jadi Sorotan Jelang Kick Off Eredivisie 2025 Gegara Ini
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Air Mata Jose Mourinho untuk Jorge Costa