Bolatimes.com - Olah raga dan teknologi sudah menjadi rangkaian yang kini tak terpisahkan. Dengan semakin tingginya tantangan dunia olah raga sekarang, penggunaan teknologi tak dimungkiri menjadi satu bagian strategis. Salah satu contohnya dalam sepak bola.
Menghadapi ajang besar selevel Piala Dunia, teknologi tidak bisa tidak turut berpartisipasi di dalamnya. Terutama untuk mencegah atau meminimalisir terjadinya error di lapangan yang tak mungkin setiap saat bisa terkondisikan dengan baik.
Piala Dunia di Brasil menjadi saksi bagaimana debut teknologi garis gawang sangat membantu kinerja wasit di lapangan dalam mengambil keputusan krusial.
Baca Juga:
Fernando Hierro: Spanyol Tetap 100 Persen di Piala Dunia 2018!
Di Piala Dunia Rusia kali ini teknologi juga turut campur dalam penyelenggaraan pertandingan. Berikut lima teknologi yang mendukung di pentas Piala Dunia 2018 Rusia.
Teknologi VAR
Di tahun ini teknologi dalam bidang olah raga pun makin berinovasi. Satu di antaranya munculnya video assisted referees (VAR). Teknologi ini sudah dipastikan diterapkan dalam ajang Piala Dunia 2018 Rusia.
Baca Juga:
Arab Saudi Tak Mau Tertekan di Laga Pembuka Piala Dunia 2018
Penggunaan sistem VAR telah mengalami serangkaian uji coba dan telah diterapkan di sejumlah bidang olah raga seperti rugby, tenis, NFL dan bahkan kriket. Dan hasilnya pun cukup ampuh.
Sistem kerja VAR ini sebenarnya cukup sederhana. Wasit cukup melihat cuplikan video yang disediakan di pinggir lapangan untuk mengetahui situasi yang sekiranya krusial seperti penentuan pinalti, pelanggaran dan keputusan memberikan kartu merah.
Baca Juga:
Resmi! Inilah Jadwal Lengkap Liga Inggris Musim 2018/2019
Meski sempat mendapat kritik kala digunakan pada ajang Piala FA, FIFA tampaknya tetap keukeuh menggunakan VAR di Piala Dunia kali ini.
Dalam menerapkan sistem VAR, FIFA telah membetuk tim yang terdiri dari tim wasit asisten video khusus yang terdiri dari VAR utama dan tiga asisten VAR akan ditempatkan di Ruang Operasi Video (VOR) di International Broadcast Center Moscow.
VAR dapat berbicara dengan wasit menggunakan sistem radio berbasis serat, sementara 33 kamera siaran dan dua kamera offside langsung ditransmisikan ke VOR menggunakan jaringan yang sama. Delapan dari kamera ini memiliki spesifikasi untuk memantau gerak lambat super dan empat gerakan ultra lambat.
Baca Juga:
Stefano Lilipaly Dipanggil Timnas Indonesia
Pada babak knockout nanti, akan ada dua kamera ultra-slow-motion tambahan.
4K UHD Video & VR
Setiap Piala Dunia tampaknya menjadi tanda datangnya teknologi siaran baru dan tahun ini Piala Dunia Rusia menghadirkan teknologi Ultra High Definition (UHD) 4K.
Ada uji coba teknologi 4K di Piala Dunia 2014 Brasil, tetapi di Rusia teknologi 4K benar-benar diterapkan terutama untuk memenuhi kebutuhan para penonton yang memiliki perangkat televisi yang kompatibel.
Kinerja Elektronik dan Sistem Pelacakan
Inovasi utama kedua yang diterapkan FIFA di Piala Dunia Rusia adalah Kinerja Elektronik dan Sistem Pelacakan (EPTS). Sistem berbasis tablet ini akan memberikan informasi soal statistik pemain dan rekaman video secara real time.
Setiap tim akan diberikan tiga tablet, satu untuk analis di stand, satu untuk analis di bangku dan satu lagi untuk tim medis. Rekaman pertandingan akan mengalami penundaan 30 detik, di samping statistik seperti data pemosisian pemain, passing, pressing, kecepatan dan tackles.
EPTS bekerja dengan sistem berbasis kamera dan teknologi yang telah disetujui oleh FIFA pada tahun 2015. Untuk Piala Dunia, data akan dikumpulkan melalui dua kamera pelacakan optik yang terletak di tribun utama, sementara tim juga akan memiliki akses ke pilihan kamera taktis.
