Bolatimes.com - Olah raga dan teknologi sudah menjadi rangkaian yang kini tak terpisahkan. Dengan semakin tingginya tantangan dunia olah raga sekarang, penggunaan teknologi tak dimungkiri menjadi satu bagian strategis. Salah satu contohnya dalam sepak bola.
Menghadapi ajang besar selevel Piala Dunia, teknologi tidak bisa tidak turut berpartisipasi di dalamnya. Terutama untuk mencegah atau meminimalisir terjadinya error di lapangan yang tak mungkin setiap saat bisa terkondisikan dengan baik.
Piala Dunia di Brasil menjadi saksi bagaimana debut teknologi garis gawang sangat membantu kinerja wasit di lapangan dalam mengambil keputusan krusial.
Di Piala Dunia Rusia kali ini teknologi juga turut campur dalam penyelenggaraan pertandingan. Berikut lima teknologi yang mendukung di pentas Piala Dunia 2018 Rusia.
Teknologi VAR
Di tahun ini teknologi dalam bidang olah raga pun makin berinovasi. Satu di antaranya munculnya video assisted referees (VAR). Teknologi ini sudah dipastikan diterapkan dalam ajang Piala Dunia 2018 Rusia.
Penggunaan sistem VAR telah mengalami serangkaian uji coba dan telah diterapkan di sejumlah bidang olah raga seperti rugby, tenis, NFL dan bahkan kriket. Dan hasilnya pun cukup ampuh.
Sistem kerja VAR ini sebenarnya cukup sederhana. Wasit cukup melihat cuplikan video yang disediakan di pinggir lapangan untuk mengetahui situasi yang sekiranya krusial seperti penentuan pinalti, pelanggaran dan keputusan memberikan kartu merah.
Meski sempat mendapat kritik kala digunakan pada ajang Piala FA, FIFA tampaknya tetap keukeuh menggunakan VAR di Piala Dunia kali ini.
Dalam menerapkan sistem VAR, FIFA telah membetuk tim yang terdiri dari tim wasit asisten video khusus yang terdiri dari VAR utama dan tiga asisten VAR akan ditempatkan di Ruang Operasi Video (VOR) di International Broadcast Center Moscow.
VAR dapat berbicara dengan wasit menggunakan sistem radio berbasis serat, sementara 33 kamera siaran dan dua kamera offside langsung ditransmisikan ke VOR menggunakan jaringan yang sama. Delapan dari kamera ini memiliki spesifikasi untuk memantau gerak lambat super dan empat gerakan ultra lambat.
Pada babak knockout nanti, akan ada dua kamera ultra-slow-motion tambahan.
4K UHD Video & VR
Setiap Piala Dunia tampaknya menjadi tanda datangnya teknologi siaran baru dan tahun ini Piala Dunia Rusia menghadirkan teknologi Ultra High Definition (UHD) 4K.
Ada uji coba teknologi 4K di Piala Dunia 2014 Brasil, tetapi di Rusia teknologi 4K benar-benar diterapkan terutama untuk memenuhi kebutuhan para penonton yang memiliki perangkat televisi yang kompatibel.
Kinerja Elektronik dan Sistem Pelacakan
Inovasi utama kedua yang diterapkan FIFA di Piala Dunia Rusia adalah Kinerja Elektronik dan Sistem Pelacakan (EPTS). Sistem berbasis tablet ini akan memberikan informasi soal statistik pemain dan rekaman video secara real time.
Setiap tim akan diberikan tiga tablet, satu untuk analis di stand, satu untuk analis di bangku dan satu lagi untuk tim medis. Rekaman pertandingan akan mengalami penundaan 30 detik, di samping statistik seperti data pemosisian pemain, passing, pressing, kecepatan dan tackles.
EPTS bekerja dengan sistem berbasis kamera dan teknologi yang telah disetujui oleh FIFA pada tahun 2015. Untuk Piala Dunia, data akan dikumpulkan melalui dua kamera pelacakan optik yang terletak di tribun utama, sementara tim juga akan memiliki akses ke pilihan kamera taktis.
