Bolatimes.com - Liga Champions menjadi salah satu ajang paling prestise di sepak bola dewasa ini. Banyak klub-klub besar rela menggelontorkan banyak uang dan merelakan prestasi di domestik untuk menjuarai ajang tersebut.
Sejak bergulir dengan European Cup Winners atau Piala Champions Eropa, banyak tim besar di seluruh penjuru benua biru saling sikut untuk meraih ‘Si Kuping Besar’.
Namun dalam perjalanannya meraih titel tersebut terbilang tak mudah karena harus berhadapan dengan tim-tim terbaik di seluruh Eropa.
Sebelum Real Madrid mencetak Hattrick juara Liga Champions pada 2016, 2017, dan 2018 secara beruntun, tak ada tim yang berhasil merengkuhnya secara Back-to-Back.
Bahkan saat ini saja, sulit bagi tim besar memenangi Liga Champions sehingga harus berpuasa belasan tahun lamanya.
Kira-kira, tim besar mana yang telah lama puasa gelar Liga Champions?
Raksasa Inggris, Manchester United, terakhir kali menjadi juara Liga Champions pada 2008. Sejak saat itu, Setan Merah belum pernah lagi memenangkannya.
Man United sendiri dikenal sebagai salah satu tim papan atas di Liga Champions. Total 3 gelar telah diraih The Red Devils sejak berdiri yakni pada tahun 1968, 1999, dan 2008.
4. AC Milan
Real Madrid merupakan penguasa Liga Champions dengan 13 gelarnya. Di belakang Los Blancos, ada AC Milan yang telah memenangkan Si Kuping Besar sebanyak 7 kali.
Namun gelar Liga Champions terakhir yang direngkuh AC Milan terjadi pada 2007. Setelahnya, Rossoneri melempem dan bahkan kerap absen dari ajang ini.
3. Borussia Dortmund
Mungkin Borussia Dortmund hanya dianggap kuda hitam dalam beberapa edisi Liga Champions ini. Namun, Die Borussen pernah menjadi penguasa Eropa saat menjuarai Si Kuping Besar pada 1997.
Nyatanya, prestasi di tahun 1997 itu menjadi prestasi pertama dan terakhir Dortmund di Liga Champions hingga tahun 2021.
Dortmund sejatinya punya kesempatan menambah gelar tersebut pada 2013. Sayang di partai final Die Borussen takluk dari rival senegaranya, Jerman.
2. Juventus
Juventus pun menjadi klub besar yang telah lama tak menggenggam Si Kuping Besar. Terakhir kali Si Nyonya Tua menjuarai Liga Champions terjadi pada tahun 1996.
Juventus pun sebenarnya hampir merengkuhnya kembali di tahun 2015 dan 2017. Sayang di dua final terakhirnya itu, Bianconeri tumbang di wakil Spanyol, Barcelona dan Real Madrid.
Mirisnya lagi, Juventus punya catatan buruk di ajang Liga Champions. Kendati telah memenangkan 2 gelar, Bianconeri ternyata telah tumbang 7 kali di partai final.
Belanda pernah mendominasi Eropa lewat tim nasionalnya dan klub-klubnya. Salah satu klub asal negeri kincir angin yang pernah menguasai benua biru adalah Ajax Amsterdam.
Meski saat ini Ajax berstatus kuda hitam di Liga Champions, De Godenzonen nyatanya punya sejarah panjang di ajang tersebut dengan raihan 3 gelar.
Adapun gelar Liga Champions terakhir yang didapat Ajax terjadi pada tahun 1995 silam saat De Godenzonen dilatih Louis van Gaal.
Berita Terkait
-
Ini Nilai Biaya Gila jika Manchester United Benar-Benar Ingin Singkirkan Pelatih Ten Hag
-
Link Live Streaming Resmi dan Jadwal Semifinal Piala FA: Man United Jumpa Klub Divisi 2 Usai Duel Gila vs Liverpool
-
Olivier Giroud Siap Bikin Kejutan, Siap-Siap AC Milan Gigit Jari
-
5 Ribu Gol Pulisic di AC Milan Bikin Merinding, Legenda Brasil Bisa Geleng-Geleng
-
VAR Selamatkan Setan Merah dan Gol Telat Casemiro Bikin Manchester United Harus Ladeni Liverpool
-
Erik ten Hag Dipastikan Terusir, Ini 3 Kandidat Pelatih Manchester United, Zinedine Zidane Paling Dijagokan
-
Drawing 16 Besar Liga Europa, Final Dini AC Milan vs Liverpool, Siapa yang Atur?
-
Manchester United Makin Terpuruk, Erik Ten Hag Tenggelamkan Setan Merah di Neraka Liga Inggris?
-
Ruh Setan Merah Benar-Benar Mati, Manchester United Lawan Tim Papan Bawah Saja Kalah
-
Pengalaman Thomas Doll Berhadapan Dengan Erik ten Hag dan Jurgen Klopp, Doll Punya Catatan Bagus
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
Lamine Yamal, Bocah 16 Tahun 362 Hari Cetak Gol di Euro 2024
-
Bek Timnas Indonesia Akan Jaga Striker Italia di Laga Perdana Serie A
-
Jadwal Perempatfinal Euro 2024, Jerman vs Spanyol hingga Portugal vs Prancis
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Dilepas Gratis SC Heerenveen, Media Belanda Bongkar Masa Depan Gelandang Timnas Indonesia
-
Ambisi Granit Xhaka Bisa Semulus Bayer Leverkusen? Percaya Timnas Swiss Juara di Bawah Kendali Murat Yakin
-
BUBUK! Jerman Memang Keterlaluan, Andy Robertson Buka-bukaan Skotlandia Hancur di Laga Pertama Euro 2024 Grup A
-
Ini Tiga Negara yang Baru Bergabung ke Babak Final Euro 2024
-
Jadwal Vietnam vs Indonesia Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Putaran Kedua
-
5 Fakta Menarik Jelang Laga Euro 2024, Tiket Nonton Tahap Pertama Jadi Buruan Suporter