5G di Piala Dunia Rusia
Piala Dunia Rusia menjadi yang terdepan dalam penggunaan teknologi 5G. TMS dan Megafon, mitra komunikasi resmi untuk Piala Dunia, akan mengadakan uji coba teknologi ini selama perhelatan Piala Dunia.
Dengan penerapan teknologi ini akan lebih mempermudah bagi para penikmat sepak bola dalam mengakses informasi dan segala macam tentang Piala Dunia.
Dilansir dari Forbes, Ericsson dan MTS mengungkapkan bahwa Piala Dunia Rusia akan menjadi tuan rumah bagi penyebaran terbesar Massive MIMO (teknologi mobile canggih) hingga saat ini, serta pemasangan peralatan radio berkemampuan 5G di lebih dari 40 situs di tujuh dari 11 kota tuan rumah.
Jaringan ini akan mencakup stadion, zona penggemar, dan pusat transportasi serta landmark terkenal, termasuk Lapangan Merah Moskow.
Bola Adidas Telstar
Adidas telah memproduksi bola untuk pertandingan resmi setiap Piala Dunia sejak tahun 1970.
Bola Telstar 18 tahun ini adalah konsep baru dari bola Piala Dunia pertama Adidas dan menampilkan "desain karkas dan panel baru" yang diklaim mampu meningkatkan daya tahan baik di stadion maupun di jalanan.
Tetapi aspek yang paling menarik adalah dimasukkannya chip Near Field Communication (NFC). NFC adalah teknologi yang sama yang menggerakkan hal-hal seperti Apple Pay dan Android Pay dan memungkinkan bola untuk berkomunikasi dengan smartphone.
Ini adalah pertama kalinya chip NFC dimasukkan ke dalam bola pertandingan, sehingga dapat membuka jalan bagi versi masa depan menjadi lebih pintar.
Adidas sebelumnya merilis bola sepak yang disebut miCoach Smart Ball yang menggunakan sensor untuk melacak metrik seperti kecepatan dan lintasan, tetapi tidak pernah cukup tahan lama untuk digunakan dalam permainan.
Berita Terkait
-
Belum Terdaftar di Sidang CAS, Maarten Paes Justru Berpotensi Main di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Satu Striker Liga Belanda Resmi Jadi WNI usai Timnas Indonesia Satu Grup dengan Jepang
-
Bertepatan Masuk Grup Neraka di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia Resmi Dapat Striker Anyar
-
Gabung di Grup C, Inilah Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
PSSI Bisa Kejar Maarten Paes Agar Tampil di Round 3 Kualifikasi Piala Dunia, Kasus Sama di CAS Selesai Cuma 2 Bulan
-
Resmi! Inilah Pembagian Pot Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Ranking FIFA Terbaru Timnas Indonesia, Selangkah Lagi Pecahkan Rekor Peringkat pada 2011
-
Kiper Naturalisasi Timnas Indonesia Maarten Paes Optimis Debut Kontra Irak, Kasus CAS sudah Clear?
-
Wasit Thailand Sivakorn Pu-Udom Kembali Jadi Wasit VAR Laga Timnas Indonesia U-23, Erick Thohir Lapor ke FIFA?
-
Sivakorn Pu-Udom Kembali Jadi Wasit VAR Laga Timnas Indonesia U-23 Kontra Irak, Erick Thohir Dituntut Turun Tangan
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
Lamine Yamal, Bocah 16 Tahun 362 Hari Cetak Gol di Euro 2024
-
Bek Timnas Indonesia Akan Jaga Striker Italia di Laga Perdana Serie A
-
Jadwal Perempatfinal Euro 2024, Jerman vs Spanyol hingga Portugal vs Prancis
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Dilepas Gratis SC Heerenveen, Media Belanda Bongkar Masa Depan Gelandang Timnas Indonesia
-
Ambisi Granit Xhaka Bisa Semulus Bayer Leverkusen? Percaya Timnas Swiss Juara di Bawah Kendali Murat Yakin
-
BUBUK! Jerman Memang Keterlaluan, Andy Robertson Buka-bukaan Skotlandia Hancur di Laga Pertama Euro 2024 Grup A
-
Ini Tiga Negara yang Baru Bergabung ke Babak Final Euro 2024
-
Jadwal Vietnam vs Indonesia Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Putaran Kedua
-
5 Fakta Menarik Jelang Laga Euro 2024, Tiket Nonton Tahap Pertama Jadi Buruan Suporter