Bolatimes.com - Doping menjadi salah satu hal yang dilarang di sepak bola. Meski dilarang, tetap saja ada beberapa pemain ternama yang ketahuan memakai doping.
Sebagai informasi, doping adalah penggunaan zat terlarang dalam olahraga. Tak hanya di sepak bola, penggunaan doping juga dilarang di olahraga manapun.
Penggunaan doping sendiri bertujuan untuk meningkatkan performa atlet dalam suatu olahraga kompetitif. Alhasil hal tersebut dirasa curang dan mulai dilarang di berbagai cabang olahraga.
Baca Juga:
Shin Tae-yong akan Pantau Pertandingan Liga 1 Lewat Televisi
Di sepak bola sendiri, penggunaan doping biasa terjadi. Tak pelak, banyak pemain harus merasakan hukuman akibat penggunaan doping tersebut.
Sederet pesepak bola ternama pun pernah merasakan hukuman akibat doping. Siapa sajakah pemain tersebut? Berikut daftarnya.
1. Pep Guardiola (Brescia)
Baca Juga:
Momen Istri Dirtek Arsenal Marah, Acungkan Jari Tengah ke Fans
Selepas meninggalkan Barcelona, Pep Guardiola berpetualang ke Italia dengan bergabung Brescia pada musim panas 2001.
Hanya beberapa bulan saja, Guardiola harus menerima hukuman larangan bertanding empat bulan karena dinyatakan positif mengkonsumsi Steroid Nandrolone.
Zat terlarang itu ternyata tak dikonsumsinya langsung, melainkan dari suplemen yang diminumnya. Meski demikian, hukuman pun tetap dijatuhkan padanya.
Baca Juga:
Kisah Obi Mikel, PHP Manchester United dan Pilih Gabung Chelsea
2. Jaap Stam (Lazio)
Masih dari Italia, ada nama bek kenamaan Jaap Stam yang harus dihukum larangan bertanding selama lima bulan.
Ia dihukum karena menggunakan Nandrolone saat membela Lazio melawan Atalanta pada 2001 silam. Sebelumnya, Jaksa Anti Doping Italia hendak memberinya hukuman 10 bulan.
Baca Juga:
Daftar Kota di Luar Jabodetabek yang akan Jadi Venue Liga 1 2021
3. Frank de Boer (Barcelona)
Dari Barcelona, ada nama Frank de Boer yang harus menerima skorsing setelah kedapatan menggunakan Steroid Nandrolone saat bertanding di Piala UEFA.
Tadinya De Boer terkena sanksi selama 1 tahun. Namun Komite Banding UEFA mengurangi skorsnya menjadi dua bulan karena ia tak sengaja menggunakan doping karena terkontaminasi dalam suplemen yang ia konsumsi.
4. Edgar Davids (Belanda)
Edgar Davids menjadi salah satu gelandang andalan Belanda. Sayang ia harus absen di Piala Dunia 2002 karena mendapat skorsing akibat doping.
Edgar Davids sebelumnya diskorsing selama 16 bulan dan dikurangi menjadi empat bulan. Hal ini lantaran ia mengajukan banding dan beralasan tingginya zat Nandrolone yang ia miliki karena obat-obatan homeopati yang ia konsumsi.
5. Carlos Gurpegui (Athletic Bilbao)
Pada 1 September 2002, Carlos Gurpegui mencetak dua gol di balik kemenangan Athletic Bilbao atas Real Sociedad dengan skor 4-2.
Setelahnya dilakukan tes doping dan Gurpegui positif menggunakan Steroid Nandrolone. Alhasil ia dijatuhi hukuman selama dua tahun pada November 2003.
6. Fernando Couto (Lazio)
Jaap Stam tak hanya menjadi satu-satunya pemain Lazio yang terindikasi doping. Ada nama Fernando Couto yang juga harus mendapat skorsing akibat doping.
Couto bahkan harus diskorsing selama 10,5 bulan dan mendapat denda 45 ribu dolar dari pihak Serie A karena kedapatan memakai doping.
7. Romario (Brasil)
Penyerang tajam asal Brasil, Romario, juga tak luput dari kasus doping. Berbeda dengan pemain lainnya, ia menggunakan zat doping Finasteride untuk mencegah kerontokan rambut.
Namun tetap saja Romario harus mendapat hukuman di mana ia diskors selama empat bulan.
8. Abel Xavier (Middlesbrough)
Pemain berambut nyentrik ini harus mendapat skor selama 18 bulan saat diketahui positif doping di laga Piala UEFA antara Middlesbrough melawan Skoda Xanthi pada 29 September 2005.
Diketahui, Abel Xavier menggunakan Methandienone, zat yang masuk daftar terlarang Badan Anti-Doping Dunia.
Berita Terkait
-
Ngeri! Barcelona Belum Selesai, Ini 4 Pemain Incaran untuk Musim Ini
-
Ngeri! Pemain Incaran Sebut Barcelona Disebut Miskin, Hina gak sih?
-
Kekuatan Napolis di Tangan Pelatih Francesco Calzona, Barcelona Jangan Lengah
-
Usai Barcelona Dibantai Villarreal, Xavi Hernandez bakal Angkat Kaki dari Kursi Pelatih
-
Roberto Mancini Menjadi Pelatih Termahal di Piala Asia 2023, Mengalahkan Bayaran Pep Guardiola di Manchester City
-
Liverpool Diprediksi Juara, Persaingan Ketat Lima Besar Makin Panas, Pep Guardiola Mulai Bicara Gelar Liga Inggris
-
Hasil UCL: FC Barcelona Mirip Manchester United tapi Beda Nasib Saja
-
Atletico Bungkam Wakil Serie A Lazio, Tiket 16 Besar Sudah di Tangan
-
Jalan Tol Manchester City di Grup C Liga Champions, Pep Senyum Full
-
Joao Felix Tak Hormati Atletico Madrid dan Sindir Diego Simeone? Striker FC Barcelona Bicara soal Selebrasinya
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
Lamine Yamal, Bocah 16 Tahun 362 Hari Cetak Gol di Euro 2024
-
Bek Timnas Indonesia Akan Jaga Striker Italia di Laga Perdana Serie A
-
Jadwal Perempatfinal Euro 2024, Jerman vs Spanyol hingga Portugal vs Prancis
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Dilepas Gratis SC Heerenveen, Media Belanda Bongkar Masa Depan Gelandang Timnas Indonesia
-
Ambisi Granit Xhaka Bisa Semulus Bayer Leverkusen? Percaya Timnas Swiss Juara di Bawah Kendali Murat Yakin
-
BUBUK! Jerman Memang Keterlaluan, Andy Robertson Buka-bukaan Skotlandia Hancur di Laga Pertama Euro 2024 Grup A
-
Ini Tiga Negara yang Baru Bergabung ke Babak Final Euro 2024
-
Jadwal Vietnam vs Indonesia Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Putaran Kedua
-
5 Fakta Menarik Jelang Laga Euro 2024, Tiket Nonton Tahap Pertama Jadi Buruan Suporter