Bolatimes.com - Indonesia tanpa gelar di French Open 2022 setelah ganda campuran Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati tumbang di babak semifinal. Hal ini turut dikomentari oleh Nova Widianto.
Pelatih ganda campuran Indonesia yang karib disapa Coach Nova itu menyebut anak asuhnya kalah tangguh saat melakoni laga penting lawan pasangan Belanda Robin Tabeling/Selena Piek, hingga akhirnya tumbang setelah main tiga gim.
Rehan/Lisa yang merupakan satu-satunya wakil Indonesia harus tersingkir dari babak empat besar French Open 2022.
"Rehan/Lisa di laga semifinal saya rasa masih kurang mental bermain. Saat tengah unggul mereka malah tegang. Hal itu salah, mengingat seharusnya mereka harus bisa tenang saat tengah unggul. Secara keseluruhan mereka sudah berjuang maksimal," ungkap Nova melalui keterangan PBSI/
Walau kalah, Nova mengatakan ada peningkatan dari penampilan Rehan/Lisa dibandingkan saat di Denmark Open 2022.
Pasangan peringkat ke-30 dunia itu dinilai sudah mampu cepat beradaptasi dengan kondisi di lapangan. Hanya saja, Rehan masih perlu menambah daya tahan otot tangan dan kaki, sementara Lisa harus meningkatkan kualitas dan permainan.
Nova juga menyatakan bahwa capaian semifinal Rehan/Lisa di turnamen level Super 750 itu merupakan yang hasil terbaik dari ganda campuran Indonesia terutama setelah kepergian dua pasangan senior, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.
Sebelum Rehan/Lisa, ganda campuran Indonesia juga pernah mencapai hasil terbaik saat Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari mencapai final Malaysia Masters 2022 pada Juli lalu.
Pada saat itu, Rinov/Pitha kalah oleh jagoan unggulan pertama asal China Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.
Secara keseluruhan, Nova menilai ganda campuran Indonesia yang kini bertumpu pada tiga pasangan muda yaitu Rinov/Pitha, Rehan/Lisa dan Zacha/Bella masih harus meningkatkan kepercayaan diri saat berhadapan dengan pasangan-pasangan top dunia, terutama China yang selalu menerapkan pola permainan cepat dan konsisten.
Baca Juga
"Saya merasa jika berhadapan dengan para pemain di atas rangking lima besar, mereka masih belum yakin. Padahal mereka sebenarnya bisa menghadapinya," ungkapnya.
"China masih menguasai di sektor ganda campuran dunia. Saya rasa tipe permainan China sulit diatasi oleh pemain Indonesia. Pemain Indonesia terlihat bisa mengimbangi pasangan Jepang hingga Thailand, tapi lawan China masih agak kesulitan karena pola permainan mereka cepat dan konsisten," pungkasnya.
(Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Indonesia Open 2023: Langkah Rehan/Lisa dan Praveen/Melati Terhenti di Babak 16 Besar
-
Hasil Malaysia Masters 2023: Dua Ganda Campuran Indonesia Lewati Babak Pertama
-
SEA Games 2023: Tundukkan Wakil Malaysia, Rehan/Lisa Sabet Medali Emas
-
SEA Games 2023: Hajar Wakil Malaysia, Rehan/Lisa Persembahkan Emas untuk Indonesia
-
Hasil BAC 2023: Tundukkan Murid Nova Widianto, Praveen/Melati ke Perempat Final
-
Cedera, Rehan/Lisa Mundur di Babak Pertama BAC 2023
-
Matangkan Persiapan, Rehan/Lisa Bidik Podium BAC 2023
-
Jadwal Perempat Final Spain Masters 2023 Hari Ini: Duel Merah Putih Rehan/Lisa vs Praveen/Melati
-
Jadwal Semifinal All England 2023: 3 Wakil Indonesia Berjuang Lolos ke Final
-
Thailand Masters 2023: Lawan Tak Mudah, Rehan/Lisa Matangkan Strategi ke Perempat Final
Terkini
-
Tantangan Pengangguran Muda Menguat, YES 2025 Dorong Arah Baru Ekonomi Hijau, Digital, dan Hilirisasi
-
VinFast Ubah Cara Pandang Dunia: Mobil Listrik Tak Harus Mahal untuk Andal dan Nyaman
-
Bisa Grandmaster dengan Mudah, Ini 7 Tips Push Rank Free Fire Untuk Pemula
-
Buat FOMO Padel Wajib Tahu Ini! Sistem Golden Point Bakal Kembali Diterapkan
-
Jangan Ngaku Anak Padel, Kalau Gak Tau Istilah-istilah Ini
-
Serba Serbi Padel: Dimainkan 25 Juta Orang di Seluruh Dunia
-
Kasih Vape ke Orangutan di Taman Safari, Petarung MMA Disebut Bodoh Tingkat Dewa
-
Insiden Mengerikan di Ring Tinju! Petinju Jepang Hilang Ingatan Usai KO
-
Suara.com Rayakan HUT ke-11 dengan Luncurkan Suara Hijau dan Green Media Network
-
Pimpin AFP Jawa Tengah, Muhammad Tursino Targetkan Lolos PON 2028