5G di Piala Dunia Rusia
Piala Dunia Rusia menjadi yang terdepan dalam penggunaan teknologi 5G. TMS dan Megafon, mitra komunikasi resmi untuk Piala Dunia, akan mengadakan uji coba teknologi ini selama perhelatan Piala Dunia.
Dengan penerapan teknologi ini akan lebih mempermudah bagi para penikmat sepak bola dalam mengakses informasi dan segala macam tentang Piala Dunia.
Dilansir dari Forbes, Ericsson dan MTS mengungkapkan bahwa Piala Dunia Rusia akan menjadi tuan rumah bagi penyebaran terbesar Massive MIMO (teknologi mobile canggih) hingga saat ini, serta pemasangan peralatan radio berkemampuan 5G di lebih dari 40 situs di tujuh dari 11 kota tuan rumah.
Jaringan ini akan mencakup stadion, zona penggemar, dan pusat transportasi serta landmark terkenal, termasuk Lapangan Merah Moskow.
Bola Adidas Telstar
Adidas telah memproduksi bola untuk pertandingan resmi setiap Piala Dunia sejak tahun 1970.
Bola Telstar 18 tahun ini adalah konsep baru dari bola Piala Dunia pertama Adidas dan menampilkan "desain karkas dan panel baru" yang diklaim mampu meningkatkan daya tahan baik di stadion maupun di jalanan.
Tetapi aspek yang paling menarik adalah dimasukkannya chip Near Field Communication (NFC). NFC adalah teknologi yang sama yang menggerakkan hal-hal seperti Apple Pay dan Android Pay dan memungkinkan bola untuk berkomunikasi dengan smartphone.
Ini adalah pertama kalinya chip NFC dimasukkan ke dalam bola pertandingan, sehingga dapat membuka jalan bagi versi masa depan menjadi lebih pintar.
Adidas sebelumnya merilis bola sepak yang disebut miCoach Smart Ball yang menggunakan sensor untuk melacak metrik seperti kecepatan dan lintasan, tetapi tidak pernah cukup tahan lama untuk digunakan dalam permainan.
Berita Terkait
-
Chelsea Juara Dunia, Bonus Rp249 Miliar Mengalir ke Keluarga Jota
-
Jelang Piala Dunia U-17 2025: Timnas U-17 Hadapi Raksasa Afrika dan Asia di Medan
-
Timnas Indonesia U-17 Siap Uji Nyali di Medan! Nova Arianto: Kami Sangat Butuh
-
Bocor! Pemain Keturunan Indonesia Rp31 M Bakal Dinaturalisasi Bareng Mauro Zijlstra
-
Otoritas Pajak AS Getok Chelsea Rp210 M Usai Juara Piala Dunia Antarklub
-
Pilih Jualan Parfum Dibanding Cari Klub Baru, Ini Duit yang Diraup Justin Hubner
-
Media Timur Tengah Remehkan Timnas Indonesia Segrup dengan Arab dan Irak
-
Kapan Tiket Piala Dunia 2026 Resmi Dijual? Begini Kata FIFA
-
Harga Gila Tiket Paket VIP Piala Dunia 2026, Setara Mobil Matic!
-
Timnas Indonesia di Grup Neraka, Pembantu Presiden Prabowo Bilang Begini
Terkini
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Rahasia Gaji Ronaldinho di Barca Legends Dibongkar Eks Rekan Patrick Kluivert
-
Demi Uang Rp1 Triliun, Darwin Nunez Hijrah ke Arab Saudi
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Ronald Koeman Raih Penghargaan Tertinggi Eredivisie, Patrick Kluivert Gak Dapat?
-
Drama Transfer Rekan Kevin Diks di Gladbach: Maunya Pindah ke Ajax
-
Klub Anyar Justin Hubner Jadi Sorotan Jelang Kick Off Eredivisie 2025 Gegara Ini
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Air Mata Jose Mourinho untuk Jorge Costa