Bolatimes.com - Juventus menjadi salah satu klub tersukses di Italia. Kebesaran nama tim berjuluk Si Nyonya Tua ini tak lepas dari deretan prestasi yang pernah mereka ukir.
Kebesaran nama Juventus tak lepas dari statusnya sebagai salah satu klub tertua di dunia. Tim yang juga memiliki julukan Bianconeri ini berdiri pada 1897 silam di kota Turin, Piemonte.
Pertama kali Juventus bergabung dalam kompetisi resmi yakni pada 1900 dan mulai meraih gelar perdana liga lima tahun berselang.
Baca Juga:
Kode Keras, Pratama Arhan Ingin Punya Pacar seperti Vanesha Prescilla
Di awal berdirinya, Juventus sempat mendominasi sepak bola Italia selama hampir empat dekade sejak 1920 an. Alhasil mereka mendapat penghargaan yakni bintang kehormatan di kostum karena mampu memenangi gelar liga sebanyak 10 kali.
Penghargaan itu menjadikan Juventus tim pertama di Italia yang mampu mendapat bintang kehormatan pada musim 1957-58.
Roda pun tak selalu di atas. Di era 1960 an, dominasi Juventus sempat terhenti dengan hanya memenangi satu gelar liga saja pada musim 1966-1967.
Baca Juga:
Kerap Dipakai Pemain, Ini Fungsi Rompi Hitam yang Mirip Bra
Setelahnya, Juventus bangkit kembali di era 1970 hingga awal 2000. Kesuksesan ini menahbiskan Juventus sebagai tim terkuat di Italia.
Sayangnya, status tersebut tercoreng karena skandal Calciopoli atau pengaturan skor yang membuat Juventus harus merasakan degradasi ke Serie B.
Calciopoli sebagai Biang Kerok Degradasi Juventus
Baca Juga:
Go Public, Pevoli Yolla Yuliana Bagikan Potret Mesra dengan Pebasket Timnas
Fabio Capello selaku pelatih Juventus saat itu, berhasil membawa Si Nyonya Tua meraih Scudetto di musim 2004-2005 dan 2005-2006.
Sayangnya, pada Mei 2006 sebuah skandal yang mencoreng wajah sepak bola Italia terungkap. Skandal tersebut adalah Calciopoli.
Di skandal Calciopoli ini terdapat aksi suap, korupsi dan pengaturan skor yang melibatkan banyak klub Italia. Tak hanya klub, skandal ini juga melibatkan pihak berwajib, politisi, pemain dan bahkan wasit.
Baca Juga:
Hadiri Festival Film Cannes, Georgina Rodriguez Pamer Cincin Seharga Rp11 M
Setelah dilakukan investigasi mendalam, pada Mei 2006 Luciano Moggi selaku Direktur Juventus dinyatakan bersalah karena terlibat dengan penunjukkan wasit pertandingan.
Selain itu, dalam skandal Calciopoli ini terkuak beberapa percakapan telepon antara manajer tim dan organisasi wasit sepanjang musim 2004-2005 dan 2005-2006.
Karena skandal ini, Juventus pun mendapat hukuman sangat berat yakni pengurangan sembilan poin, harus terdegradasi ke Serie B, dan pencopotan gelar juara 2004-2005 dan 2005-2006.
Gelar juara di dua musim itu dicopot dan diberikan kepada rival abadi Juventus sendiri, yakni Inter Milan. Putusan tersebut keluar pada 14 Juni 2006, saat Italia tengah berjuang di Piala Dunia 2006 sebelum keluar menjadi kampiun.
Putusan tersebut pun membuat beberapa deretan bintang Juventus harus menentukan pilihan antara setia atau keluar dari Bianconeri.
Deretan bintang seperti Zlatan Ibrahimovic, Patrick Vieira, Gianluca Zambrotta, dan lainnya memutuskan meninggalkan Juventus akibat putusan tersebut.
Sedangkan beberapa bintang lainnya seperti Pavel Nedved, Alessandro Del Piero, Gianluigi Buffon dan David Trezeguet memutuskan bertahan dan bermain di Serie B bersama Juventus.
Kesertaan Juventus di Serie B pun tak berlangsung lama. Hanya dalam satu musim, Bianconeri yang dilatih mantan pemainnya, Didier Deschamps, berhasil promosi ke Serie A.
Berita Terkait
-
Jay Idzes Resmi Debut di Serie A Italia, Tampil Starter Lawan Fiorentina
-
Bek Timnas Indonesia Akan Jaga Striker Italia di Laga Perdana Serie A
-
5 Ribu Gol Pulisic di AC Milan Bikin Merinding, Legenda Brasil Bisa Geleng-Geleng
-
Harapan Shin Tae-yong Punggawa Timnas Bisa Lebih Banyak Main di Eropa, Pemain Keturunan Ini Jadi Sorotan STY
-
Inter Milan 'Kedinginan di Puncak' Serie A, Juventus Sanggup Kejar 12 Poin?
-
Kekuatan Napolis di Tangan Pelatih Francesco Calzona, Barcelona Jangan Lengah
-
Prediksi Pertandingan Atalanta vs Frosinone Liga Italia 16 Januari 2024
-
Dinaturalisasi Timnas, Thom Haye Langsung Masuk Pantauan Tim Liga Italia Milik Pengusaha Indonesia
-
Gelandang Persib Kenang Pengalaman dan Tekanan di Si Nyonya Tua
-
Tiga 'Ritual' Stefano Beltrame Sebelum Bertanding, Sudah Dipraktikkan di Persib, Belum?
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
Lamine Yamal, Bocah 16 Tahun 362 Hari Cetak Gol di Euro 2024
-
Bek Timnas Indonesia Akan Jaga Striker Italia di Laga Perdana Serie A
-
Jadwal Perempatfinal Euro 2024, Jerman vs Spanyol hingga Portugal vs Prancis
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Dilepas Gratis SC Heerenveen, Media Belanda Bongkar Masa Depan Gelandang Timnas Indonesia
-
Ambisi Granit Xhaka Bisa Semulus Bayer Leverkusen? Percaya Timnas Swiss Juara di Bawah Kendali Murat Yakin
-
BUBUK! Jerman Memang Keterlaluan, Andy Robertson Buka-bukaan Skotlandia Hancur di Laga Pertama Euro 2024 Grup A
-
Ini Tiga Negara yang Baru Bergabung ke Babak Final Euro 2024
-
Jadwal Vietnam vs Indonesia Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Putaran Kedua
-
5 Fakta Menarik Jelang Laga Euro 2024, Tiket Nonton Tahap Pertama Jadi Buruan Suporter