Rauhanda Riyantama
Aksi Paul Poga saat gagal mengeksekusi penalti ke gawang Wolverhampton di Stadion Molineux Stadium, Sabtu (17/8/2019). (PAUL ELLIS / AFP)

Bolatimes.com - Usai gagal mengeksekusi penalti pada pertandingan melawan Wolverhampton Wanderers yang berkesudahan dengan skor 1-1, Selasa (20/8) dini hari WIB, Paul Pogba jadi bulan-bulanan warganet di media sosial Twitter. Bahkan, beberapa di antaranya melakukan tindakan rasial terhadap gelandang asal Prancis tersebut.

Mengetahui situasi ini, Manchester United selaku klub yang menaungi Pogba ikut geram. Kubu Setan Merah siap mengambil tindakan tegas kepada siapa pun yang melakukan pelecehan dan diskiriminasi itu.

''Semua orang di Manchester United merasa jijik dengan pelecehan rasial yang ditujukan kepada Pogba, dan kami benar-benar mengutuk tindakan [rasial] itu,'' demikian pernyataan resmi klub, seperti dikutip dari The Guardian.

Baca Juga:
Luka Jovic Malah Tertawa usai Diisuk Bakal Dipinjamkan ke Klub Lain

''Orang-orang yang melemparkan pandangan rasial itu tidak mewakili nilai-nilai klub ini. Tindakan itu mendorong fans sejati kami untuk juga menentang aksi tersebut,'' tandasnya.

Selain pihak klub, rekan setim Pogba juga turut buka suara. Adalah Marcus Rashford dan Harry Maguire yang melontarkan kicauan bernada pembelaan di akun Twitter pribadi mereka.

''Menjijikan. Twitter perlu melakukan sesuatu untuk mencegah hal ini terulang kembali. Setiap akun harus diverifikasi data asli si pengguna. Hentikan aksi menyedihkan ini,'' ujar Maguire.

Baca Juga:
Ronaldo Ikut Kritik Transfer Gila-gilaan Belakangan Ini

''Cukup sekarang! Manchester United adalah keluarga. Paul Pogba adalah bagian besar dari keluarga itu. Kamu serang dia, berarti kamu serang kita semua,'' lanjut Rashford.

Manchester United sendiri memiliki cara unik untuk mencegah tindakan rasial kembali terulang. Setan Merah mengampanyekan kesetaraan ras dengan tagar khusus, yakni #AllRedAllEqual atau 'Semua Merah Adalah Sama'.

Sebagai informasi, Paul Pogba bukan satu-satunya pemain yang mendapat perlakuan rasial setidaknya hingga pekan kedua Liga Primer Inggris 2019/2020. Nama-nama seperti Tammy Abraham (Chelsea) dan Yakou Meite (Reading) lebih dulu mengalami diskriminasi tersebut usai gagal membawa timnya membukukan kemenangan.

Baca Juga:
Ronaldo Sebut 2018 Adalah Tahun Paling Sulit Buat Dirinya

Load More