Rauhanda Riyantama
Manchester United saat juara Liga Europa 2017. (PAUL ELLIS / AFP)

Bolatimes.com - Manchester United ditahbiskan sebagai klub terboros dalam satu dekade terakhir di Eropa. Tapi status terboros ini nyatanya tak berbanding lurus dengan raihan gelar yang didapat, yakni hanya empat trofi saja.

Entah apa yang terjadi di kubu Manchester United dalam 10 tahun terakhir ini. Statusnya sebagai klub papan atas di Inggris dan juga Eropa perlahan telah memudar.

Di kancah domestik saja, Manchester United kerap menjadi bulan-bulanan. Teranyar, Setan Merah hanya ditahan imbang Burnley sehingga terlempar dari empat besar.

Baca Juga:
Disambut Hangat Fans Inter Milan, Jose Mourinho Anggap Hadiah Luar Biasa

Di kancah Eropa, performa Man United jauh lebih buruk lagi. Di final sekelas Liga Europa saja, Setan Merah harus puas menjadi Runner Up, tepatnya pada musim lalu.

Padahal, Manchester United tergolong royal dalam belanja pemain. Tercatat, klub yang bermarkas di Old Trafford ini menjadi tim terboros di Eropa dalam 10 tahun terakhir.

Manajer interim Manchestetr United, Ralf Rangnick (dua dari kiri) memberikan selamat kepada para pemainnya pasca menang 3-1 atas Brentford dalam laga tunda pekan ke-17 Liga Inggris di Brentford Community Stadium, Kamis (20/1/2022) dini hari WIB. [AFP]

Dilansir dari CIES Football Observatory, untuk urusan belanja pemain dalam satu dekade terakhir, Manchester United telah menggelontorkan sekitar dana 1,3 miliar poundsterling atau Rp25,2 triliun.

Baca Juga:
2 Pemain Bintang Absen Bela Malaysia di Piala AFF U-23 2022, Rival Untung?

Dari total dana belanja itu, Manchester United hanya menerima pemasukan sebesar 396 juta poundsterling (Rp7,7 triliun) dari penjualan pemain.

Dengan kata lain, Manchester United memiliki pengeluaran bersih sebesar 909 juta poundsterling untuk belanja pemain. Angka ini membuat Setan Merah menjadi klub Eropa terboros dalam 10 tahun terakhir.

Parahnya lagi, dengan biaya sebesar itu dan pelatih kelas dunia yang didatangkan, Manchester United hanya mampu meraih empat trofi saja dalam satu dekade terakhir.

Baca Juga:
Kevin Diks Kembali Dilirik Shin Tae-yong, FC Copenhagen Kena Imbasnya

Empat trofi itu antara lain Piala FA 2015/16, Community Shield 2016/17, Liga Europa 2016/17, dan Piala Liga Inggris 2016/17 yang didapat di era Louis van Gaal dan Jose Mourinho.

Tak pelak catatan minor ini kian membuat pamor Manchester United menjadi negatif. Apalagi jika dibandingkan rival-rivalnya di Inggris.

Kerugian Rival Manchester United di Inggris

Baca Juga:
Kepala Pacar Paolo Dybala Bocor hingga Bercucuran Darah, Ada Apa?

Dari data yang dirangkum CIES Football Observatory, terlihat bahwa rival Manchester United dalam kategori The Big Six juga mengalami kerugian.

Hanya saja, kerugian yang didapatkan para rivalnya itu tak cenderung masif dan berbanding lurus dengan gelar.

Sebagai contoh, ada Manchester City di belakang Manchester United yang mengalami kerugian sebesar 832 juta poundsterling. Hanya saja, The Citizens mampu meraih 11 gelar domestik dalam periode tersebut.

Selebrasi Edinson Cavani usai cetak gol saat Manchester United tumbangkan Tottenham Hotspur 3-0. (GLYN KIRK / AFP)

Di belakang Manchester City ada Arsenal dengan 492 juta poundsterling yang juga merajai kancah domestik seperti Piala FA yang diikuti Everton (362 juta poundsterling) dan Aston Villa (358 juta poundsterling).

Lalu di daftar ini pula ada nama Chelsea yang mengalami kerugian minim yakni 349 juta poundsterling dan mampu meraih beragam gelar domestik dan Eropa.

Daftar kerugian ini disusul oleh West Ham United (315 juta poundsterling) dan diikuti oleh Liverpool (292 juta poundsterling) serta Tottenham Hotspur (283 juta poundsterling).

Kontributor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Load More