Bolatimes.com - Alireza Beiranvand memang tak membawa Timnas Iran juara di Piala Dunia 2018. Hanya, aksinya mementahkan sepakan penalti Cristiano Ronaldo membuat namanya seketika mendunia.
Momen itu memang sudah terjadi 3 tahun lalu dan nama Alireza mungkin tak akan pernah dilupakan. Tapi, ada cerita pilu di balik namanya yang kini kadung besar di Eropa.
Alireza lahir dan besar bukan dari keluarga berkecukupan. Kenyataan paling pahit yang pernah dialaminya adalah tinggal berpindah-pindah semasa kecilnya. Sang ayah, Morteza Beiranvand, hanya pengembala kambing.
Baca Juga:
Profil Alexis Saelemaekers, Pemain AC Milan yang Ribut dengan Pelatih Lazio
Namun, Alireza punya tekad untuk menjadi pesepak bola. Apa boleh buat, sang ayah sedikit mengerinyitkan dahi ketika sang anak menyampaikan cita-citanya.
Dalam wawancara Alireza dengan The Guardian, dia mengatakan bahwa ayahnya pernah menyobek jersi sepak bola dan sarung tangan miliknya agar tak lagi bermain bola.
"Ayah tak menyukai jika saya terus bermain bola. Dia meminta saya mencari pekerjaan yang lain," kata Alireza.
Baca Juga:
Gara-gara Cristiano Ronaldo, Para Pemain Man United Takut Makan Junk Food
Alireza akhirnya membuat keputusan. Dia minggat dari Lorestan ke Teheran. Di tempat tujuannya, bahkan dia sempat tidur di pinggir toko sepanjang jalan tersebut.
Setelah sampai di Teheran, Alireza terus berupaya mewujudkan mimpinya. Satu yang paling diingatnya adalah mendaftarkan diri ke klub lokal kendati harus mengeluarkan biaya.
Sadar tak punya banyak uang, Alireza juga melakukan kerja sampingan untuk mencari pundi-pundi uang. Beberapa di antaranya adalah seperti mencuci mobil, menyapu jalan hingga pelayan restoran di jalanan.
Baca Juga:
Jadi Idola Baru, Fan FK Senica Gaungkan Nama Egy Maulana Vikri di Stadion
Pekerjaan itu bukannya tanpa dampak. Sebab, Alireza sempat dipecat dari klubnya terdahulu Homa FC karena kedapatan berlatih dengan tim lain, yang tak lain ada Naft Tehran.
Naft Tehran memutuskan memberi kesempatan kedua untuk Alireza meski mereka mengetahui tindakan ceroboh kiper berpostur 194 cm tersebut. Kesempatan itu nyatanya tak disia-siakan Alireza.
Alireza semula tampil di tim U-23 Naft Tehran. Namun, ia kemudian dipanggil ke tim utama karena kepiawaiannya.
Baca Juga:
Profil Paulo Henrique, Mesin Gol Persiraja Banda Aceh di Liga 1 2021
Di musim 2014, Alireza memperpanjang kontraknya bersama Naft Tehran. Namun hanya dua musim sebelum pindah ke Persepolis, salah satu klub terbaik di Iran, pada musim 2016.
Pada 2017, Alireza Beiranvand sukses memecahkan rekor tak kebobolan di Liga Iran. Ia kemudian masuk ke dalam nominasi pemain terbaik FIFA. Ia pun juga berhasil menjadi juara Liga Iran di musim 2018 dan 2020.
Berita Terkait
-
Ilmu Serang Balik Timnas Indonesia Lemah, Pemain Belakang Banyak Salah, Elkan Baggott Optimistis
-
4 Data Fakta Timnas Indonesia Dirujak Iran, Masih Boleh Percaya Diri Tampil di Piala Asia 2023?
-
Orang Dalam Bocorkan Kelemahan Iran, Timnas Indonesia Bisa Cetak Gol dengan Catatan!
-
9 Pemain Naturalisasi Jebolan Eropa, Menakar Kekuatan Iran Lawan Berat Timnas Indonesia di Grup D Piala Asia 2023
-
Peta Kekuatan Libya dan Iran yang akan Jadi Lawan Timnas Indonesia di Laga Uji Coba
-
Gagal Tirukan Pratama Arhan, Momen Konyol Pemain Timnas Iran Lakukan Lemparan ke Dalam Jarak Jauh
-
Profil Alireza Beiranvand, Pemain Asia dengan Lemparan Terjauh di Sepak Bola, Kalahkan Pratama Arhan
-
Pesepak Bola Iran Ditahan karena Pesta Miras Bersama Wanita di Malam Tahun Baru
-
Profil Amir Nasr-Azadani, Pemain Timnas Iran yang Terancam Dihukum Gantung karena Kampanyekan Hak Perempuan
-
Tembak Mati Warganya saat Rayakan Kekalahan Iran dari Piala Dunia 2020, Sejumlah Aparat dan Kepala Polisi Ditahan
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
Lamine Yamal, Bocah 16 Tahun 362 Hari Cetak Gol di Euro 2024
-
Bek Timnas Indonesia Akan Jaga Striker Italia di Laga Perdana Serie A
-
Jadwal Perempatfinal Euro 2024, Jerman vs Spanyol hingga Portugal vs Prancis
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Dilepas Gratis SC Heerenveen, Media Belanda Bongkar Masa Depan Gelandang Timnas Indonesia
-
Ambisi Granit Xhaka Bisa Semulus Bayer Leverkusen? Percaya Timnas Swiss Juara di Bawah Kendali Murat Yakin
-
BUBUK! Jerman Memang Keterlaluan, Andy Robertson Buka-bukaan Skotlandia Hancur di Laga Pertama Euro 2024 Grup A
-
Ini Tiga Negara yang Baru Bergabung ke Babak Final Euro 2024
-
Jadwal Vietnam vs Indonesia Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Putaran Kedua
-
5 Fakta Menarik Jelang Laga Euro 2024, Tiket Nonton Tahap Pertama Jadi Buruan Suporter