Bolatimes.com - Legenda tim nasional Spanyol, Xavi Hernandes angkat bicara terkait hasil buruk dua mantan rekannya saat di Barcelona, Lionel Messi dan Neymar Jr di Piala Dunia 2018, keduanya harus pulang lebih awal di babak 16 besar dan 8 besar.
Lionel Messi gagal membawa Argentina ke babak 8 besar setelah dikalahkan Prancis dengan skor 2-3. Nasib Neymar sedikit lebih baik dibanding dua nama diatas, Brasil baru tersingkir pada babak 8 besar setelah dikalahkan Belgia 1-2.
Menurut Xavi, Neymar akan menjadi penerus untuk memperebutkan gelar pemain terbaik dunia yang selama ini selalu dimenangkan oleh Ronaldo dan Messi.
Baca Juga:
Luis Enrique Jadi Kandidat Kuat Pelatih Timnas Spanyol
"Saat ini, ya. Dia (Neymar -red) adalah penerus yang jelas untuk Messi dan Cristiano. Dia yang nomor satu," kata Xavi dilansir dari AS.
Xavi sendiri tak kaget melihat gaya bermain Neymar yang sering melakukan jatuh yang berlebihan ketika dilanggar, menurutnya justru itu adalah karakter yang dimiliki Neymar dan sulit untuk mengubahnya.
"Begitulah cara dia bermain dan itu sulit diubah. Saya mengerti itu menyebabkan masalah, beberapa orang berpikir dia terlalu banyak diving tetapi apa yang tidak dapat anda kritik kepadanya adalah kepribadiannya; dia akan selalu mengambil pemain atau membawa beban tim di pundaknya dan saya lebih suka memiliki pemain seperti itu daripada seseorang yang bersembunyi, atau takut mengambil risiko," jelas Xavi.
Baca Juga:
Kecewa, Suporter Sambut Timnas Brasil dengan Lemparan Batu?
Ketika Neymar masih di Barcelona, Xavi mengungkapkan bahwa Skuat Blaugrana tidak pernah menegur Neymar terkait aksi kekanak-kanakannya, menurut Xavi pemain Barcelona sudah sama-sama dewasa untuk menentukan apa yang ia lakukan.
Soal polemik Lionel Messi dan Argentina, Xavi menilai ada permasalahan internal di skuat Argentina yang membuat seluruh staff pelatih hingga pemain tidak tenang saat bermain di Piala Dunia.
Salah satu beban berat Messi cs adalah catatan buruk Argentina di Piala Dunia, mereka terakhir menjuarai turnamen empat tahunan ini pada 1986. Rentetan prestasi Messi bersama Barcelona memberikan ekspektasi tinggi bagi tim Argentina, suporter dan Messi sendiri.
Baca Juga:
Es Krim Berlabel CR7 Siap Sambut Kedatangan Ronaldo di Juventus
"Mereka sudah mencoba, mereka tidak memainkan sepak bola yang buruk. Tetapi ketika Anda mencoba bermain dengan ketegangan ekstra, itu sangat sulit. Saya telah melalui hal yang sama di Spanyol, bermain dengan orang-orang yang tidak menginginkan bola, dan itu menciptakan ketegangan yang tidak perlu. Anda tidak bisa keluar ke lapangan dan menderita seperti itu."
Ada kecemasan tertentu dengan Argentina, mereka belum memenangkan Piala Dunia sejak 1986. Anda membutuhkan kepribadian yang kuat untuk ingin memiliki bola di kaki Anda, untuk melepaskan diri dari rasa urgensi ini," papar Xavi.
Pemain yang kini bermain untuk klub Arab, Al-Sadd SC itu menilai Lionel Messi tidak cukup bahagia saat berseragam Argentina ketimbang saat ia berseragam Barcelona.
Baca Juga:
Sebelum Laga Semifinal, Hazard Harus Saksikan Video Mbappe
Xavi juga bisa merasakan apa yang Messi rasakan, kurang lengkap rasanya jika tidak ada trofi Piala Dunia diantara prestasi gemilang di level klub atau individual.
Berita Terkait
-
Fabio Quartararo Tak Ingin Kendorkan Semangat di MotoGP Jerez
-
Jadwal MotoGP Spanyol 2024, Diggia dan Bezzecchi Mengaku Optimistis
-
Dani Pedrosa hanya Perlu Mengatakan 'Iya', Direktur KTM Buka Peluang untuk Jadi Wildcard Kembali
-
Ngeri! Barcelona Belum Selesai, Ini 4 Pemain Incaran untuk Musim Ini
-
5 Negara Kandidat Kuat Juara Euro 2024, No 4 Ingin Ukir Sejarah
-
Prediksi Euro 2024: 5 Pertandingan Babak Grup Patut Disaksikan, Satu di Antaranya Spanyol vs Italia
-
Tekad Kuat Bawa Portugal Juara Euro 2024, Cristiano Ronaldo Tak Ambil Pusing soal Rekor Pribadi
-
Euro 2024 Pengabdian Terakhir Cristiano Ronaldo untuk Timnas Portugal, CR7 Lupakan Rekor 1.000 Gol Meksi Dibayangi Messi
-
MotoGP Argentina 2024 Dibatalkan
-
Keputusan Berani Leonardo Bonucci demi Bisa Perkuat Timnas Italia Bertarung di Euro 2024
Terpopuler
-
Gagal Finis di Portugal, Bagnaia Langsung Alihkan Fokus ke MotoGP Amerika Serikat
-
Marco Bezzecchi Menumbuhkan Kepercayaan Diri Jelang Balapan MotoGP Portugal 2024
-
Shin Tae-yong Apresiasi Bantuan Erick Thohir, Timnas Indonesia U23 Bisa Berangkat Lebih Awal
-
Soal Kompetisi Liga 1 Ditunda, CEO Bali United dan Pelatih Berbeda Pandangan
-
Pelatih Tim Nasional Indonesia Shin Tae-yong Sampaikan Terimakasih Kepada Klub dan Pelatih Liga 1
Terkini
-
Ini Tiga Negara yang Baru Bergabung ke Babak Final Euro 2024
-
Jadwal Vietnam vs Indonesia Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Putaran Kedua
-
5 Fakta Menarik Jelang Laga Euro 2024, Tiket Nonton Tahap Pertama Jadi Buruan Suporter
-
Ngeri! Pemain Incaran Sebut Barcelona Disebut Miskin, Hina gak sih?
-
Xabi Alonso Benar-Benar akan Jadi Milik Liverpool, Bisa Bikin Bayern Muenchen Gigit Jari
-
Link Live Streaming Resmi dan Jadwal Semifinal Piala FA: Man United Jumpa Klub Divisi 2 Usai Duel Gila vs Liverpool
-
Olivier Giroud Siap Bikin Kejutan, Siap-Siap AC Milan Gigit Jari
-
5 Ribu Gol Pulisic di AC Milan Bikin Merinding, Legenda Brasil Bisa Geleng-Geleng
-
2 Wakil Israel Remuk, Ini 8 Klub yang akan Bertarung di Perempatfinal UEFA Europa Conference League
-
VAR Selamatkan Setan Merah dan Gol Telat Casemiro Bikin Manchester United Harus Ladeni Liverpool