Muhammad Ilham Baktora
Aksi Christian Pulisic cetak gol saat Amerika Serikat kalahkan Iran 1-0 di Piala Dunia 2022. (Twitter)

Bolatimes.com - Kasus penembakan warga sipil yang terjadi di Iran seusai Timnas Iran gagal melaju ke babak 16 besar Piala Dunia 2022 melawan Amerika Serikat terungkap. Kepala polisi dan sejumlah jajarannya ditahan dan segera mendapat hukuman.

Mehran Samak (27) meninggal di utara kota Bandar Anzali pada 30 November lalu, setelah terkena peluru senapan, ujar salah satu media hukum Mizan Online dikuti dari AFP, Jumat (9/12/2022).

Seorang pejabat polisi mengatakan kepada kantor berita negara IRNA, Samak terbunuh "dalam suatu kerumunan", setelah kekalahan tim Iran dari musuh bebuyutan Amerika Serikat.

Baca Juga:
Punya Target Tinggi di Piala AFF 2022, Witan Sulaeman Tak Ingin Timnas Jadi Runner-up Lagi

Kekalahan di Qatar itu menyingkirkan Iran dari turnamen tersebut dan mendapat tanggapan beragam dari pendukung pro dan anti-pemerintah.

"Almarhum Mehran Samak terkena senapan dan meninggal karena luka-lukanya," kata Kolonel Mahmoud Rajabi, penasihat hukum kepolisian provinsi Gilan.

Dia mengatakan kepada IRNA sejumlah tersangka telah ditangkap dalam penyelidikan, tetapi laporan itu tidak mengidentifikasi siapa tersangka yang ditangkap.

Baca Juga:
3 Kontestan Piala Dunia 2022 Disanksi FIFA Ratusan Juta, Ada yang Permalukan Argentina

"Sejumlah orang, termasuk Kolonel Jafar Javanmardi, mantan komandan kepolisian Bandar Anzali, sedang diselidiki," kata Rajabi.

Seorang pengacara yang mewakili keluarga Samak menulis di media sosial bahwa kepala polisi kota adalah salah satu dari mereka yang ditangkap, menurut kantor berita Tasnim.

"Seminggu setelah kematian Mehran Samak dan berdasarkan bukti-bukti, Jafar Javanmardi, Komandan Polisi [Bandar] Anzali ditempatkan dalam penahanan pra-sidang," kata pengacara, Majid Ahmadi.

Baca Juga:
Momen Rachmat Irianto Jadi Tukang Parkir, Netizen Syok saat Lihat Uang yang Dihitung

Ahmadi menuduh Javanmardi telah didakwa melanggar aturan penggunaan senjata api yang mengakibatkan kematian Mehran Samak.

Kepolisian setempat mengatakan kepada Tasnim bahwa mereka mungkin mengajukan gugatan terhadap Ahmadi atas jabatannya.

Kelompok-kelompok hak asasi asing mengatakan, bahwa Samak telah ditembak mati oleh pasukan keamanan Iran setelah membunyikan klakson mobilnya selama perayaan setelah kekalahan Iran di Piala Dunia.

IRNA mengutip Rajabi, penasihat hukum polisi, yang mencatat masalah ini sangat penting. Mereka akan mengumumkan hasilnya di pengadilan nanti.

Iran telah dicengkeram oleh protes sejak kematian Mahsa Amini, 16 September dalam tahanan kepolisian. Mahsa ditangkap menyusul dugaan melanggar aturan berpakaian ketat Republik Islam Iran untuk perempuan.

Seorang jenderal Iran mengatakan pekan lalu bahwa lebih dari 300 orang tewas, termasuk puluhan personel keamanan.

Korban terbaru dari organisasi non-pemerintah Hak Asasi Manusia Iran yang berbasis di Norwegia menunjukkan setidaknya 458 orang telah dibunuh oleh pasukan keamanan dalam protes nasional yang sedang berlangsung. [ANTARA]

Load More